Leo Tumuka, Ph.D: Merajut Masa Depan Pendidikan Anak-anak Asli Papua Lewat Yau Ma'o
Sosok  

Leo Tumuka, Ph.D: Merajut Masa Depan Pendidikan Anak-anak Asli Papua Lewat Yau Ma’o

Leonardus Tumuka, Ph.D, Ketua Yayasan Pelita Harapan Kamoro, Papua Tengah. Foto: Istimewa

Loading

Pendidikan bukan sekadar menjadi tanggung jawab pemerintah. Apalagi, pendidikan dasar bagi anak-anak usia dini. Tanggung jawab mesti lebih menjadi urusan kolektif. Mulai dari keluarga, lembaga pendidikan, masyarakat, dan para stakeholder.

TOKOH muda tanah Papua dan intelektual dari lereng Nemangkawi Leonardus Tumuka, Ph.D pun jatuh cinta urusan masa depan anak-anak asli. Kecintaan dan perhatian bagi anak-anak asli bumi Cendrawasih mewujud melalui pendidikan.

Leo mengaku, melalui Yayasan Pelita Harapan Kamoro, ia mendirikan Yau Ma’o, rumah singgah atau rumah transit sekaligus tempat belajar anak-anak usia enam hingga 12 tahun.

Anak-anak tersebut berasal dari suku Kamoro, salah satu suku asli selain Amungme dan suku-suku kekerabatan lain yang tinggal di lereng Nemangkawi.

Nemangkawi adalah gunung keramat dalam kepercayaan orang asli Amungme dan Kamoro sekaligus lokasi PT Freeport Indonesia, anak perusahaan tambang dunia, Freeport-McMoRan berbasis di Phoenix, Arizona, Amerika Serikat.

Menurut Leo, akademisi putra asli Suku Kamoro, kehadiran Yau Ma’o menjadi rumah singgah bagi anak-anak asli Kamoro untuk belajar. “Rumah singgah atau rumah transit Yau Ma’o ini saya dirikan menjadi tempat singgah bagi anak-anak asli Kamoro untuk mendapatkan makan pagi, siang dan sore serta pendidikan non formal,” ujar Leo.

Kehadiran rumah singgah tersebut bertolak dari kenyataan banyak anak Kamoro melanjutkan sekolah dan tinggal di Timika, kota Kabupaten Mimika.

Karena itu, hati Leo tergerak lalu muncul kerinduan merangkul anak-anak dalam Yau Ma’o agar melalui wadah itu semangat, motivasi dihadirkan bagi mereka meraih masa depan lewat pendidikan.

“Mereka yang bersekolah dan tinggal di Timika datang dari latar belakang ekonomi keluarga yang pas-pasan sehingga kami harap rumah transit ini dapat menjadi rumah kedua bagi anak-anak,” ujar Leo, Ketua Pemuda Katolik Komisariat Cabang Kabupaten Mimika periode 2022-2025.

Leo menjelaskan, langkah awal Yau Ma’o akan menampung anak-anak asli Kamoro di Timika. Selanjutnya, rumah singgah ini akan menyasar anak-anak dari suku-suku lain sehingga memberi ruang bagi mereka.

Pendidikan adalah modal, bekal anak-anak bangsa meraih masa depan. Melalui Yau Ma’o, Leo pihaknya merancang agar wadah pendidikan non formal ini anak-anak asli suku Kamoro mendapatkan motivasi untuk mengejar cita-cita dengan mencintai dunia pendidikan.

“Meskipun baru, tetapi kami berharap melalui wadah ini, setiap anak yang pernah singgah untuk makan dan belajar di sini dibekali dengan pendidikan tambahan di luar jam sekolah formalnya, dan juga diberi motivasi diri yang kuat untuk meraih masa depan,” ujarnya.

