TIMIKA, ODIYAIWUU.com – Jenazah Romo Santon Tekege Pr, Pastor Paroki Yagai, Dekanat Paniai, Keuskupan Timika. Jumat (28/5) sekitar pukul 12.25 WIT tiba di Bandara Internasional Mozes Kilangin, Timika, kota Kabupaten Mimika, Papua. Jenazah imam putra asli Papua dari Suku Mee itu dibawa dengan pesawat dari Bandara Udara Waghete, kota Kabupaten Deiyai menuju Timika.
Imam yang dikenal pejuang gigih hak-hak asasi manusia (HAM) itu menutup mata selamanya di kampung halamannya, kampung Dabagata, Distrik Tigi Timur, Kabupaten Deiyai, pada Kamis (27/5) setelah masa istirahat dan proses penyembuhan tak membuahkan hasil.
Tiba di Bandara Internasional Mozes Kilangin, jenazah disambut sejumlah imam, biarawan dan biarawati serta warga Timika dan umat Katolik Keuskupan Timika. Isak tangis dan air mata tak terbendung tatkala peti jenazah diturunkan dari bandara. Mobil jenazah yang sudah disiapkan pihak Keuskupan Timika membawa imam yang rendah hati dan pekerja keras itu menuju Katedral Tiga Raja Timika. Iring-iringan mobil jenazah dikawal juga pihak keluarga dan para anggota THS-THM.
Di depan Gereja Katedral Tiga Raja, isak tangis pecah menyambut jenazah Pastor Santon Tekege Pr. Umat Katolik dan warga Timika membludak menyambut jenazah Pastor Tekege, imam putra asli pejuang HAM tanah Papua. Tatkala jenazah diturunkan dari mobil di depan pintu Gereja, tangis umat pecah tak terbendung.
“Saudara Pastor Tekege, kami rekan-rekan pastormu, imammu, administrator, keluarga, dan umat kami siap menjemput dan menghantar Anda. Selamat datang dan masuklah ke dalam rumah Bapa di Surga,” kata Romo Amandus Rahadat, Pr, Pastor Paroki Gereja Katedral Tiga Raja saat menjemput jenazah Pastor Santon Tekege Pr. Saat menerima jenazah Pastor Rahadat didampingi tiga rekan imam.
Jenazah kemudian dibawa ke dalam Gereja dan diletakkan di depan Altar. Pada pukul 18.00 WITA diadakan Misa sekaligus memberikan kesempatan kepada umat untuk berdoa dan memberi penghormatan terakhir kepada imam asli Papua yang sudah mempersembahkan diri untuk karya perutusan bagi umat dan Gereja di Keuskuan Timika.
Informasi yang diterima Odiyaiwuu.com menyebutkan, Sabtu (29/5) pukul 10.00 WIT akan diadakan Misa pelepasan jenazah. Selanjutnya, jenazah Pastor Tekege akan diarak menuju tempat pemakaman khusus para imam di Bobaigo, SP2 untuk dimakamkan.
“Kami sungguh merasa kehilangan bapa Pastor Santon Tekege. Beliau adalah imam yang rendah hati dan pekerja keras. Semangat dan teladan Almahrum menjadi warisan bagi kami umatnya,” ujar Philipus, umat Paroki Katedral Tiga Raja Timika kepada Odiyaiwuu.com saat dihubungi, Jumat (28/5).
Romo Damianus Adii Pr, Dekan Dekanat Tigi, Keuskupan Timika, mengatakan, keputusan pemakaman jenazah Pastor Tekege Pr di Timika sudah dibicarakan juga dengan pihak keluarga besar Almahrum Romo Tekege. “Keluarga besar juga tahu, Romo Tekege bukan hanya milik keluarga namun milik Gereja untuk melayani umat-Nya di wilayah tanah Papua,” ujar Romo Damianus Adii Pr, Dekan Dekanat Tigi, Keuskupan Timika kepada Odiyaiwuu.com di Dabagata, Distrik Tigi Timur, Kabupaten Deiyai, Kamis (27/5).
Refinus Tekege, adik kandung Almahrum Pastor Santon Tekege Pr mewakili keluarga mengatakan, pihak keluarga sudah menyerahkan Pastor Tekege, seorang anggota keluarga kepada Keuskupan Timika untuk melayani Tuhan dan sesama di mana ia ditugaskan.
“Kami sudah menyerahkan Almahrum Romo Santon menjadi pelayan Sabda kepada Gereja Katolik sejak ia ditabhiskan menjadi imam tahun 2016. Karena itu, atas nama keluarga besar Tekege kami memutuskan mayat saudara kami, Pastor Santon Tekege dimakamkan di pemakaman keuskupan Timika,” kata Refinus Tekege kepada Odiyaiwuu.com di Damabagata, Tigi Timur, Deiyai, Kamis (27/5).
Menurut Refinus, selama Romo Santon sakit, pihak keluarga sudah berdoa dan berupaya dengan berbagai cara agar Romo Santon sembuh. Namun, doa dan usaha maksimal belum membuahkan hasil. Tuhan lebih membutuhkan Almahrum Pastor Santin meski umat di Keuskupan Timika dan keluarga sangat mengasihinya.
“Beliau menghembuskan nafas terakhir pada Kamis 27 Mei 2021 di rumah keluarga, di Obaayopa, Damabagata. Jumat besok (28/5) kami menyerahkan jenazah beliau ke pihak gereja untuk selanjutnya mengatur prosesi pemakaman di Timika,” kata Refinus Tekege. Sebelum diterbangkan ke Timika, demikian Refinus, didahului ibadat pelepasan jenazah di rumah keluarga di Ema Owa Obaayooa, Damabagata, Tigi Timur, Deiyai. (Herman Dessa/Donatus Mote/Odiyaiwuu.com)