JAKARTA, ODIYAIWUU.com — Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia Mananwir Paul Finsen Mayor, SIP, CM.NLP mengingatkan pihak Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Republik Indonesia khususnya Mendagri Muhammad Tito Karnavian berhenti bermain api di Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Papua.
Paul Finsen Mayor, Anggota Komite I DPD RI asal Provinsi Papua Barat juga mengingatkan Kemendagri, khususnya khususnya Mendagri Tito agar tidak ikut campur dalam proses pemungutan suara ulang (PSU) Pilgub Papua. Bila hal tersebut dilakukan bisa terjadi konflik besar.
“Cawe-cawe Mendagri bisa memicu pergolakan di akar rumput yang pada akhirnya berujung pada konflik sosial. Saya senator PFM, Anggota Komite I DPD RI yang membidangi politik, pemerintahan, hukum, HAM, pertahanan dan keamanan sekaligus tokoh masyarakat Papua mengingatkan Mendagri untuk tidak ‘bermain api’ di PSU Pilkada karena sangat rawan menimbulkan konflik,” ujar Paul Finsen Mayor melalui keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (13/8).
Menurut Paul Finsen Mayor, Mendagri sebagai wakil pemerintah harus berdiri di semua pihak, harus netral, dan bijaksana mendengar suara hati masyarakat Papua. Biarkan masyarakat Papua memilih pemimpinnya secara jujur, adil dan beradab.
“Jika sampai menimbulkan konflik, Mendagri harus bertanggung jawab di PSU provinsi induk yang melahirkan lima provinsi lain di Papua tersebut. Ini adalah pertarungan harga diri. Siapa yang menang biarlah menang dengan jujur dan adil, tidak boleh ada yang mengintervensi, tidak boleh campur tangan. Siapapun itu jangan bermain api di tanah Papua,” ujar Paul Finsen Mayor tegas.
Di sisi lain, Paul Finsen Mayor juga mengecam adanya pergantian yang dilakukan Mendagri terhadap Penjabat Gubernur Papua sebulan sebelum PSU. Langkah tersebut dinilai senator muda berambut gimbal tersebut sangat riskan.
“Dari penilaian saya, pergantian Penjabat Gubernur Papua ini berbahaya. Bagaimana kita semua tahu bahwa untuk mengatur pelaksanaan Pilkada, untuk PSU ini perlu koordinasi dengan Bawaslu, KPU sampai tingkat kampung, yang tentunya sangat susah dan perlu waktu setahun lebih. Sehingga ini sebenarnya sudah salah dari awal dengan adanya pergantian Penjabat Gubernur,” kata Paul Finsen Mayor.
Paul Finsen Mayor mengajak semua pihak untuk mengawal proses selanjutnya usai dilakukan PSU Pilkada Papua. Ia juga mengingatkan kembali agar tidak ada yang mengintervensi dengan mengutak-atik hasil PSU. Selain itu, hal terpenting lagi, masyarakat diimbau untuk menjaga kekompakan, persatuan, dan kesatuan. (*)