Persipura Nilai Komite Etik PSSI Berlaku Aneh - Odiyaiwuu.com | Membahagiakan Kehidupan

Persipura Nilai Komite Etik PSSI Berlaku Aneh

Loading

JAYAPURA, ODIYAIWUU.com — Pihak Persipura menyurati secara Komite Etik Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) terkait laporan dan permohonan investigasi dua pertandingan yang diduga terjadi pelanggaran regulasi dan fair play. Namun, surat balasan Komite Etik PSSI dianggap pihak tim Mutiara Hitam aneh karena di dalam surat balasan dinilai lebih banyak membahas hal-hal yang bukan ranah Komite Etik PSSI.

Ketua Umum Persipura Benhur Tomi Mano mengemukakan, balasan Komite Etik PSSI atas surat Persipura malah disimpulkan terjadi dugaan pengaturan pertandingan, match fixing. Padahal dalam surat Persipura, ujar BTM, sapaan akrabnya disampaikan terjadi dugaan pelanggaran regulasi dan fair play. Artinya, kesimpulan Komite Etik PSSI tersebut menyebut sebagai match fixing, bukan kesimpulan pihak Persipura.

“Dalam surat balasannya, pihak Komite Etik PSSI juga menyampaikan bahwa kalau match fixing bukan ranah Komite Etik tetapi kepolisian. Untuk melapor ke polisi dibutuhkan bukti-bukti. Ini kan aneh. Kita (Persipura) tidak minta saran atau penjelasan Komite Etik PSSI karena itu juga bukan wewenang mereka untuk menjelaskan,” ujar Benhur Tomi Mano melalui keterangan tertulis Media Official Persipura Jayapura Eveerth Joumilena yang diterima Odiyaiwuu.com dari Jayapura, Papua, Rabu (20/4).

BTM mengaku kecewa atas arah kesimpulan match fixing yang dibuat Komite Etik PSSI. Bahkan lebih aneh lagi Komite Etik PSSI berusaha menjelaskan yang lebih jauh yaitu bila match fixing mau dilaporkan ke FIFA dan CAS maka harus dengan bukti.

Lho, ini apa? Komite Etik PSSI sedang urus apa? Surat kita meminta mereka (Komite Etik) melakukan investigasi pertandingan, perangkat, pemain, dan pelatih terkait dugaan pelanggaran regulasi dan fair play. Eh, malah arahkan kita (Persipura) bahwa itu dugaan match fixing harus dilaporkan ke polisi dan perlu barang bukti. Lalu Komite Etik mengajak kita melanglang buana jauh ke FIFA dan CAS. Apa urusannya? Surat kita simpel saja, mohon investigasi siapa tahu ada pelanggaran etik di sana. Itu saja,” ujar BTM.

Menurutnya, pihak Persipura sudah membalas Komite Etik PSSI dan mempertanyakan motivasi mereka dengan tanggapan yang jauh dari persoalan itu. Pihak Persipura juga mempertanyakan standar ganda yang digunakan Komisi Banding PSSI dalam menerima banding. Di mana dalam banding itu ada yang ditolak dan ada yang diterima dan semua ini dialami Persipura.

“Kita bingung saja. Ada masalah apa PSSI dengan Persipura sampai terus-terusan seperti ini? Aneh sekali kejadian aneh. Madura United tidak jelas berapa yang terpapar Covid-19 tetapi diterima usulan penundaan. Kita juga ajukan penundaan yang sama malah ditolak. Kita sudah mau ke stadion tetapi tiba-tiba ada pemain yang positif Covid-19. Kita laporkan LIB tetapi malah diabaikan. Ini kan aneh,” kata BTM kesal.

“Termasuk putusan Komisi Disiplin yang jelas-jelas ada pelanggaran regulasi dilakukan LIB saat Persipura tidak hadir melawan Madura. Tetapi hanya kita yang kena imbas. Aneh, kan?” kata BTM lebih lanjut. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)

Tinggalkan Komentar Anda :