Oleh Petrus Supardi
Perjalanan mendaki impian mencapai puncak
Gegap gempita menyambut hasil perjuangan puluhan tahun
Rahmat Imamat turun memenuhi diri
Teriring doa dan harapan menjadi pelayan yang baik
Meterai kasih, doa dan Injil mengikat insan rapuh
Hidup suci, serderhana dan rendah hati terpatri dalam sanubari
Sabda-Nya, “hendaklah kamu pun mencuci kaki sesamamu,” tergenapi
Dia yang lapar, haus dan telanjang, sedang menanti di tempat-tempat kumuh, lorong sepi dan rimba Papua
Hari-hari sepi, kosong, malam gelap dan padang tak beroase akan datang menghampiri
Tetaplah setia pada doa dan Injil-Nya
Genggam erat Rosario Ibu-Nya
Peluklah salib-Nya
Berjalanlah bersama Dia dan kawanan domba-Nya
Melintasi rimba, sungai dan gunung
Mencari kawanan domba yang hilang di rimba Papua
Membawa terang di tengah awan gelap yang sedang menutupi Papua
Menghapus setiap tetes air mata
Mengobati yang terluka
Memberi makan pada yang lapar dan haus
Memeluk yang terbuang di pengungsian
Mengasihi kawanan domba-Nya sampai hati terluka
Mengasihi kawanan domba-Nya
sampai jiwa tersalib
Di sini, di tanah ini, kawanan domba, leluhur dan alam semesta menanti gaung dan gema suara kenabianmu!
Bukan hanya dalam kata-kata di mimbar tapi dalam sikap dan tindakan!
Abepura, 8 Mei 2022
Untuk tiga sahabat imam baru: Pastor Batlayeri, Gobay, dan Bukega