Elegi Desember
DIKAU laksana mentari yang tak pernah ingkar janji
Terbit di ufuk timur di atas tanah penuh susu madu
Ke ufuk timur jua jasadmu segera terbenam dalam rahim tanah leluhur
Semesta meratapi kepergianmu, wahai pemimpin besar bumi Cenderawasih
Ribuan bola mata basah meratapimu dalam jarak ribuan kilometer
Elegi Desember melambung di tengah rakyatmu. Desember tak lagi ceria.
Doa luruh di rongga batin orang-orang yang mengasihimu
Lidah kami kelu sekadar mengeja namamu dalam suku kata
Tuhan, biarkan dia memegang tangan-Mu yang Kudus
Ijinkanlah para malaikat menjemputnya di beranda rumah-Mu
Tokoh besar bangsa Papua telah pergi
Ia pergi selamanya meninggalkan nestapa
Ketika bendera setengah tiang dikibarkan
Kami semua, di atas potongan surga kecil meratapi kepergianmu
Tokoh besar itu memendam rindu memenuhi panggilan sang Khalik
Meninggalkan jejak sejarah nan agung
Engkau adalah dian kecil yang menerangi jejak tapak bersama
Perjuangan dan pengorbananmu adalah legasi indah
Menjadi teladan generasi ke generasi saban waktu
Mengukir sejarah panjang tanah ini: untuk rakyatmu
Lelah yang tak Kunjung Padam
ENGKAU berjuang dalam ziarah sunyi dari lembah Toli dan Yamo
Niatmu mulia: mengalahkan mitos dan merubuhkan tembok kemustahilan
Spirit menggumpal di rongga batik: kasih menembus perbedaan.
Engkau sungguh pilar peradaban manusia benua hitam ini
Merengkuh satu asa: pembawa cita-cita dan impian bangsa
Dengan gagah berani, dia menggantunkan cita-citamu setinggi Jayawijaya
Menyemai harapan di hati mereka yang berkehendak baik
Kepergiamu menghadap Tuhan adalah lagu duka kami
Namun warismu tak pernah padam
Setiap langkah pembangunan dan peradaban
Terukir kuat dalam sejarah perjuangan
Wafatmu menjadi titik balik
Bagi perjalanan bangsa yang mulia
Namun semangatmu tetap abadi
Menginspirasi kita melangkah maju
Engkau adalah sumber inspirasi
Melangkah teguh memimpin rakyatmu
Membangun fondasi yang kokoh
Untuk generasi masa depan yang cemerlang
Kami meratapi kepergianmu
Sembari merayakan hikmatmu yang agung
Cita-citamu yang terus membara
Menggema dalam setiap langkah kami
Saat ini kami meratapi kepergianmu
Kita juga bangga akan warismu yang agung
Kisah perjuangan dan keberanianmu
Akan terus hidup dalam memori kolektif kami
Dalam setiap langkah yang kami lewati
Engkau sungguh sumber inspirasi
Semangatmu yang membara menyala
Mengantarkan kami melangkah tegar
Teladan hidup
DALAM setiap tindakan yang kami lakukan
Engkau tetap menjadi inspirasi dan teladan hidup
Semangatmu akan terus menyala menerangi jalan kami
Mengantarkan ke masa depan lebih cerah di tanah ini: Papua
Kepergianmu tak akan tanggal meredupkan semangat kami
Ia memberi kami energi dan kekuatan baru
Untuk melanjutkan perjuangan yang belum tuntas
Mewujudkan impian bangsa yang lebih mulia dan bermartabat
Terima kasih atas segala pasa dan pengorbananmu, wahai pemimpin kami
Engkau akan selalu dikenang dalam setiap jejak sejarah
Doa dan penghormatan selalu menyertaimu
Engkau sungguh tokoh besar bangsa
Semangat pengorbanan dan perjuanganmu akan abadi
Selamat jalan, kaka Lukas Enembe
Doa kami terdaras dalam resah yang membelenggu batin
Karubaga, 26 Desember 2023
Dr Yosua Noak Douw, S.Sos, M.Si, MA lahir di Karubaga, Tolikara, 18 Nopember 1982. Masuk SD Negeri Karubaga tahun 1989-1991, SD YPPGI Tulem tahun 1991-1992, dan SD Inpres Porome, Distrik Kelila, Kabupaten Jayawijaya tahun 1992-1994.
Kemudian masuk SLTP Negeri 2 Wamena Distrik Wamena, Jayawijaya tahun 1994-1997 dan SMU Negeri 1 Wamena, Jayawijaya tahun 1997-2000. Kuliah pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Cenderawasih (Uncen) tahun 2000-2004 dan meraih Magister Ilmu Ekonomi Uncen tahun 2011-2013. Tahun 2023 meraih Doktor (S3) di Uncen.
Menikah dengan gadis pilihannya, Novita Ronsumbre, dan dikaruniai anak-anak: Hadasah Douw, Priskila Douw, Yusuf Douw, Beruriah Douw, David Douw, Yuliana Douw, dan Yehoshua Douw. Yosua terlahir dari pasangan suami-isteri: Yerry Douw, S.Th, MA, M.Th dan Yuliana Agapa.
Ayahnya adalah seorang guru perintis pendidikan sekaligus hamba Tuhan di Tolikara. Sedangkan sang bunda adalah seorang ibu rumah tangga. Yosua adalah seorang ASN penikmat sastra. Ia lama mengabdi di birokrasi dengan sejumlah penugasan. Kini, menjabat Sekretaris Daerah Tolikara, Provinsi Papua Pegunungan dan satu-satunya Sekda termuda di seluruh tanah Papua.
Puisi di atas dipersembahkan untuk mengenang mantan Gubernur Papua Lukas Enembe. Enembe lahir di tanah Injil Tolikara dan meninggal di Jakarta Selasa (26/12).