KARUBAGA, ODIYAIWUU.com — Tokoh muda Papua lulusan Universitas Cenderawasih Dr Yosua Noak Douw, S.Sos, M.Si, MA, menerbitkan buku karyanya, Membangun Papua: Catatan dari Timur di penghujung tahun 2025.
“Saya mengucap syukur kepada Tuhan atas terbitnya buku Membangun Papua: Catatan dari Timur ini. Buku ini merupakan bunga rampai berisi pandangan saya selama ini mencermati dinamika sosial kemasyarakatan dan pembangunan nasional, terutama di tanah Papua,” ujar Yosua Douw di Karubaga, kota Kabupaten Tolikara, Provinsi Papua Pegunungan, Selasa (30/12).
Menurut Yosua, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Tolikara, aneka tema yang disajikan disajikan dalam buku itu menyentuh persoalan dinamika pembangunan di tanah Papua itu, baik sebelum maupun sesudah pemberlakuan Undang-Undang Nomor Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus Bagi Provinsi Papua.
“Meski UU tersebut telah diubah menjadi Undang-Undang 2 Tahun 2021 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus bagi Provinsi Papua, banyak kemajuan sudah dirasakan masyarakat tetapi masih ada yang membutuhkan komitmen konkrit pemerintah dengan dukungan masyarakat dan para pihak, stakeholders untuk diwujudkan demi kesejahteraan masyarakat dan kemajuan daerah,” kata Yosua.
Yosua mengatakan, judul bukunya tersebut sekaligus sebagai ajakan khalayak untuk melihat dan memahami dinamika sosial kemasyarakatan bahwa upaya pemerintah, masyarakat, dan semua stakeholders memajukan kesejahteraan, terutama di tanah Papua menjadi tugas bersama seluruh anak bangsa.
Menurut Yosua, berbagai tulisan yang tersaji dalam buku ini merupakan respon atas berbagai isu yang terjadi dalam kurun waktu tertentu. Karena itu, tentu akan mengalami perubahan seiring langkah pemerintah mengatasinya di kemudian hari atau bisa saja masih berlangsung dan menjadi diskusi di tengah masyarakat.
“Buku ini lahir sekaligus sebagai bentuk tanggung jawab penulis merekam berbagai dinamika Pembangunan sosial kemasyarakatan. Buku ini sekaligus menjadi kado akhir tahun sekaligus persembahan bagi pembaca, generasi muda di tengah gerakan literasi tumbuh mulai dari kota hingga pelosok kampung di tanah Papua,” kata Yosua, yang juga seorang kolumnis.
Yosua menyampaikan syukur kepada Tuhan atas kasih-Nya yang besar sehingga buku ini menjadi buah karya intelektual dan persembahan terindah bagi pemerintah, masyarakat, dan publik terutama di tanah Papua di tengah kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi.
“Saya mengucap syukur dan terima kasih kepada Tuhan atas terbitnya buku ini. Kiranya melalui buku ini diskusi-diskusi produktif terus berlangsung demi kemajuan, terutama di tanah Papua. Buku ini sekaligus menjadi doa Syukur kepada Tuhan di penghujung tahun,” ujar Yosua.
Pihaknya juga menyampaikan apresiasi atas dukungan berbagi pihak sehingga buku karyanya itu terbit. Terima kasih dialamatkan kepada Prof Daniel D Kameo, Ph.D, Guru Besar Ilmu Ekonomi Pembangunan Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW), Salatiga; Dr Justin L Wejak, S.Fil, B.Theo, MA, etnograf Asia dan dosen Universitas Melbourne, Australia serta Dr Ir Agus Sumule, M,Sc, Dosen Universitas Papua, Manokwari, Papua Barat, yang memberikan catatan dalam buku ini.
“Saya menyampaikan terima kasih kepada Bapak Prof Daniel Kameo, Bapak Justin Wejak, dan Bapak Agus Sumule yang berkenan memberi catatan pengantar, prolog, dan epilog buku ini. Saya juga menyampaikan terima kasih kepada sahabat Ansel Deri, junalis odiyaiwuu.com yang berkenan membaca dengan teliti hingga buku ini terbit tepat waktu,” ujar Yosua.
Yosua lahir 18 November 1982 di Karubaga, kota Kabupaten Tolikara, Papua Pegunungan. Ia menikah dengan gadis pilihannya, Novita Ronsumbre dan dikaruniai anak-anak: Hadasah Douw, Priskila Douw, Yusuf Douw, Beruriah Douw, David Douw, Yuliana Douw, dan Yehoshua Douw.
Ia lahir dari pasangan suami-isteri Yerry Douw, S.Th, M.Th, MA (Alm) dan Yuliana Agapa. Ayahnya seorang guru dan penginjil, sedang sang bunda seorang ibu rumah tangga. Pasutri Yerry-Yuliana lama bekerja sebagai guru dan penginjil di Jayawijaya hingga pensiun.
Yosua mengenyam pendidikan formal mulai di SD Negeri Karubaga tahun 1989-1991, SD YPPGI Tulem tahun 1991-1992, SD Inpres Porome, Distrik Kelila, Kabupaten Jayawijaya tahun 1992-1994, SLTP Negeri 2 Wamena Distrik Wamena, Jayawijaya tahun 1994-1997, dan SMU Negeri 1 Wamena Distrik Wamena, Jayawijaya tahun 1997-2000.
