JAYAPURA, ODIYAIWUU.com – Staf Khusus Presiden Joko Widodo, Gracia Josaphat Jobel Mambrasar atau akrab disapa Billy Mambrasar mengaku bangga melihat pelaksanaan Pesta Olahraga Nasional (PON) XX Papua tahun 2021 di Bumi Cenderawasih yang berlangsung 2-15 Oktober. Billy turut mendampingi Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo bersama rombongan Jumat (1/10) tiba di Sentani dalam lawatan resminya sekaligus membuka PON XX Papua, Sabtu (2/10).
“Sebagai putera asli Papua, merupakan kebanggaan luar biasa bagi saya dapat melihat PON XX 2021 diselenggarakan di bumi Cendrawasih. Perhelatan ini bahkan secara penuh didukung oleh pemerintah melalui Inpres Nomor 1 Tahun 2020 tentang penyelenggaraan PON di Papua yang mengerahkan pemerintah daerah dan instansi terkait lainnya untuk berkolaborasi dalam menyukseskan acara ini,” ujar Billy Mambrasar kepada Odiyaiwuu.com dari Sentani, Jayapura, Jumat (1/10) malam.
Presiden Jokowi menuju Jayapura setelah menempuh perjalanan udara selama lima jam sebelum pesawat Kepresidenan menyentuh landasan pacu Bandara Sentani. Kepala Negara bersama Ibu Negara didampingi sejumlah menteri terkait dan pejabat penting.
Mereka antara lain Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia, Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono, Sekretaris Militer Presiden Marsda TNI M Tonny Harjono, Komandan Paspampres Mayjen TNI Tri Budi Utomo, Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Bey Machmudin.
Menurut Billy Mambrasar, pemuda kelahiran 17 Desember 1988 dan pendiri Yayasan Kitong Bisa, kedatangan Presiden Jokowi ke tanah Papua merupakan sebagi bukti nyata Presiden dalam mendukung PON XX 2021 Papua. Pada Sabtu (2/10) Presiden Jokowi berada di tengah ribuan warga Indonesia, teristimewa warga Papua dalam pembukaan resmi perhelatan olahraga tingkat nasional tersebut.
“Gubernur Provinsi Papua Bapak Lukas Enembe dan Bupati Jayapura Bapak Mathius Awoitauw langsung menyambut kehadiran Bapak Presiden beserta rombongan di tanah Papua. Sambutan hangat sangat terasa ketika masyarakat di Jayapura dengan antusias menunggu di pinggir jalan untuk melihat rombongan Presiden yang lewat dan melambaikan tangan kepada warga,” kata Billy Mambrasar.
Bagi Billy Mambrasar, yang kala diangkat Presiden sebagai staf khusus, PON XX Papua 2021 lebih dari sekadar perhelatan olaharaga nasional. PON XX Papua adalah momentum bagi tanah dan masyarakat asli Papua untuk menunjukkan bahwa mereka siap dan mampu menjadi yang terdepan. “Selamat datang Bapak Presiden di tanah Papua! Mari kita sukseskan PON XX Papua. Torang Bisa!!,” katanya.
Intensitas kunjungan Presiden Jokowi yang tinggi ke Papua, kata Billy Mambrasar menunjukan bahwa pemerintah ingin mengetahui secara pasti permasalahan yang ada di lapangan.
“Pak Jokowi cinta mati sama tanah Papua dan sama orang asli Papua, buktinya, beliau dengan Inpres Nomor 9 Tahun 2020, dan Kepres Nomor 9 Tahun 2020, mendorong percepatan pembangunan manusia Papua,” kata Billy dalam sebuah wawancara awal Januari 2021.
Billy menambahkan, sumber daya manusia yang unggul menjadi bagian dari sebuah bentuk kerangka besar jawaban dari solusi permasalahan yang ada di Papua. Dahulu, misalnya, jarak tempuh dari Biak ke Serui memakan waktu sangat panjang menggunakan feri. Namun, dengan tol laut yang digagas Jokowi, setiap saat ada kapal cepat dan mobilitas meningkat dari Biak-Serui atau sebaliknya.
Presiden Jokowi juga mendorong pergerakan kewirausahaan di kalangan anak muda. Komitmen Presiden dibuktikan dengan kehadiran beliau saat acara peresmian Papua Youth Creative Hub pada 28 Oktober 2019 di Jayapura. “Pak Jokowi membangun Papua sepenuh hati demi terwujudnya Papua yang di dalamnya terdapat pemerataan pembangunan,” kata Billy Mambrasar.
Billy Mambrasar adalah salah satu dari tujuh staf khusus yang ditunjuk Presiden Joko Widodo. Saat berlangsung perkenalan dan sesi tanya-jawab dengan awak media di Istana Merdeka, Billy menyatakan niatnya memajukan Indonesia dimulai dari Papua. “Pak, mari kita bangun Indonesia dari Papua,” kata Billy kepada Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (21/11 2019).
Billy lahir dari sebuah keluarga kurang mampu di Serui, Kepulauan Yapen, Papua. Sang bunda sehari-hari berdagang kue dan makanan di pasar untuk menghidupi keluarganya sekaligus menopang gaji ayahnya yang berprofesi sebagai guru. “Subuh, ibu bikin kue, paginya ibu pergi ke pasar jualan, kami ke sekolah sambil bawa kue untuk dijual,” kata Billy Mambrasar.
Sebagai penjaja kue, Billy memiliki semangat pantang menyerah dalam menjual dagangannya. Pasalnya, jika kue tersebut tidak habis kue itu tidak bisa dijual lagi keesokan harinya. Maka, sisa kue jualan itu, hanya dimakan bersama saudaranya ketimbang basi.
Rumah orangtuanya kala itu tanpa listrik. Billy kecil terpaksa belajar menggunakan pelita atau lampu minyak. Meski mengalami kondisi kurang menguntungkan dan serba terbatas, ia punya mimpi besar menggapai sukses dengan kerja, kerja, kerja.
Billy akhirnya mendapat beasiswa untuk SMA favorit di Jayapura. Setelah lulus, ia kuliah di Institut Teknologi Bandung dengan beasiswa afirmasi dan dana otonomi khusus dari pemerintah. Jalannya mulus setelah gelar Sarjana Teknik Pertambangan dan Perminyakan diraih.
Billya juga menyelesaikan pendidikan di Australian National University, Canberra, Australia dan mendapatkan gelar Master of Business Administration (MBA) bidang Sustainability Management. Tak sampai di situ. Billy juga meraih sarjana sains dari University of London. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)