Sosok sederhana

Leo Tumuka adalah putra asli suku Kamoro, Papua Tengah. Leo lahir pada 20 Juli 1984 di di Timika. Namanya nyaris tenggelam di tengah hingar-bingar aktivitas sosial, politik, dan kemasyarakatan di tanah Papua, khususnya Papua Tengah meski mengoleksi rekam jejak (track record) menggunung sebagai intelektual muda dan aktivis organisasi sosial hingga kepemudaan lainnya.

Leo melewati masa pendidikan dasar di SD Inpres Koperapoka, Timika, Papua hingga tamat tahun 1999. Ia masuk SMP YPPK Santo Bernardus Timika, Papua dan tamat tahun 2002.

Leo kemudian merampungkan studinya di Sekolah Menegah Atas (SMA) Negeri 2 Madiun, Provinsi Jawa Timur tahun 2005. Semangat belajar menggapai masa depan terus terpatri dalam dirinya.

Dari Madiun, Leo menuju Bandung, Jawa Barat. Di bumi Parahyangan, Leo melanjutkan kuliah Ilmu Politik pada Jurusan Ilmu Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Universitas Pasundan (Unpas) Bandung hingga selesai tahun 2019. Saat wisuda, ia mencatatkan diri sebagai mahasiswa yang lulus cum laude (dengan pujian).

Tak sampai di situ. Leo kemudian melanjutkan kuliah pada Program Magister dengan konsentrasi Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) di Universitas Katolik (Unika) Soegijapranata, Semarang, Jawa Tengah hingga lulus tahun 2011.

Leo, suami Maria Goretti Renjaan, S.Fil, lulusan Sekolah Tinggi Filsafat dan Teologi (STFT) Santo Petrus Sinaksak, Pematangsiantar, Sumatra Utara, kemudian menuju Philipine, negeri yang pernah dipimpin Presiden Ferdinan Marcos melanjutkan studi doktoral. Ia lalu meraih doktor (Ph.D) di Universitas Filipina, Los Banos, Lagua tahun 2015.

Meraih gelar akademik tertinggi tentu merupakan sebuah capaian akademik membanggakan bagi seorang anak muda tanah Papua. Gelar akademik itu tentu menjadi motivasi tidak hanya bagi generasi muda tanah Papua teristimewa generasi muda di lereng Nemangkawi namun juga Indonesia.

“Pendidikan merupakan investasi strategis bagi masa depan bangsa. Siapapun dan dari latar belakang manapun bisa meraih pendidikan hingga level tertinggi sepanjang semangat belajar, berdiskusi, dan pantang menyerah tertanam dalam diri. Saat ini peluang meraih pendidikan hingga level tertinggi sangat terbuka, tinggal memanfaatkan waktu sebaik mungkin,” ujar Leo. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)

Profil

Leonardus Tumuka, Ph.D

Lahir : Timika, Papua 20 Juli 1984

Isteri : Maria Goretti Renjaan, S.Fil

Pendidikan

  • SD Inpres Koperapoka Timika, Papua 1999
  • SMP SMP YPPK ST. Bernardus Timika 2002
  • SMA SMA Negeri 2 Madiun-Jawa Timur 2005
  • S1 (Cum Laude) Hubungan Internasional Fisip Universitas Pasundan Bandung, Jawa Barat 2009.
  • S2 (The Best Thesis) Pascasarjana Bidang Manajemen Program Managemen SDM Universitas Katolik Soegijapranata Semarang, Jateng 2011
  • S3 (Ph.D) University of The Philippine, Los Baños, Laguna Filipina, 2015

