Dedaunan di pagi hari
penuh embun segar
matahari mulai memancarkan sinarnya
angin diam
Suara burung kuning
Ia laksana instrumen
mengawal kembali memori
saat aku masih di beranda honai
nun di kampung, di pelukan gunung
Aku duduk
dengan kaki bersilang
menarik nafas perlahan
sampai aku melihat Dia
Dalam butiran embun
aku melihat wajahku
aku tahu siapakah aku
Di hadapan mereka semua
Alam memberi kelegaan
suara alam menyatu.
kami menggenggam asa
menuntut hak bersama
di kaki langit tanah Papua
Abepura, 5 Juli 2021
Puisi karya Oktovianus Petege
Mahasiswa Universitas Cenderawasih Papua