NABIRE, ODIYAIWUU.com — Penjabat Gubernur Dr Ribka Haluk, S.Sos, MM resmi melantik Sekretaris Daerah Drs Petrus Agapa, M.Si sebagai Penjabat Bupati Dogiyai dalam prosesi Pengambilan Sumpah Jabatan dan Pelantikan Penjabat Bupati Puncak Jaya, Penjabat Bupati Intan Jaya, dan Penjabat Bupati Dogiyai di Aula Kantor Gubernur Papua Tengah, Jalan Merdeka, Nabire, kota Provinsi Papua Tengah, Kamis (29/12) pukul 10.00 WIT.
Prosesi pelantikan Penjabat Bupati Petrus Agapa bersamaan dengan pelantikan Penjabat Bupati Intan Jaya Apolos Bagau, ST yang baru saja dilantik sebagai Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Papua Tengah dan Sekretaris Daerah Puncak Jaya H. Tumiran, S.Sos, MAP sebagai Penjabat Bupati Puncak Jaya.
Petrus Agapa, Sekretaris Daerah Dogiyai, resmi dilantik sebagai Penjabat Bupati Bupati Dogiyai setelah sebelumnya ditunjuk Penjabat Gubernur Ribka Haluk menjadi Pelaksana Harian Bupati pada Jumat (16/12) menggantikan Yakobus Dumupa, SIP, MIP yang berakhir masa jabatannya bersama Wakil Bupati Oskar Makai, SH pada Minggu (18/12).
Ribka melalui Surat Nomor: T-131/00003/PPT dengan klasifikasi amat segera tertanggal 16 Desember 2022 yang ditujukan kepada Sekretaris Daerah Dogiyai, menyampaikan penunjukan Agapa sebagai Pelaksana Harian Bupati Dogiyai sehubungan berakhirnya masa jabatan Bupati dan Wakil Bupati Dogiyai pada Minggu (18/12).
Mantan Bupati Dumupa mengajak masyarakat dan seluruh elemen mendukung Petrus Agapa menjadi penjabat bupati setelah Agapa, putra asli Papua dan birokrat senior yang pernah menjadi kepala distrik (camat) di sejumlah wilayah di Dogiyai tersebut, direstui Presiden Joko Widodo sebagai Penjabat Bupati Dogiyai.
“Secara pribadi saya menyampaikan Selamat kepada Bapak Petrus Agapa yang telah dilantik menjadi Penjabat Bupati Dogiyai. Pak Petrus adalah pilihan terbaik,” ujar Dumupa kepada Odiyaiwuu.com melalui pesan singkat (short message service/SMS) dari Nabire, Papua Tengah, Kamis (29/12).
Menurutnya, Petrus Agapa adalah birokrat senior di Dogiyai yang lama mengabdikan diri di kabupaten di wilayah Meepago tersebut dan memenuhi syarat kualitas dan kapabilitas personal, golongan kepangkatan, dan memiliki rekam jejak, track record mumpuni dalam birokrasi.
“Kepada ASN yang telah diusulkan namanya atau mengusulkan diri untuk menjadi penjabat bupati namun tidak direstui agar berbesar hati dan mendukung Pak Petrus Agapa dalam menjalankan tugasnya,” lanjut Dumupa, magister (S-2) Ilmu Pemerintahan lulusan Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa (STPMD) “APMD” Yogyakarta.
Dumupa juga mengharapkan masyarakat dan semua elemen serta penyelenggara pemerintahan maupun masyarakat Dogiyai mendukung penjabat bupati dalam melaksanakan tugasnya, terutama pelayanan pemerintahan dan pembangunan masyarakat. Jangan ada perpecahan dan permusuhan antar sesama orang Dogiyai tetapi bergandengan tangan membangun serta memajukan daerah agar warganya lebih maju dan sejahtera.
“Saya menyampaikan terimakasih kepada Bapak Presiden Republik Indonesia dan Bapak Menteri Dalam Negeri yang telah mempercayakan dan mengangkat Pak Petrus Agapa sebagai Penjabat Bupati Dogiyai. Keputusan tersebut merupakan jawaban atas kerinduan masyarakat untuk memiliki seorang putra asli menjadi pemimpin di daerahnya,” kata Dumupa.
