JAYAPURA, ODIYAIWUU.com — Presiden Eksekutif Persatuan Gerakan Pembebasan Papua Barat atau United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) Menase Tabuni menyampaikan ucapan belasungkawa berpulangnya Yones Douw, pembela dan pejuang hak asasi manusia (HAM) Papua.
“Selamat jalan, pejuang dan pembela HAM Papua, tuan Yones Douw. Kami menyerukan agar selama seminggu sebagai hari berkabung menghormati almarhum. Kami juga mendesak segera membentuk tim untuk mengungkap misteri di balik kematian tuan Yones Douw,” ujar Menase Tabuni melalui keterangan tertulis kepada Odiyaiwuu.com dari Jayapura, Papua, Senin (3/2).
Menase Tabuni mengatakan, Bangsa Papua kehilangan Yones Douw, sosok pejuang dan pembela HAM Papua. Selama puluhan tahun ia telah mendedikasikan hidupnya dan karya pelayanan untuk membela dan mengadvokasi korban kekerasan negara dan pelanggaran HAM di tanah Papua khususnya di wilayah Meepago (Papua Tengah).
Sementara itu, Wakil Presiden Eksekutif ULMWP Octovianus Mote menyampaikan ungkapan duka mendalam berpulangnya Yones Douw. Yones di mata Mote adalah pribadi yang tekun, setia, jujur, berani dan memiliki integritas dalam hidup dan karyanya membela HAM dan martabat Bangsa Papua.
“Tuan Yones Douw adalah menjadi gembala yang berani di tengah wilayah konflik di tanah Papua. Yones adalah tokoh pejuang Papua yang kokoh dan sejati. Bangsa Papua kehilangan sosok pejuang HAM aktivis berintegritas memperjuangkan kepentingan masyarakat,” kata Octovianus Mote dari New York, Amerika Serikat, Senin (3/2).
Menurut Octo sebagai bentuk penghormatan dan penghargaan mengenang dan mengapresiasi semua bentuk perjuangan Almarhum bagi Bangsa Papua, ULMWP menyerukan segar selama seminggu mulai Senin=Minggu (2-9/2) Papua dinyatakan sebagai hari berkabung.
“Mari kepada rakyat bangsa Papua, untik kita mengambil waktu berkabung dalam duka sebagai bentuk penghormatan atas semua dedikasi dan pengorbanannya bagi perdamain, HAM dan hak penentuan nasib sendiri bagi Bangsa Papua,” kata Octo.
Ungkapan duka dan berkabung dilakukan dari tempat masing-masing selama satu minggu untuk berdoa bagi keselamatan jiwa Almarhum. Doa seluruh rakyat Papua dipanjatkan semoga Tuhan menyambut jiwa Almarhum dan menempatkan di sisi-Nya sekaligus memohon agar keluarga besar yang ditinggalkan dikuatkan oleh Roh Allah.
“Kami juga meminta untuk membentuk tim investigasi untuk mengungkapkan kematian tuan Yones Douw kepada publik. Sebab bagi kami, kematiannya penuh misteri,” ujar Octo lebih lanjut.
Yones Douw, pejuang HAM dari wilayah adat Meepago menghembuskan nafas terakhir pada Minggu, (2/2) siang di kediamannya, Karang Timur Nabire. Papua Tengah.
Setelah mengikuti ibadah Minggu di Gereja Kingmi Jemaat TotaMana, Kota Baru Nabire, sekitar jam 11.00 WIT ia kembali ke rumahnya.
Setiba di rumahnya, hanya berselang satu jam ia dikabarkan pingsan dan tak sadarkan diri sebelum akhirnya meninggal. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)