Ia kemudian masuk Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Uncen tahun 2000-2004, Magister Ilmu Ekonomi Universitas Cenderawasih tahun 2011-2013, Magister Artium (MA) di Sekolah Tinggi Teologi (STT) Bethel, Jakarta, dan meraih doktor (S3) di Uncen, Jayapura, tahun 2023.
Berbagai pendidikan informal dilewati, dimulai dengan Diklat Prajabatan CPNS (2006), Studi Banding Program Pasca Sarjana Uncen, Magister Ilmu Ekonomi (MIE) Pembangunan Pendidikan, UGM (2013), Diklat Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (2013 dan 2014), dan Diklat PIM (Pendidikan Kepemimpinan Tingkat 3 (2014).
Kemudian, Studi Banding Program Pasca Sarjana Uncen Pengembangan SDM di Universitas Indonesia dan UGM Jogjakarta (2015), Diklat Penulisan Jurnal Ilmiah (2015), Training of Trainer (ToT) Dana Desa (2016), Pendidikan Kepemimpinan Nasional Tingkat II (PKN II) (2019), dan Pendidikan Kepemimpinan Nasional Tingkat II (2019).
Sedangkan, pengalaman organisasi dimulai saat menjadi Anggota Tim Tari Yondamono Kabupaten Jayawijaya (1992-1997), Anggota Pramuka SMP Negeri 2 Wamena, Jayawijaya (1995-1997), Anggota Drum Band SMP Negeri 2 Wamena (1995-1996), Anggota Bina Mental Spiritual Osis SMU Negeri I Wamena (1998-2000), dam Anggota Pramuka SMU Negeri I Wamena (1997-2000).
Kemudian, Sekretaris Karmel Ministry Papua (1997-2000), Wakil Ketua I Forum Komunikasi Antar Gereja Jayawijaya (1999-2000), Wakil Ketua 1 Sahabat Yesus Papua (1999-2000), Wakil Ketua 1 AMPI Kabupaten Tolikara (2007-2016), Ketua Anak dan Remaja Dewa Kota Wilayah Toli, Tolikara (2007-2009), Anggota KNPI Tolikara (2008-sekarang), dan Ketua Generation Of Alfa Ministry (GOAM) Papua (2009-2014).
Lalu Sekretaris Umum Pemuda GIDI Wilayah Toli, Tolikara (2009-2010), Anggota Pembina Generation of Alfa Ministry, Papua (2014-sekarang), Ketua Tim Penyusunan Dokumen Organisasi Alfa Ministry (2015-2016), dan Ketua Cendekia Papua (2019-sekarang).
Yosua meniti karir sebagai CPNS Golongan III/a, 1 Mei Tahun 2006, PNS Golongan III/a, 1 Mei Tahun 2008, PNS Golongan III/b, 1 Oktober Tahun 2010, PNS Golongan III/c, 1 Oktober Tahun 2011, PNS Golongan III/d, 1 April Tahun 2014, PNS Golongan IV/a, 1 Oktober Tahun 2016, PNS Golongan IV/b, 1 April Tahun 2020, dan Kepala Sub Bagian Analisis Formasi Jabatan pada Bagian Orpan Tolikara tahun 2010-2011.
Kemudian, Kepala Sub Bidang Pembinaan Kelembagaan Masyarakat dan Adat pada Badan Pemberdayaan Masyarakat Kampung Tolikara (2011-2012), Kepala Bidang Pembangunan Kampung pada Badan Pemberdayaan Masyarakat Kampung Tolikara (2012-2013), Sekretaris Badan pada Badan Pemberdayaan Masyarakat Kampung Tolikara (2013-2016), Kepala Badan pada Badan Pemberdayaan Masyarakat Kampung Tolikara (2016-2017), dan Kepala Dinas Ketentraman, Ketertiban Umum dan Perlindungan Masyarakat Tolikara (2017-2018).
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Tolikara (2018-2022), Sekretaris Daerah Tolikara (2022-sekarang), Staf Khusus Pengelolaan Administrasi Bagian Organisasi dan PAN Tolikara (2006-2010), Bendahara Pengeluaran Dinas Perhubungan Tolikara (2008-2009), Bendahara Pengeluaran Badan Pemberdayaan Masyarakat Kampung Tolikara (2010-2012), dan Pejabat Pengadaan Barang dan Jasa kegiatan PNPM Mandiri (2010-2011).
Kemudian, Penanggung Jawab Operasional Kegiatan (PjOK) / PPK Program Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) untuk kegiatan PNPM Mandiri, RESPEK, PROSPEK dan Dana Desa Tolikara (2011-2016), Sekretaris Umum Tim Satuan Koordinasi Pelaksana (Satkorlak) Pasca Konflik Pilkada Tolikara (2012), Penanggungjawab Kegiatan Pelatihan Dana Desa bagi Aparat Kampung Tolikara (bagi 541 Aparat Kampung) (2015 dan 2016).
Yosua menulis opini di beberapa media nasional dan lokal seperti mediaindonesia.com, jpnn.com, investortrust.id, kupang.tribunnews.com, ceposonline.com, odiyaiwuu.com, katolikana.com, dan suaralani.id. Ia juga menulis karya sastra berupa puisi di sejumlah media. (*)