Pengalaman Organisasi

  • Presiden Mahasiswa Asing 2013 di Universitas nomor satu di Filipina, The University of The Philippine Los Baños, dengan anggota terdiri dari 29 Negara.
  • Sekretaris Umum bidang olah raga Organisasi mahasiswa asing di Filipina di University of the Philippines Los Banos, Filipina 2011-2012.
  • Kepala Unit Kemahasiswaan Yayasan Binterbusih Semarang 2010-2011
  • Pembicara utama (Key Note Speaker) dalam evaluasi pendidikan yang diselenggarakan oleh Lembaga Pengembangan Masyarakat Amugme dan Kamoro (LPMAK) dan PT Freeport Indonesia di Manado, Sulawesi Utara tahun 2011
  • 2 kali tergabung dalam tim kampanye Pendidikan yang diprakarsai oleh LPMAK, PT Freeport Indonesia dan Yayasan Binterbusih.
  • Penerima Best Thesis Award Universitas Katolik Soegijapranata, di Semarang Jawa Tengah, 2011.
  • Penerima Outstanding Leadership Award dari University of the Philippines Los Banos, Laguna, 2015.
  • Senior Adviser untuk Assosiasi Mahasiswa Indonesia di University of The Philippines Los Banos, di Laguna, Filipina 2014-2015.
  • Manajer Sumber Daya Manusia Rumah Sakit Mitra Masyarakat (RSMM) Timika-Papua 2015-2017.
  • Konsultan Community Affairs, SLD PT Freeport Indonesia 2017.
  • Konsultan Sumber Daya Manusia, Rumah Sakit Mitra Masyarakat 2018.
  • Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Jambatan Bulan Timika 2016-2019.
  • Journal Reviewer di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Jambatan Bulan Timika 2016-2018
  • Inisiator dan pendukung pembentukan Kamoro Community Development Group untuk renovasi rumah mandiri 2018.
  • Inisiator dan ketua Koperasi Konsumen Tarua Aria Aimaporamo 2018-2019
  • Penggagas pengembangan pendidikan lima kampong suku Kamoro 2008-sekarang.
  • Kepada Biro Pendidikan Yayasan Binterbusih 2010-2011.
  • Penerima Outstanding Alumni Award di University of the Philippines, Los Banos, Laguna, Filipina 2018.
  • Salah satu perwakilan Gereja Katolik Indonesia untuk pertemuan Laudato Si di Vatikan, Roma, Italia 2018.
  • Presenter pada 18th Philippine Association of Agri-environment Educators and Entrepreneurs (PASSAGE) Biennial Convention and International Conference in Baguio City, 14-17 Februari 2018.
  • Presenter dalam seminar budaya Kamoro and ecology yang disusun oleh kelompok Kamoro Airu dan didukung oleh Keuskupan Timika 2017.
  • Pendukung Dinas Perikanan Kabupaten Mimika 2018.
  • Salah satu pembicara dalam pertemuan dengan menteri Perikanan Susi Pujiastuti untuk launching budidaya kepiting bakau 2018.
  • Koordinator Budidaya Kepiting Bakau yang didukung oleh PT Freeport Indonesia 2017-2018.
  • Inisiator dan Pendiri Yayasan Pendidikan Kamoro Yuamako 2019.
  • Senior Liason Officer PT Freeport Indonesia 2019.
  • Penulis kolom Opini pada beberapa media cetak di Timika sejak 2012-sekarang.
  • Ketua Panitia temu alumni Yayasan Binterbusih 2019.
  • Ketua Assosiasi Karyawan Kamoro PT Freeport Indonesia 2019-2020.
  • Konsultan Lemasko 2019.
  • Motivator bagi pelajar/mahasiswa Amugme dan Kamoro di Kabupaten Mimika.
  • Ketua Yayasan Charitas Timika Papua 2019-sekarang.
  • Ketua Badan Pembina Anak Timika Millenial Timika 2019-Sekarang.
  • Ketua Aliansi Pemuda Kamoro Mimika 2022-sekarang
  • Ketua Pemuda Katolik Komisariat Cabang (Komcab) Mimika 2022-2025
  • Pendiri Yayasan Pelita Harapan Kamoro (YPHK) Timika
  • Anggota Badan Pembina Yayasan Pendidikan Kamoro Yuamako 2019-sekarang.
  • Ketua Tim Kerasulan Awam Keuskupan Timika 2019-2023

Penghargaa

  • Best Thesis Award Universitas Katolik Soegijapranata Semarang 2011
  • Leadership Award University of the Philippines Los Banos 2015
  • Outstanding Alumni Award University of the Philippines Los Banos 2021

Tinggalkan Komentar Anda :