DAERAH  

Perayaan HUT ke-80 Kemerdekaan RI Tahun 2025 Digelar Pertama Kali di Distrik Danime Tolikara

Asisten II Sekretariat Daerah Tolikara Dr Imanuel Gurik, SE, MEc.Dev saat menjadi inspektur upacara pada peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia di Distrik Danime, Kabupaten Tolikara, Provinsi Papua Pegunungan, Minggu (17/8). Upacara perdana ini dihadiri masyarakat dari Distrik Yuko, Danime, Yuneri, Poganeri, Tagime, dan Tagineri. Foto: Istimewa

Loading

DANIME, ODIYAIWUU.com — Suasana haru dan penuh semangat kebangsaan, Minggu (17/8) mewarnai upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia tahun 2025 di Distrik Danime, Kabupaten Tolikara, Provinsi Papua Pegunungan. Pasalnya, perayaan HUT Kemerdekaan RI pertama kalinya digelar di Danime.

“Masyarakat dari enam distrik, yakni Danime, Poganeri, Tagime, Tagineri, Yuko, dan Yuneri hadir memenuhi lapangan upacara. Banyak di antara mereka tidak mampu menahan air mata,” ujar Asisten II Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Tolikara Dr Imanuel Gurik, SE, MEc.Dev dari Danime, Papua Pegunungan, Minggu (17/8).

Menurut Imanuel, rasa haru dialami sejumlah warga mengingat peringatan HUT Kemerdekaan RI tahun 2025 adalah yang pertama kali setelah 23 tahun mengalami kevakuman di Danime. Sejak Tolikara berdiri sebagai sebuah daerah otonom baru (DOB), upacara peringatan HUT RI belum pernah dilakukan di Danime hingga kepemimpinan Bupati Willem Wandik, S.Sos dan Wakil Bupati Yotham Wonda.

“Upacara peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia hari ini adalah awal permulaan dan akan menjadi agenda tahunan. Mulai sekarang, setiap tahun peringatan HUT RI akan kita rayakan di sini untuk enam distrik,” kata Imanuel, mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Tolikara selaku Inspektur Upacara pada Upacara Peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia tahun 2025.

Imanuel, doktor ekonomi jebolan Universitas Cenderawasih (Uncen), Jayapura, Papua, juga mengajak peserta apel mendukung visi pembangunan daerah, yaitu Terwujudnya Tolikara yang Religius, Berbudaya, Mandiri, Adil, dan Sejahtera.

“Mari kita kawal pembangunan, jaga batas wilayah, dan bersatu mendukung kepemimpinan Bupati Willem Wandik dan Wakil Bupati Yotham Wonda dalam mewujudkan visi dan misi pembangunan daerah,” ujar Imanuel, magister (S2) lulusan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.

Dalam kesempatan tersebut, hadir mendampingi Imanuel Inspektur Tolikara Diko Kogoya, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Tolikara Indey Yikwa, Kepala Bagian Tata Pemerintahan Setda, Sekretaris Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PMPTSP) Tolikara Merson G Kogoya, SIP, MH beserta staf lainnya.

Sedangkan Komandan Upacara Anggota Kepolisian Resor (Polres) Tolikara Yenus Kogoya, perwira upacara Nusen Yikwa, pembaca teks Proklamasi Suwanto, dan pembaca doa gembala Distrik Danime. Kemudian, petugas pengibar bendera masing-masing Kornelis Yikwa, Ina Wenda, dan Selvi Enambere.

Selain itu, pembawa naskah UUD 1945 adalah staf Distrik Danime, paduan suara adalah staf lima distrik yaitu Distrik Yuko, Danime, Yuneri, Poganeri, Tagime, dan Tagineri serta master of ceremony (MC) adalah protokol staf Distrik Danime.

“Upacara bersejarah ini bukan sekadar menumbuhkan rasa nasionalisme, tetapi memperkuat persatuan masyarakat dalam mendukung kepemimpinan kepala  daerah. Dukungan masyarakat enam distrik menjadi kekuatan besar untuk menyukseskan program pembangunan menuju Tolikara yang Religius, Berbudaya, Mandiri, Adil, dan Sejahtera,” kata Imanuel. (*)