Prajurit TNI di Kodim 1703/Deiyai Dikabarkan Gugur di Tangan TPNPB OPM Kodap XIII Paniai - Odiyaiwuu.com | Membahagiakan Kehidupan

Prajurit TNI di Kodim 1703/Deiyai Dikabarkan Gugur di Tangan TPNPB OPM Kodap XIII Paniai

Letda TNI Inf Oktovianus Sugalrey (Alm), anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) di wilayah Komando Distrik Militer (Kodim) 1703/Deiyai yang dikabarkan meninggal dunia di tangan TPNPB OPM Komando Daerah Pertahanan (Kodap) XIII Kegepa Nipouda Paniai, Papua Tengah. Foto: Istimewa

Loading

ARADIDE, ODIYAIWUU.com — Letda TNI Inf Oktovianus Sugalrey, anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) di wilayah Komando Distrik Militer (Kodim) 1703/Deiyai, Kamis (10/4) dikabarkan meninggal dunia. Otto —sapaan akrab Oktovianus Sugalrey— adalah Komandan Distrik Militer atau Danramil 1703-03 Aradide, Kodim Deiyai.

Menurut pihak Manajemen Markas Pusat Komnas Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat, sayap militer Organisasi Papua (TPNPB OPM), informasi tersebut disampaikan Panglima Komando Daerah Pertahanan (Kodap) XIII Kegepa Nipouda Paniai Brigjen Matius Gobai. Gobai menjelaskan, pasukannya berhasil menembak Otto hingga meregang nyawa pada Rabu (10/4) pukul 17:00 WIT.

“Dengan peristiwa ini Manajemen Markas Pusat Komnas TPNPB secara resmi mengumumkan kepada publik bahwa wilayah Paniai merupakan daerah konflik bersenjata antara pasukan TPNPB dengan pasukan TNI-Polri. Kami menghimbau warga imigran Indonesia segera tinggalkan wilayah Paniai, Jika anda tidak mengindahkan maka anda bagian dari Indonesian security forces dan akan menjadi target,” ujar Jubir Komnas TPNPB Sebby Sambom melalui keterangan tertulis yang diperoleh Odiyaiwuu.com dari Paniai, Papua Tengah, Kamis (11/4). 

Sebby menambahkan, tentara TPNPB OPM Kodap XIII Kegepa Nipouda Paniai di bawah pimpinan Komandan Operasi TPNPB Kodap XIII Kegepa Nipouda Paniai Mayor Osea Satu Boma bersama pasukannya menyerang TNI di Jalan Trans Paniai-Intan Jaya, Serangan dipimpin langsung Osea Boma.

“Pasukan TPNPB menyerang dan akhirnya menewaskan Danramil 1703-03 Letda Inf Otto Sugalrey. Peristiwa penembakan terjadi pada Rabu, 10 April 2024 pukul 17:00 sore. Kami siap bertanggungjawab atas aksi penyerangan ini. Untuk itu kepada TNI-Polri, tidak boleh cari rakyat sipil, tetapi cari kami karena aksi ini kami yang lakukan,” kata Sebby lebih lanjut. 

Osea Satu Boma, ujar Sebby, menyatakan sikap bawah aksi ini tidak karena untuk meminta uang, jabatan, pembangunan, dan lain-lain, Namun sebagai bentuk perlawanan terhadap TNI-Polri untuk mewujudkan agenda tahapan revolusi menuju revolusi total demi merebut kemerdekaan Papua. Pihak TPNPB OPM menolak segala bentuk pembangunan apapun oleh Pemerintah Indonesia di atas tanah Papua.

“Orang Papua yang terlibat membantu TNI-Polri untuk memata-matai pasukan TPNPB apabila ketahuan maka pasukan kami siap tembak. Apapun yang akan terjadi jangan cari rakyat sipil tetapi cari pasukan kami pasukan. Karena itu semua yang kami lakukan adalah bentuk perlawanan mengusir pendudukan ilegal terhadap Pemerintah Indonesia di atas tanah Papua,” kata Sebby. 

Informasi yang dilansir fajarpapua.com menyebutkan, Kamis (11/4) sekitar pukul 11.25 WIT diperoleh informasi terkait penemuan mayat Otto di Jalan Trans Enarotali–Aradide. Sebelumnya, pada Rabu (10/4)  sekitar pukul 16.00 WIT korban terlihat keluar rumah menuju Pelabuhan Pasir menggunakan motor R2 untuk mengambil barang. Namun setelah itu korban tidak kembali lagi.

Baru pada Kamis (11/4) pukul 09.00 WIT diperoleh informasi dari masyarakat bahwa ada mayat di Jalan Trans Enarotali–Aradide. Selanjutnya sekitar pukul 11.00 WIT dilaksanakan proses evakuasi oleh gabungan anggota Satgas Raider 527 /By, Koramil Aradide, dan Polsek Aradide. 

Pukul 12.11 WIT jenazah korban tiba di Markas Koramil Aradide. Dari identifikasi luar, ditemukan luka robek akibat senjata tajam pada bagian kepala belakang. Motor korban dilaporkan hilang, sedangkan kerugian materil belum diketahui. 

Pelaku diduga anggota TPNPB OPM Kodap XIII Kegepa Nipo Paniai pimpinan Matias Gobai. Menurut rencana, jenazah akan dievakuasi menuju Enarotali, Distrik Paniai Timur, Kabupaten Paniai menggunakan truk melalui jalur darat. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)

Tinggalkan Komentar Anda :