Novel The Darkened Valley dan Riwayatnya - Odiyaiwuu.com | Membahagiakan Kehidupan

Novel The Darkened Valley dan Riwayatnya

Novel The Darkened Valley karya Alex Runggeary. Foto: Istimewa

Loading

SUATU ketika secara kebetulan saya bertemu dengan pak Filep Karma di Bandara Sentani. Saya kemudian mengambil sesuatu dari tas tentengan saya dan memberikan buku novel pertama saya itu kepadanya. “Pak Filep, ini novel saya tentang perjuangan Papua,” kata saya. “Terima kasih, Pak Alex. Saya akan membacanya,” ujar Filep menimpali. Kami berdua berfoto kemudian berpisah.

Setelah beberapa bulan kemudian ia bertanya kepada saya. “Pak Alex, buku (novel) itu masih adakah?”. “Masih ada, Pak. Kenapa?”. “Saya mau beli 10 buku,” ujar Filep lebih lanjut. “Pak beli banyak sekali. Mau bikin apa?”

Pertanyaan itu muncul. “Biasa. Saya mau jual sore sore di pelataran Saga Abe,” ujarnya. “Oke, Pak. Saya kasih korting dari 150 ribu. Pak Filep dapat dari saya 100 ribu saja. Tapi, Pak Filep tanggung ongkos kirim”. “Ok. Deal. Infokan berapa harganya, saya kirim uangnya,” ujar Filep.

Saya kemudian menyiapkan buku-bukunya. Tunggu punya tunggu beliau tidak ada follow up. Ada pembeli lain yang siap beli. Saya lepas buku buku itu. Pada akhirnya saya dengar kabar beliau meninggal sewaktu menyelam di Base G.

Saya merenung. Pasti hidupnya sulit mau nekad jual buku di pelataran Saga. Juga molo cari ikan. Selain senang molo tetapi juga bisa jual hasil kalo lebih. Tetapi bukankah hukum orang menyelam itu harus selalu dua orang atau lebih. Apalagi pakai pemberat. Di arus bawah air yang deras seperti Base G pula

Sewaktu peristiwa meninggalnya beliau, sempat terjadi kesimpang siuran informasi. Atau tepatnya apa sesungguhnya yang terjadi. Untung kekuarga yang bijak segera mengambil inisiatif tampil menampik kesimpangsiuran berita itu.

Bagaimanapun, beliau pernah dan nampaknya konsisten terus berseberangan. Saya kira nama beliau akan tercatat pada buku- buku tentang perjuangan Papua. Genre buku perjuangan selalu menarik untuk generasi baru.

Dalam novel The Darkened Valley tercatat Paulus Awarawi, teman sekolahku di ODO Serui tahun 1965. Awarawi tertembak pada lutut kaki kirinya dari luar tembus lewat dalam ketika tentara mengejar salah seorang guru kami.

Ternyata sore itu Pak guru bersama kekuarganya telah menghindar ke kampung Menawi. Arnold Ap, yang entah bagaimana keluar dari tahanan Polda dan ditemukan mati di Pasir Dua Base G.

Begitu pula kisah kematian yang tragis Theis Hiyo Eluway setelah diundang makan malam di Hamadi dalam rangka memperingati Hari Pahlawan. Kata Albert Einstein, nasionalisme itu seperti penyakit campak dalam masyarakat.

Hari ini saya berdiri di sini melihat sisa dua buku terakhir saya di Toko Buku Togamas Afandi, saya beli dua-duanya. Saya rencana akab menyumbangnya ke Perpustakaan Universitas Gajah Mada.

Peristiwa sejarah selalu menarik bagi para peneliti dan penulis. Dunia akan terus bergulir dan kisah-kisahnya akan terus bergulir bersamanya.

Itulah mengapa hari ini saya dan banyak pembaca atau penulis dunia masih tertarik dengan kisah-kisah klasik seperti Illiad dan Odessey karya Homeros asal Yunani abad 18 Sebelum Masehi atau Don Quixote karya Miguel de Cervantes.

Begitu juga The Brothers Karamazove karya Fyodor Dostovesky, Anna Karenina, War And Peace karya Leo Tolstoy, The High Expectation, The Curiosity Shop karya penulis Inggris terkenal Charles Dickens, Virginia Woolf dengan karyanya, Mrs Dalloway dan To the Lighthouse atau Pramoedya Ananta Toer dengan karyanya Rumah Kaca, Bumi Manusia, Anak Semua Bangsa, dan seterusnya.

Saya berharap The Darkened Valley akan menyumbang pada catatan sejarah perjuangan Papua. Tampilan depannya tidak seperti umumnya buku-buku terbitan lokal.

Nama pengarang umumnya dicetak lebih kecil dari judul. Lain dengan buku ini nama pengarang dicetak sama besar dengan judul bukunya. “Kita tidak hanya menjual buku tapi juga pengarangnya,” kata saya ke penerbitnya waktu itu.

Alex Runggeary

Novelis asal Papua

Tinggalkan Komentar Anda :