JAYAPURA, ODIYAIWUU.com — Sejumlah elemen warga masyarakat yang terhimpun dalam Komponen Rakyat Papua (KPR) menyebut, Papua darurat demokrasi dan mendesak pihak penyelenggara, baik Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Papua dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) menyelesaikan rekapitulasi dan mengembalikan suara rakyat berdasarkan C-Hasil.
“Kami mendesak KPU Provinsi Papua menyelesaikan semua persoalan rekapitulasi dengan tidak melempar tanggung jawab ke Mahkamah Konstitusi. Kami juga mendesak KPU Provinsi Papua bersama Bawaslu agar menyandingkan data C-Hasil dan Si-Rekap agar mendapatkan data yang valid,” ujar Ketua KPR Manase Tamie, SH dan Sekretaris Yulianus Yarisetouw melalui keterangan tertulis dari Jayapura, Papua, Selasa (19/8).
Selain itu, dalam aksi unjuk rasa yang digelar di Jayapura, Selasa (19/8) KPR juga mendesak pihak penyelenggara agar tidak melempar tanggung jawab ke Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia. Elemen tersebut juga mendesak KPU Provinsi bersama Bawaslu agar menyandingkan data C-Hasil dan Si-Rekap agar mendapatkan data yang benar, valid.
“Kami mendesak KPU Provinsi Papua mengambil alih tugas KPU Kabupaten Biak Numfor, Keerom, Kepulauan Yapen, dan Supiori yang nyata-nyata telah melakukan kejahatan demokrasi karena mencederai kedaulatan rakyat,” kata Manase dan Yulianus dalam pernyataan yang diteken perwakilan elemen warga lainnya.
KPR mengharapkan agar KPU Provinsi Papua tetap konsisten menjaga marwah lembaga dengan menerapkan prinsip Pemilu yang jujur dan adil, independen, dan berintegritas.
“Kami mendukung kerja-kerja Komisi Pemilihan Umum Provinsi Papua yang berintegritas serta tidak terpengaruh oleh intervensi pihak manapun yang dapat merusak citra demokrasi di Papua,” kata Manase dan Yulianus lebih lanjut.
Pernyataan tersebut ditandatangani juga Ketua DPW Barikade 98 Papua Yulianus Dwaa, Ketua Dewan Adat Tabi Yakonias Wabrar, dan Direktur LSM Gempur Papua Panji Agung Mangkunegoro.
Selain itu, Ketua Relawan La Pago Bersatu Tandius Kobak, Ketua Relawan Fans BTM Alex Kumbubui, Ketua Relawan Garuda Nusantara Heiner Marandoe, Ketua Relawan Biak Gonzales Rumbewas, dan lain-lain. (*)