Merentang Sayap Melayani di Langit
Di langit Papua di tanah Melanesia
Trigana Air merentangkan sayap, membawa asa baru
Tiga puluh empat tahun melayani tanpa letih
Terbang tinggi mengangkasa atas nama cinta
Tahun berganti lalu menyentuh angka
Dua ribu dua puluh empat
Dalam satu nada: Tetap Tangguh dan Beradaptasi
Adaptasi ibarat nafas, perubahaan tak pernah surut
Trigana menjadi sahabat menjejali rute demi rute
Dari pegunungan yang curam, ke lembah nan hijau
Si burung besi terbang, membawa asa yang lama terpendam
Terimakasih, Trigana Air!
Pengabdianmu tanpa batas di atas potongan Surga
Atas nama cinta pada manusia dan tanah Melanesia
Sayap emasmu tak pernah lelah dan langit jadi saksinya
Kargo terangkut, sembako sampai di tangan orang-orang kecil
Trigana Air tak sekadar maskapai, tapi ibarat pahlawan
Di tengah awan kelam menggumpal
Ada cahaya dan asa di ujung pengabdian
Dalam keraguan dan kecemasan mendera, kau bawa keyakinan
Trigana Air bak dian yang menyala di tengah kelam
Terus berjuang, terus melayani tanpa henti
Tanpa lelah, mendekap bandara yang satu ke bandara yang lain
Untuk Papua, hatimu terpaut janjimu lengket demi penghuni tanah ini
34 tahun bukanlah hitungan berdurasi pendek
Setiap detik ada cinta: mendarat di hati anak-anak honai
Menuju masa depan lebih cerah
Dengan Trigana Air, Papua tetap berkibar
Kau bukan sekadar maskapai, tapi legenda hidup
Tetap tangguh, beradaptasi, dan teruslah melangkah
Membawa Papua tumbuh dan berkembang
Teruslah merentang sayap melayani di langit Melanesia
Selamat Ulang Tahun ke-34, Trigana Air
34 Tahun Melayani di Tanah Papua
Trigana Air mengepakkan sayap di atas awan
Waktu berbilang panjang: 34 tahun
Mengukir mimpi di langit nan biru
Dari pusat sampai ke pelosok terpencil
Tanggal dua puluh tiga April menorehkan sejarah
Merayakan cinta bersama warga tanah Papua
Menjadi saksi bisu, tangguh melintasi jejak waktu
Dalam satu tekad: Tetap Tangguh dan Beradaptasi
Trigana Air jembatan emas pulau dan gunung
Setia menjangkau yang jauh di gunung dan lembah
Membawa asa, merajut satu mimpi
Terima kasih Trigana atas dedikasi tanpa batas
Melayani dengan hati, menjangkau yang jauh
Di mana ada kebutuhan, di sana ada Trigana Air
Membawa cargo, kebahagiaan, dan asa
Tahun 2024 mengusung semangat: kemampuan beradaptasi
Untuk tumbuh, kembang tanpa henti
Trigana Air adalah tumpuan kaki di langit Papua
Mengudara menyentuh langit, melayani sepenuh jiwa
Si burung besi tak lelah merentangkan sayap
Si burung besi bukan sekadar maskapai
Ia bak pahlawan dari timur di langit tanah Papua
Si burung besi yang tetap tangguh, andalan masa depan Papua
Selamat Ulang Tahun ke-34, Trigana Air
Doa terdaras semoga sayapmu kokoh di langit bumi Cendrawasih
Karubaga, 23 April 2024
Dr Yosua Noak Douw, S.Sos, M.Si, MA lahir di Karubaga, Tolikara, 18 November 1982. Masuk SD Negeri Karubaga tahun 1989-1991, SD YPPGI Tulem tahun 1991-1992, dan SD Inpres Porome, Distrik Kelila, Kabupaten Jayawijaya tahun 1992-1994.
Kemudian masuk SLTP Negeri 2 Wamena, Jayawijaya tahun 1994-1997 dan SMU Negeri 1 Wamena tahun 1997-2000. Kuliah pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Cenderawasih tahun 2000-2004 dan meraih Magister Ilmu Ekonomi Uncen tahun 2011-2013. Tahun 2023 meraih Doktor (S3) di Uncen.
Menikah dengan gadis pilihannya, Novita Ronsumbre, dan dikaruniai anak-anak: Hadasah Douw, Priskila Douw, Yusuf Douw, Beruriah Douw, David Douw, Yuliana Douw, dan Yehoshua Douw. Yosua terlahir dari pasangan suami-isteri: Yerry Douw, S.Th, MA, M.Th dan Yuliana Agapa.
Ayahnya adalah seorang guru perintis pendidikan sekaligus hamba Tuhan di Tolikara. Sedangkan sang bunda adalah seorang ibu rumah tangga. Yosua adalah seorang ASN penikmat sastra. Ia lama mengabdi di birokrasi dengan sejumlah penugasan. Kini, menjabat Sekretaris Daerah Tolikara, Papua Pegunungan dan satu-satunya Sekda termuda di seluruh tanah Papua.
Puisi ini didedikasikan sebagai bentuk apresiasi kepada Trigana Air, maskapai yang setia melayani masyarakat tanah Papua. Pada 23 April, Trigana Air merayakan Hari Ulang Tahun ke-34.