OKSIBIL, ODIYAIWUU.com — Jajaran Pemerintah Kabupaten Pegunungan Bintang bersama ribuan umat Katolik Dekanat Pegunungan Bintang, Keuskupan Jayapura dan warga masyarakat Pegunungan Bintang, Provinsi Papua Pegunungan, Jumat (26/5) tumpah ruah di Bandara Oksibil, menyambut kunjungan perdana Uskup Dioses Jayapura Mgr Dr Yanuarius Theofilus Matopai You dalam kunjungan perdana di Dekanat Pegunungan Bintang.
Sejak pagi, ribuat umat Katolik telah memadati Bandara Oksibil menjemput Uskup Yan You sesaat pesawat AMA yang membawanya menyentuh bandara kebangaan pemerintah dan masyarakat Pegunungan Bintang. Sukacita iman terpancar dari wajah umat yang penuh antusias menyambut uskup putra asli Papua pertama dalam sejarah Gereja Katolik di Bumi Cenderawasih. Matopai ditahbiskan menjadi Uskup Jayapura pada Kamis (2/2) lalu.
Turut hadir menyambut Uskup Yan, Bupati Pegubin, Spei Yan Bidana ST, M.Si, Wakil Bupati Kris Bakweng Uropmabin, ST, Ketua Dewan Adat Yohanes Kakyarmabin, Pastor Deken Dekenat Pegubin RD James Kosay, Pr, Kapolres Pegubin AKBP. Muhamad Dafi Bastomi S.IK, M.HK, para kepala OPD Pemda Pegubin, serta sejumlah unsur Forkopimda dan tamu undangan lain.
Usai penyambutan dan pengalungan tas noken dan penyerahan kapak batu oleh Ketua Dewan Adat Yohanes Kakyarmabin, Uskup Matopai diarak dari Bandara Oksibil menuju Gereja Paroki Roh Kudus Mabilabol.
Menariknya, tak hanya umat Katolik yang laru dalam sukacita penyambutan tetapi juga sejumlah besar umat Kristen dari denominasi gereja lain maupun umat Muslim dan mengarak sang Uskup sesaat tiba di Bumi Aplim Apom, Pegunungan Bintang.
Sejak ditahbiskan Nuncio Apostolic Archbishops (Duta Besar Tahta Suci Vatikan Untuk Indonesia) Mgr Piero Pioppo, baru pertama kali Uskup putera pasangan ‘Profesor’ Lukas You dan Rosalina Tatogo kelahiran 1 Januari 1961 di Kampung Uwebutu, pinggiran Danau Taage, Paniai, Keuskupan Timika menyambangi Dekanat Pegunungan Bintang.
Sesuai jadwal, Uskup Matopai akan memimpin Misa Hari Raya Pentakosta pada Minggu (28/5) di Gereja Paroki Roh Kudus Mabilabol, Dekanat Pegunungan Bintang.
“Atas nama Pemerintah Kabupaten Pegunungan Bintang dan juga seluruh umat Katolik di Dekanat Pegunungan Bintang, kami ucapkan selamat datang di Bumi Aplim Apom. Kami percaya, kunjungan Bapa Uskup akan membawa berkat bagi negeri kami,” ujar Bupati Pegunungan Bintang Spei Yan Bidana.
Uskup Pertama Orang Asli Papua
Mgr Matopai adalah uskup pertama orang asli Papua. Ia ditahbiskan oleh Nuncio Apostolic Archbishops-Duta Mgr Pioppo, Kamis (2/2) Uskup Matopai menggantikan Mgr Leo Laba Ladjar, OFM yang memasuki masa purna tugas.
Acara pentahbisan digelar di Gereja Katedral Jayapura, berlangsung sangat meriah. Sejumlah pihak turut mengambil bagian memberikan donasi, termasuk Pemerintah Daerah Pegunungan Bintang.
Dua hari sebelum pentahbisan, Bupati Yan bersama puluhan kepala OPD menyerahkan dana hibah sebesar Rp 1 miliar dan 50 ekor babi kepada Panitia Tahbisan Uskup Jayapura di kompleks Gereja Katedral.
Bupati Yan mengatakan, sebagai salah satu kader dan umat Katolik Keuskupan Jayapura, ia merasa bangga atas ditahbiskannya Uskup Matopai yang menjadi tonggak sejarah kebangkitan Gereja Katolik di tanah Papua.
“Hadirnya Uskup orang asli Papua pertama ini bukan saja kegembiraan iman kita orang Katolik, tetapi juga seluruh denominasi gereja di Papua bahwa telah terwujud doa dan harapan kita. Semoga dengan momen ini, iman kita sebagai orang Kristen di Papua terus bertumbuh dan berkembang,” kata Yan beberapa waktu lalu.
Uskup Matopai lahir di Kampung Uwebutu, Kabupaten Paniai, 1 Januari 1969. Putra dari pasangan Lukas You dan Rosalina Tatogo ini ditahbiskan menjadi imam projo Keuskupan Jayapura, 16 Juni 1991 oleh Uskup Jayapura, Mgr. Herman Munninghoff, OFM di Nabire. Saat ini, ia dipercayakan menjadi Ketua Sekolah Tinggi Filsafat Teologi (STFT) Fajar Timur, Abepura.
Usai menerima Sakramen Imamat dan ditahbiskan menjadi imam diosesan Keuskupan Jayapura, Pastor Matopai ditugaskan sebagai pastor paroki di sejumlah tempat dan karya lainnya. Mulai dari Pastor Paroki Gereja Kristus Cahaya Dunia di Yiwika (1991-1997), pindah ke Gereja Santo Willibrordus, Arso sekaligus Pastor Dekanat di Keerom (1998-2002), dan menjadi Vikjen Keuskupan Jayapura sekaligus Pastor Paroki Katedral Jayapura (2002-2006).
Sepanjang 2007-2010, ia mendapat tugas belajar di Universitas Negeri Yogyakarta untuk studi psikologi. Sekembalinya dari studi, Pastor Matopai berkarya sebagai dosen di STFT Fajar Timur sekaligus berkarya di lingkup Seminari Tinggi Santo Yohanes Maria Vianney Jayapura (2011-2018).
Sejak 2015, ia juga dipercayakan menjadi Ketua Komisi Pendidikan Keuskupan Jayapura sekaligus Ketua Yayasan STTK hingga sekarang. Tahun 2022 hingga kini, ia juga menjabat Ketua STFT Fajar Timur sekaligus Direktur Seminari Tinggi St. John Mary Vianney.
Pada 29 Oktober 2022, Nuncio Apostolic Archbishops Mgr Pioppo menyampaikan kabar atas terpilihnya Yan You sebagai Uskup Dioses Jayapura. (Ansel Deri, Gusty Masan Raya/Odiyaiwuu.com)