Dari Kegiatan Sosialisasi Gemar Membaca, Lembaga Pendidikan Minim Dorong Budaya Literasi di Kabupaten Dogiyai

Dari Kegiatan Sosialisasi Gemar Membaca, Lembaga Pendidikan Minim Dorong Budaya Literasi di Dogiyai

Para peserta kegiatan Sosialisasi Gemar Membaca bertema Meningkatkan Kreativitas dan Inovasi Masyarakat dan Sekolah Melalui Penguatan Literasi di Kabupaten Dogiyai yang diselenggarakan Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Dogiyai di Aula Koteka Moge, Mowanemani, Dogiyai, Papua Tengah, Rabu (4/12). Foto: Istimewa 

Loading

MOWANEMANI, ODIYAIWUU.com — Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Dogiyai, Rabu (4/12) melaksanakan kegiatan Sosialisasi Gemar Membaca bertema Meningkatkan Kreativitas dan Inovasi Masyarakat dan Sekolah Melalui Penguatan Literasi di Kabupaten Dogiyai di Aula Koteka Moge, Mowanemani, Dogiyai, Provinsi Papua Tengah. 

Penjabat Bupati Dogiyai Marten Ukago, SE, M.Si dalam sambutan tertulis yang disampaikan Asisten II Sekretaris Daerah (Setda) sekaligus Pelaksana Harian Sekda Natalis Agapa, SE, M.Si mengatakan, mengembangkan minat dan kebiasaan membaca, menulis, dan berhitung terutama di kalangan peserta didik idealnya menjadi kebutuhan karena manfaatnya sangat besar.

“Usaha terus-menerus mengembangkan kebiasaan membaca, menulis, dan berhitung sangat penting. Kebiasaan itu juga perlu disosialisasikan dan ditumbuhkembangkan sejak dini karena akan membawa manfaat besar di kemudian hari. Kita tidak cukup hanya berharap pada lembaga pendidikan formal maupun non formal,” ujar Ukago melalui keterangan tertulis kepada Odiyaiwuu.com dari Mowanemani, Dogiyai, Papua Tengah, Rabu (4/12).

Menurut Ukago, lembaga pendidikan formal maupun non formal di Dogiyai belum maksimal mendorong kegemaran membaca di kalangan para peserta didik. Oleh karena itu, peran keluarga menjadi sangat penting. Orang tua adalah pihak pertama yang berperan menumbuhkan kebiasaan dan kegemaran membaca bagi anak-anak mereka sejak dini. 

Ukago berharap agar orangtua memulai inisiatif dengan menyediakan berbagai buku untuk anak-anak mereka di rumah. Orangtua perlu juga menyediakan aneka mainan atau huruf-huruf dari plastik, puzzle berbentuk abjad, dan sebagainya. Tujuannya, menumbuhkan minat belajar bermain, membaca, dan menulis secara sederhana. 

Ukago dalam kesempatan itu mengajak orangtua dan guru setia mendorong semangat membaca, menulis, dan berhitung bagi anak-anak usia sekolah. Orang tua juga diingatkan tidak sekadar membelikan buku dan peralatan bagi anak-anaknya tetapi memberi contoh dalam hal membaca. 

“Anak-anak yang terbiasa melihat orang tuanya atau orang dewasa di sekitar mereka membaca buku akan tertarik menirunya. Ingatlah, anak-anak paling suka meniru segala sesuatu yang terjadi di lingkungan sekitarnya. Orangtua tidak sekadar mengingatkan betapa penting menumbuhkan kebiasaan membaca sejak dini bagi anak-anaknya tetapi menjadi contoh yang baik,” kata Ukago.

.Obeth Magai, S.Th saat tampil sebagai pemateri dalam kegiatan sosialisasi tersebut memaparkan sejumlah program kerja unggulan yang bisa diadopsi daerah untuk menumbuhkan gerakan literasi sekaligus mengatasi minimnya kebiasaan membaca, menulis, dan menghitung (3M) di Dogiyai hingga masyarakat di kampung-kampung atau desa-desa.

Menurut Obeth, salah satu program kerja yaitu memberikan pendidikan dan pelatihan (diklat) kepada 18 kelompok Perpustakaan Kampung bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Dogiyai serta mengirim buku-buku bacaan ke 15 kampung yang memiliki perpustakaan dan mengajak warga membaca di sela-sela waktu luang dari rutinitas hariannya.

“Para wartawan atau jurnalis perlu di-back up atau didukung agar mereka membantu menulis aneka seni, budaya, tradisi, dan kearifan lokal di Dogiyai kemudian dijadikan buku. Buku-buku terkait budaya lokal sangat penting bagi generasi muda di masa akan datang,” ujar Obeth.

Kepala Bidang Perpustakaan Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Dogiyai sekaligus Ketua Panitia Sosialisasi Membaca Albertina You, S.Si mengatakan, pihak dinas mengundang perwakilan pegiat literasi kampung, guru, para siswa mulai dari SD hingga SMA serta perwakilan pegiat literasi hadir dalam sosialisasi tersebut.

“Para peserta kami undang agar hadir dalam kegiatan sosialisasi ini. Para peserta kami pilih secara acak berdasarkan penilaian dinas dan masukan masyarakat. Mereka adalah perwakilan pegiat literasi kampung, para siswa dan siswi mulai dari SD hingga SMA, para guru dan pegiat literasi lainnya. Kami  berharap usai kegiatan ini mereka bisa saling bersinergi dan menyemangati satu sama lain saling mendukung dalam gerakan membaca dan menulis,” ujar Albertina.

Albertina, sarjana lulusan Sekolah Tinggi Filsafat dan Teologi (STTF) Fajar Timur, Abepura, menambahkan, pihak dinas berterima kasih kepada Penjabat Bupati Dogiyai Marten Ukago melalui Asisten II Sekda Natalis Agapa yang berkenan hadir dan membuka acara sosialisasi. 

Sosialisasi Gemar Membaca, kata Albertina, merupakan awal yang baik semua pihak menggelorakan semangat literasi yang menyasar seluruh elemen, terutama kelompok-kelompok pegiat literasi di kampung-kampung, sekolah-sekolah hingga perorangan. Gerakan literasi bukan menjadi tugas dan tanggung pihak-pihak atau stakeholder tertentu tetapi tugas bersama menjemput masa depan yang lebih baik. 

“Budaya membaca dan menulis merupakan pintu masuk potensial yang akan membawa suatu bangsa menuju kemajuan di bidang sumber daya manusia, budaya, ekonomi, dan lain-lain. Semoga materi yang kita terima menjadi bekal untuk disebarluaskan ke masyarakat di kampung-kampung, sekolah-sekolah, dan di mana saja kita berada. Salam Literasi,” kata Albertina.

“Saya menyampaikan apresiasi kegiatan Sosialisasi Gemar Membaca yang diselenggarakan Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Dogiyai. Melalui kesempatan ini, kami meminta dinas terkait menyiapkan kartu huruf agar membantu anak-anak sekolah mudah menghitung,” ujar Kepala SD YPPK Don Bosco Idakebo Theresia Pigome, S.Pd saat berlangsung sesi tanya-jawab. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)

Tinggalkan Komentar Anda :