MOWANEMANI, ODIYAIWUU.com – Pelaksana Tugas Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penelitian Pengembangan (Bappeda Litbang) Kabupaten Dogiyai Yakobus Dogomo mengemukakan, pihaknya bersama staf Bappeda Litbang Dogiyai secara marathon melakukan kegiatan monitoring dan evaluasi (monev) terhadap seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) di wilayah itu.
Kegiatan monev tersebut bertujuan agar kegiatan OPD yang tercantum di dalam daftar pelaksanaan anggaran atau DPA OPD dapat dipantau, dikendalikan dan dievaluasi sesuai yang direncanakan melalui Bappeda Litbang Dogiyai. Selain itu, berbagai program dan kegiatan seluruh OPD dapat dilaksanakan tepat waktu, tepat sasaran dan hasil dapat diukur.
“Pelaksanaan monev juga jadi momentum strategis dan forum diskusi bila ada kendala yang dihadapi pimpinan dan staf masing-masing OPD dalam realisasi fisik dan keuangan terhadap penyerapan kegiatan yang ada di dalam DPA. Bila ada kendala kami dari Bappeda Litbang dapat membantu memfasilitasi guna mencari jalan keluar atau solusi,” ujar Plt Kepala Bappeda Litbang Dogiyai Yakobus Dogomo kepada Odiyaiwuu.com saat dihubungi di Mowanemani, kota Kabupaten Dogiyai, Papua, Senin (13/12).
Menurut Yakobus Dogomo, metode pelaksanaan monev dilakukan melalui dua bentuk yakni monitoring dan evaluasi lapangan, kemudian monitoring dan evaluasi meja. Monitoring dan evaluasi lapangan berlangsung mulai 7-8 Desember 2021. Sedangkan monitoring dan evaluasi meja berlangsung pada 9-10 Desember. “Waktu kegiatan monev selama empat hari,” katanya.
Yakobus Dogomo menambahkan, lokasi pelaksanaan monitoring dan evaluasi lapangan menyasar delapan distrik atau kecamatan yaitu Distrik Kamu, Kamu Utara, Kamu Timur, Kamu Selatan, Dogiyai, Mapia, Mapia Tengah, dan Mapia Barat.
Sedangkan monitoring dan evaluasi meja dilakukan di aula Koteka Moge Mowanemani. “Para peserta monitoring dan evaluasi adalah semua pimpinan dan staf masing-masing OPD di lingkup Pemerintah Kabupaten Dogiyai,” ujar Yakobus Dogomo lebih lanjut.
Menurutnya, hasil monitoring dan evaluasi di lapangan memperlihatkan bahwa masih ada kegiatan dari OPD yang belum direalisasikan 100 persen. Hal ini terjadi akibat lambatnya pembuatan kontrak kerja dan banyak masalah non teknis di lapangan. Selain itu, ada OPD yang tidak pro aktif mengikuti monitoring dan evaluasi sehingga kegiatan OPD tak dapat dimonitor dan dievaluasi.
Pihaknya mengharapkan agar para pimpinan masing-masing OPD segera membuat kontrak kerja cepat di awal tahun agar pekerjaan fisik dapat berjalan sesuai target. Selain itu diharapkan perlu ada kerja sama dari berbagai pihak di Dogiyai agar pekerjaan di lapangan berjalan lancar dan sukses. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)