MOWANEMANI, ODIYAIWUU.com – Pelaksanaan kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) bagi 237 peserta dari 79 kampung di seluruh wilayah Kabupaten Dogiyai, Provinsi Papua berjalan aman dan lancar. Kegiatan Bimtek hari kelima yang diselenggaran Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung (PMK) Kabupaten Dogiyai di Aula Gereja Kingmi Digikotu, Dogiyai, menemukan hal baru.
“Dari 79 kepala kampung yang hadir, setelah kami lakukan tes baca dan tulis terdapat 23 kepala kampung yang belum bisa baca dan tulis. Anehnya mereka bisa baca dan tulis WA, SMS dan bermain Facebook, Saya katakan kepada mereka, syarat jadi kepala kampung itu wajib bisa baca dan tulis,” ujar Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung Dogiyai Damiana Tekege, SH, M.Hum saat berlangsung Bimtek di Aula Gereja Kingmi Digikotu, Jumat (8/10).
Menurut Damiana, lulusan Magister Ilmu Hukum Universitas Diponegoro Semarang, Jawa Tengah, menanggapi masih banyaknya kepala kampung yang belum memiliki kemampuan membaca dan menulis, pihaknya mengaku para kepala kampung itu berjanji untuk terus belajar membaca dan menulis atau mengikut les privat,
“Saya akan menunggu mereka maksimal enam bulan sampai satu tahun untuk bisa membaca dan menulis. Saya akan terus menguji mereka setiap kali berlangsung pertemuan dengan aparat dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung Dogiyai. Kami pasti bisa,” lanjut Damiana Tekege.
Musa Tebai dan Demianus Tebai, dua pemateri dalam Bimtek bertajuk Peningkatan Kapasitas Kepala Kampung dan Bamuskam menyajikan materi terkait administrasi pemerintahan kampung, tata kelola naskah dinas dan kearsipan serta kode klasifikasi surat menyurat. Tampil sebagai moderator yakni Kepala Bidang Kelembagaan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung Dogiyai Dr Ferdinant Pakage, MM.
“Kita harapkan agar setelah Bimtek para peserta baik kepala kampung, sekretaris kampung maupun Bamuskan memiliki kemampuan memahami cara menyiapkan atau membuat naskah dinas, dan mengisi buku administrasi kampung. Selain itu, kita berharap mereka juga memahami tata kearsipan kampung,” ujar Demianus Tebai, Kepala Sub Bagian Umum dan Program Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung Dogiyai.
Sedangkan Musa Tebai mengapresiasi para peserta yang tampak antusias mendengar, mengikuti, dan mengajukan pertanyaan selama pemateri menyampaikan materi terkait administrasi desa. “Para peserta begitu semangat, tidak bosan mengikuti ceramah. Dalam sesi dialog, mereka mengajukan pertanyaan terkait administrasi desa dan surat-menyurat sehingga mereka dibekali informasi. Ini tentu hal baik yang akan jadi modal mereka saat bekerja di kampung,” kata Musa Tebai.
Kepala Kampung Bomomani Emilianus Tigi menyampaikan penghargaan kepada dua pemateri terkait administrasi desa dan surat-menyurat. Pilihan materi Bimtek oleh Dinas PMK Dogiyai sangat relevan baginya yang akan jadi bekal saat bekerja melayani masyarakat Bomomani.
“Kami sangat berterima kasih kepada Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung Dogiyai Ibu Damiana Tekege dan jajarannya yang memfasilitasi kami untuk kami belajar selama Bimtek berlangsung. Tentu dengan harapan bahwa kami yang punya Garuda di kampung mampu menjalankan pemerintahan kampung masing-masing dengan baik dan penuh tanggungjawab,” kata Emilianus Tigi.
Menurut Ferdinant Pakage pada Sabtu (9/10), para peserta Bimtek akan diberikan materi terkait Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kampung (RPJMK) dan Rencana Kerja Pemerintahan Kampung (RKPK). “Dua materi itu akan menutup rangkaian kegiatan Bimtek yang berlangsung selama sepekan,” ujar Ferry Pakage, sapaan akrabnya. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)