WAMENA, ODIYAIWUU.com — Aktivis dan pejuang hak-hak asasi manusia (HAM) Papua Theo Hesegem terpilih memimpin Forum Pemberantasan Miras dan Napza Provinsi Papua Pegunungan. Hesegem terpilih sebagai ketua dan didampingi Omius Inggibal sebagai wakil ketua serta sejumlah pengurus baru guna menjalankan roda organisasi.
“Forum ini hadir sehubungan maraknya berbagai penyakit sosial seperti beredarnya minuman keras, narkotik, obat-obat berbahaya, (narkoba) psikotropika, ganja, dan lain-lain. Hingga kini aneka penyakit sosial itu sudah memakan banyak korban. Kami memandang penting hadirnya forum ini agar bersinergi dengan warga meminimalisir bahkan menghilangkan,” ujar Theo Hesegem kepada Odiyaiwuu.com dari Wamena, Jayawijaya, Jumat (2/2).
Hesegem mengaku, forum tersebut dibentuk pada Sabtu (20/1). Ada dua agenda penting pada 2024. Pertama, jajaran pengurus berkomitmen untuk ikut mengawal dan menyukseskan pesta demokrasi bersama KPU Papua Pegungungan dan Bawaslu setempat serta masyarakat di Papua Pegunungan secara damai.
“Kami juga berkomitmen agar selama Pemilu 2024 demokrasi tidak ada pertikaian, perang suku dan pembunuhan akibat minuman keras dan napza sehingga Pemilu menjadi pesta demokrasi bermartabat guna memilih para pemimpin,” ujar Hesegem.
Selain itu, para pengurus juga berkomitmen agar forum setia memberikan penyadaran kepada masyarakat melalui kampanye media elektronik, sosialisasi, seminar dan lain sebagainya terkait bahaya narkoba, psikotropika, dan minuman keras di Papua Pegunungan.
Kedua, pengurus juga segera berkoordinasi dan bertemu pihak Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Papua Pegunungan untuk mendapatkan aspek legal formal organisasi. Dengan demikian, forum terdaftar secara resmi dan bergerak mengikuti mekanisme organisasi formal dalam menangani masalah narkoba, prikotropika, dan minuman keras di Papua Pegunungan.
“Kepengurusan forum ini akan dibentuk juga di seluruh kabupaten di Papua Tengah. Dengan demikian memudahkan juga komunikasi dan koordinasi antarpengurus dalam upaya memberantas narkoba, miras, dan lain-lain,” ujar Hesegem.
Pihaknya juga mengaku, dalam upaya memberantas aneka penyakit sosial fourm juga akan melibatkan masyarakat dan seluruh stakeholder guna memutus mata rantai pergerakan aneka penyakit sosial tersebut.
“Kami juga sudah berkoordinasi dengan pihak Pemprov Papua Pegunungan, kepolisian, dan pihak-pihak lain guna mendukung kegiatan kedepan. Termasuk kalangan media untuk melakukan dialog guna mencegah potensi penyebaran aneka penyakit sosial tersebut,” ujar Hesegem. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com).










