WAGHETE, ODIYAIWUU.com – Jenazah Pastor Santon Tekege Pr, imam aktivis hak-hak asasi manusia (HAM) dan petugas pastoral Keuskupan Timika, Papua, Jumat (28/5)akan diterbangkan dari Bandara Udara Waghete, kota Kabupaten Deiyai menuju bandara Internasional Mozes Kilangin, Timika, kota Kabupaten Mimika.
“Jumat (28/5) besok jenazah Romo Santon Tekege Pr akan dibawa dari bandara Waghete, Kabupaten Deiyai ke bandara Mozes Kilangin Timika untuk dimakamkan di tempat pemakaman khusus para imam di Timika. Keputusan ini sudah kami bicarakan dengan keluarga besar Tekege. Meraka juga tahu, Romo Tekege bukan hanya milik keluarga namun milik Gereja untuk melayani umat-Nya,” ujar Romo Damianus Adii Pr, Dekan Dekanat Tigi, Keuskupan Timika.
Setelah mendengar informasi tentang meninggalnya Pastor Santon Tekege, Pr, Odiyaiwuu.com bersama Tim Pastoral (Timpas) Dekanat Tigi melihat langsung jenazah Pastor Tekege di Ema Owa Obaayopa, Dabagata, Distrik Tigi Timur, Kabupaten Deiyai.
Romo Damianus Adii mewakili keuskupan dan pihak gereja lokal mengaku, pihaknya merasa kehilangan atas meninggalnya Romo Santon Tekege Pr, Pastor Paroki Yagai, Dekanat Paniai, Keuskupan Timika.
“Saya atas nama keuskupan juga menyampaikan limpah terimakasih kepada pihak keluarga yang sudah berusaha merawat selama Romo Santon Tekege sakit hingga ajal menjemputnya,” kata Romo Damianus Adii saat berlangsung pertemuan antara umat dengan pihak gereja di halaman Ema Owa Obaayopa, Damabagata, Distrik Tigi Timur, Deiyai.
Refinus Tekege, adik kandung Almahrum Pastor Santon Tekege Pr mewakili keluarga mengatakan, pihak keluarga sebagai umat Tuhan sudah menyerahkan seorang anggota keluarga kepada Keuskupan Timika untuk melayani Tuhan dan sesama di mana ia ditugaskan.
“Kami sudah menyerahkan Almahrum Romo Santon menjadi pelayan Sabda kepada Gereja Katolik sejak ia ditabhiskan menjadi imam tahun 2016. Karena itu, atas nama keluarga besar Tekege kami memutuskan mayat saudara kami, Pastor Santon Tekege dimakamkan di pemakaman keuskupan Timika,” kata Refinus Tekege kepada Odiyaiwuu.com di Damabagata, Tigi Timur, Deiyai, Kamis (27/5).
Menurut Refinus, selama Romo Santon sakit, pihak keluarga sudah berdoa dan berupaya dengan berbagai cara agar Romo Santon sembuh. Namun, doa dan usaha maksimal belum membuahkan hasil. Tuhan lebih membutuhkan Almahrum Pastor Santin meski umat di Keuskupan Timika dan keluarga sangat mengasihinya.
“Beliau menghembuskan nafas terakhir pada Kamis 27 Mei 2021 di rumah keluarga, di Obaayopa, Damabagata. Jumat besok (28/5) kami menyerahkan jenazah beliau ke pihak gereja untuk selanjutnya mengatur prosesi pemakaman di Timika,” kata Refinus Tekege. Sebelum diterbangkan ke Timika, demikian Refinus, didahului ibadat pelepasan jenazah di rumah keluarga, di Ema Owa Obaayooa, Damabagata, Tigi Timur, Deiyai. (Donatus Mote/Odiyaiwuu.com)