SUGAPA, ODIYAIWUU.com — Pihak Manajemen Markas Pusat Komando Nasional (Komnas) Tentara Nasional Pembebasan Nasional Papua Barat, sayap militer Organisasi Papua Merdeka (TPNPB OPM), Jumat (8/8) mengumumkan menembak seorang aparat keamanan Indonesia di Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Provinsi Papua Tengah.
Juru Bicara Komnas TPNPB OPM Sebby Sambom mengatakan, pengumuman itu disampaikan setelah ia menerima laporan resmi dari Wakil Panglima TPNPB Kodap VIII Intan Jaya Kolonel Apeni Kobogau. Dari medan perang di Sugapa Kobogau bersama pasukannya melakukan penyerangan terhadap aparat militer Indonesia di Sugapa.
“Berdasarkan laporan yang kami terima pada Jumat (8/8) sekitar jam 10.21 waktu Papua Kobogau bersama pasukannya berhasil menembak tiga orang aparat keamanan Indonesia dan mobil rantis yang sedang melakukan pendropan pasukan ke sebuah pos yang sedang dibangun. Hingga sekarang masih terjadi pertempuran,” ujar Sebby melalui keterangan yang diperoleh dari Intan Jaya, Papua Tengah, Jumat (8/8).
Dalam laporan lebih lanjut Panglima TPNPB Kodap VIII Intan Jaya Brigjen Undius Kogoya, ujar Sebby, pihak Kodap VIII Intan Jaya mengaku siap bertanggung jawab atas penembakan. Kogoya menghimbau aparat keamanan Indonesia segera berhenti mendirikan pos-pos militer di atas tanah milik warga dan daerah pemukiman warga sipil.
“Jika hal ini tidak diindahkan kami akan terus melakukan penembakan dan penyerangan terhadap aparat militer Indonesia. Kami menghimbau kepada Bupati Intan Jaya Aner Maiseni dan kelompoknya untuk berhenti mengirim pasukan militer Indonesia lalu membunuh warga sipil,” kata Sebby lebih lanjut.
Sebby menambahkan, pihak TPNPB Kodap VIII Intan Jaya menolak seluruh kebijakan Presiden Prabowo Subianto di atas tanah Papua. Bagi siapa saja yang mendukung kebijakan Presiden Prabowo Subianto lalu membunuh rakyat Papua maka TPNPB tak segan-segan siap mengeksekusi.
Pengumuman tersebut juga diketahui penanggung jawab komando nasional Markas Pusat TPNPB OPM masing-masing Panglima Tinggi Jenderal Goliat Tabuni, Wakil Panglima Letnan Jenderal Melkisedek Awom, Kepala Staf Umum Mayor Jenderal Terianus Satto, dan Komandan Operasi Umum Mayor Jenderal Lekagak Telenggen. (*)