JAYAPURA, ODIYAIWUU.com — Sepuluh finalis lomba menulis esai, Rabu (17/4) akan tampil mempresentasikan hasil karyanya tentang literasi ekologis di Ruang Rektorat Universitas Cenderawasih, Jayapura, Papua.
Para finalis ini adalah mahasiswa yang berasal dari berbagai kampus di Papua dan luar Papua seperti Universitas Cenderawasih (Uncen), Sekolah Tinggi Filsafat dan Teologi (STFT) Fajar Timur, dan Universitas Padjajaran (Unpad) Bandung, Jawa Barat.
Ketua Tim Kreatif Parade Literasi Ekologis Kurniawan Patma mengatakan, ada sepuluh finalis lomba menulis esai tingkat nasional. Mereka akan mempresentasikan hasil karya tulisnya di hadapan dewan juri.
“Dari hasil presentasi esainya, maka tim juri akan menilai dan hasil penilaian itulah yang kami tetap juara satu, dua, dan tiga,” ujar Kurniawan Patma kepada Odiyaiwuu.com dari Jayapura, Papua, Rabu (16/4).
Kurniawan yang juga dosen jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Uncen menambahkan, tiga orang yang dinyatakan juara akan menjadi pemateri pada puncak kegiatan lomba, Senin (22/4) pekan depan.
“Dari sepuluh finalis ini akan ditetapkan tiga orang pemenang, juara. Ketiganya akan diberikan kesempatan menjadi narasumber untuk mempresentasikan esai karyanya pada puncak acaranya 22 April mendatang,” kata Kurniawan lebih lanjut.
Ketua Dewan Juri Lomba Presentasi Esai Roberthus Yewen menambahkan, pihaknya telah menilai secara profesional berdasarkan hasil penulisan dan presentasi esai dari sepuluh finalis.
“Dewan juri sudah menilai hasil karya tulis dan hasil presentasi esai dari sepuluh finalis. Tentu hasil penilaian ini kami lakukan secara profesional berdasarkan isi esai karyanya dan hasil presentasi serta bobot materi yang disajikan,” kata Robert, jurnalis Kompas.com liputan Papua.
Robert berharap agar sepuluh finalis yang telah mempresentasikan hasil penulisan esainya tetap konsisten untuk terus menulis tentang isu-isu ekologis di Papua.
“Kami berharap sepuluh finalis lomba penulisan esai ini tetap konsisten dan setia menulis untuk menyuarakan isu-isu lingkungan di tengah masyarakat, khususnya di lingkungan kampus dan masyarakat di mana mereka tinggal,” kata Robert, pengajar Jurnalisme Kebudayaan di jurusan Antropologi Universitas Papua (Unipa), Papua.
Sekadar diketahui, lomba menulis esai digelar dalam rangkaian peringatan Hari Bumi Tahun 2024 yang jatuh pada tanggal 22 April. Selain lomba menulis esai, pada momentum Hari Bumi juga dilaksanakan seminar sekaligus pemberian hadiah bagi para pemenang lomba menulis dan mempresentasikan esai.
Puncak kegiatan acara menghadirkan ahli filsafat dan pengajar Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara (STF) Jakarta Prof Dr Franz Magnis-Suseno, SJ. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)