Ketua Sementara Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Dogiyai Simon Petrus Pekei mengatakan, Petrus Agapa adalah sosok yang tepat dan layak setelah melewati proses usulan sejumlah nama birokrat Dogiyai melalui DPRD Dogiyai, Penjabat Gubernur Papua Tengah, dan Menteri Dalam Negeri sebelum akhirnya Agapa direstui Presiden Joko Widodo.
“Saya berpikir, sosok Penjabat Bupati Pak Petrus Agapa bukan orang asing, tetapi putra asli Papua dari Dogiyai. Pak Petrus juga mengabdikan diri sebagai camat di Dogiyai dalam durasi waktu panjang. Ia merenda karier dari bawah hingga menjadi Sekda Dogiyai. Karena itu, saya berharap agar menerima dan mendukung beliau selama kepemimpinannya hingga terpilih bupati baru pada Pemilu 2024,” kata Simon Petrus Pekei kepada Odiyaiwuu.com dari Nabire, Papua Tengah, Kamis (29/12).
Simon Pekei menambahkan, Agapa adalah birokrat yang lama mengabdi sebagai camat di Distrik Kamuu sejak Dogiyai belum terbentuk sebagai sebuah daerah otonom baru di Papua. Petrus meyakini, warga masyarakat tentu menerima Agapa sebagai penjabat bupati setelah resmi dilantik Penjabat Gubernur Papua Tengah.
“Secara kelembagaan saya berdoa dan berharap agar Pak Petrus Agapa memimpin Dogiyai sebaik-baiknya bertolak dari pengalaman sebagai birokrat mulai dari camat, pimpinan sejumlah OPD hingga dipercaya sebagai Sekda. Saya pikir pengalaman Panjang tersebut menjadi modal beliau bersama masyarakat dan semua elemen mengatur atau memajukan Dogiyai lebih maju dan warganya semakin sejahtera,” lanjut Simon Pekei, politisi Partai Persatuan Pembangunan Dogiyai.
Kepala Kepolisian Resor Dogiyai Kompol Samuel D. Tatiratu, SIK mengapresiasi pelantikan Petrus Agapa sebagai Penjabat Bupati Dogiyai oleh Penjabat Gubernur Papua Tengah Ribka Haluk. Pihaknya mengharapkan agar kerjasama yang harmonis dalam pelaksanaan tugas serta pelayanan masing-masing kepada masyarakat tetap terjalin agar pelayanan dan pengabdian semakin efektif.
“Sebagai Kapolres, saya dan semua anggota mengharapkan agar tetap terjalin kerjasama harmonis agar bekerja sekuat tenaga, bergandengan tangan memulihkan situasi, memberdayakan semua elemen masyarakat agar di masa akan datang Dogiyai semakin maju,” ujar Tatiratu kepada Odiyaiwuu.com melalui sambungan telepon, Kamis (29/12).
Menurutnya, jajaran Polres Dogiyai juga punya kerinduan besar agar kasih dan damai senantiasa menaungi Dogiyai dan warganya. Karena itu, ia sekali mengucapkan Selamat kepada Penjabat Bupati yang dilantik disertai harapan semoga tugas dan kepercayaan itu membawa berkat bagi warga Dogiyai.
“Saya selaku Kapolres juga menyampaikan Selamat Natal juga untuk bapa, ibu, dan saudara serta saudari sekalian umat Kristiani di Dogiyai. Tuhan berkati kita semua,” lanjut Tatiratu.
Anggota Komisi C DPRD Dogiyai sekaligus politisi PDI Perjuangan Dogiyai Laurensius Goo menyampaikan selamat atas pelantikan Petrus Agapa sebagai penjabat bupati. Ia berharap agar di bawah kepemimpinan penjabat, kualitas komunikasi antara eksekutif dan legislatif makin ditingkatkan agar pelayanan pemerintahan dan pembangunan kepada masyarakat berlangsung makin baik dan efektif.
“Penjabat bupati baru ini sangat diterima masyarakat dan sudah memenuhi harapan mereka hadir seorang pemimpin putra asli memimpin daerah. Pak Petrus Agapa adalah pamong murni, birokrat senior yang memiliki pengalaman menjadi camat, memimpin sejumlah OPD, dipercaya sebagai Sekda hingga pelaksana harian bupati sebelum akhirnya dilantik menjadi penjabat bupati,” kata Laurens kepada Odiyaiwuu.com dari Nabire, Papua Tengah, Kamis (29/12). (Ansel Deri, Johanes Supriyono/Odiyaiwuu.com)
