JAYAPURA, ODIYAIWUU.com — Analisis Papua Strategis (APS) selama Jumat-Sabtu (13-14/10) menyelenggarakan Konferensi II APS di Hotel Horison Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua.
Konferensi II tersebut menghadirkan para pembicara dari kalangan wirausahawan dunia, akademisi, praktisi global, professional lintas kementerian dan Lembaga serta pembicara dari Badan Dunia PBB Food and Agriculture Organization (FAO).
“Dalam konferensi kali ini materinya terkait otsus, DOB, tanah adat, peluang investasi, bisnis shipping, ketahanan pangan, youth leadership, konektivitas multimoda baik tol laut, jembatan udara, perintis darat dan olahraga menjadi topik favorit dan menarik selama konferensi berlangsung,” ujar Founder dan Ketua Umum APS Laus Deo Calvin Rumayom didampingi Ketua Panitia Pengarah Catto Mauri dan Ketua Penyelenggara Dorince Mehue, SE dari Jayapura, Selasa (17/10).
Konferensi II APS digelar menyusul konferensi pertama di Biak April 2022. Dalam konferensi ini komunitas terbesar putra putri Papua lintas profesi yang tersebar di berbagai negara mengadakan konferensi serupa mengusung tema besar Papua Development Strategy dengan sub tema Percepatan Pembangunan Papua Menuju Indonesia Emas 2045.
“Kegiatan tersebut berlangsung meriah dan antusias para peserta karena dibahas beberapa topik hangat di Papua sejak pelaksanaan daerah otonomi baru. Materi terbagi ke dalam 10 forum besar yaitu, forum otsus dan DOB, transportasi dan konektivitas multimoda, ekonomi bisnis dan perbankan, food agriculture dan perubahan iklim global, masyarakat adat dan agama, olahraga, perempuan dan anak, youth, technologi dan global partnertship,” ujar Laus.
Laus menambahkan, dalam konferensi tersebut tampil sebagai keynote speaker yaitu Dr Jimmy Oentoro, M.Div yang juga founder World Harvest dan Chairman Fiftytwo Group. Oentoro yang juga penulis buku menyampaikan materi tentang pengembangan karakter kepemimpinan entrepreneur dunia dan strategi pembangunan sosial budaya di Papua dengan melihat potensi peluang usaha dan model desain pengembangan bisnis seperti yang dilakukan dan dikembangkan pada 60 negara saat ini.
Sedangkan mewakili Badan Pengarah Percepatan Pembangunan Otonomi Khusus Papua (BP3OKP) Pusat yang diketuai Wakil Presiden Republik Indonesia Prof Dr KH Ma’ruf Amin dari Provinsi Papua, Pendeta Alberth Yoku dalam pidato pembukaannya mengapresiasi APS sebagai komunitas putra putri Papua dari berbagai macam latar belakang pendidikan profesi di berbagai negara turut ikut hadir membangun Papua dengan ide dan wadah model yang sangat bagus bagi masa depan Papua.
“Saya mengajak peserta konferensi untuk memadukan cara pandang, pemikiran, sehingga membangun suatu sinergi kolaborasi yang kuat untuk terus menyempurnakan, mempercepat, memperkuat pembanguan Papua menuju Papua sehat, cerdas, produktif, mandiri yang maju dan Papua yang kita banggakan dan kita cinta Bersama,” kata Alberth.
Dalam kesempatan tersebut hadir juga wakil Menteri Perhubungan sekaligus Staf Khusus Bidang Hubungan Antar Lembaga Mayjen TNI Mar (Purn) Buyung Lalana. Pihaknya sangat mengapresiasi kehadiran putra-putri Papua dari seluruh dunia yang tersebar di berbagai negara dan nusantara hadir memberikan inovasi, warna baru dan model baru untuk percepatan pembangunan Papua melalui konferensi kedua tersebut.
“Pemerintah Pusat melalui Kementerian Perhubungan bersama kementerian lainnya terus berkonsentrasi dalam pelaksanaan Program Strategis Nasional Tol Laut dan konektivitas multimoda jembatan udara dan subsidi darat. Perhatian yang diberikan kepada Papua sangat serius dengan lahirnya Inpres Nomor 9 Tahun 2020 mengenai Percepatan Pembangunan Kesejahteraan Papua dan Papua Barat,” kata Buyung.
Dalam talk show pertama tampil Guru Besar Antropologi Universitas Cenderawasih Prof Dr Frederick Sokoy, S. Sos, M.Sos. Sokoy mengatakan, kekuatan Papua sangat besar dan bervariasi seperti memiliki 300 lebih kelompok suku dan bahasa, sumber daya alam seperti emas, nikel, biji besi, batu bara dan lain sebagainya. “Papua juga memiliki wilayah ekologi yang sangat besar dan luas,” katanya.
Nara sumber lain yaitu Pemerintah Provinsi Papua yang diwakili Kepala Dinas Pendidikan Christian Sohilait. Selain itu mewakili Penjabat Bupati Jayapura yaitu Asisten II Bidang Ekonomi Dan Pembangunan, Setda Kabupaten Jayapura Delila Giay.
Pada talk show hari kedua, hadir tamu kehormatan Representative Country Director for Indonesia and Timor Leste Food and Agriculture Organization of the United Nations dan juga sebagai penghubung Asean Mr Rajendra Aryal; Dr M Adli Abdullah dari Kementerian ATR/BPN; dan Guru Besar Sosiologi Fisip Universitas Indonesia Prof Dr Bambang Shergy Laksmono M.Sc; Guru Besar Universitas Gajah Mada yang juga Staf Khusus Menteri Perhubungan Bidang Ekonomi dan Investasi Transportasi Prof Wihana Kirana Jaya, M.Soc, Ph.D.
Pada talk show ketiga hadir sebagai narasumber lainnya dari TE External Communication PT Freeport Indonesia Kerry Yarangga; Komisaris PT KAI dan juga sebagai Widyaiswara Utama Kemenhub Dr Cris Kuntadi, CA, CPA, QIA.
Hadir juga akademisi dan praktisi kemaritiman Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Willem Thobias Fofid, S.SiT, M.Pi yang menyajikan materi peluang investasi usaha jasa terkait kepelabuhanan dan angkutan perairan pada forum transportasi serta konektivitas multimoda yang membahas secara explisit isu peluang dan tantangan investasi usaha jasa terkait dan juga tol laut serta multi moda transportasi Papua dengan memanfaatkan Program Strategis Nasional Tol Laut yang tujuanya untuk wilayah 3TP (tertinggal, terpencil, terluar dan perbatasan) dan juga Papua sebagai basis pengembangan menghadapi perdagangan luar negeri Indo-Pasifik.
Hadir para narasumber lainnya secara luring dari ICRP Ustad Achmad Nurcholis bersama Pendeta Franky Tampubolon, S.Th dan melalui daring yaitu Alyssa Wahid dari Gusdurian, Melani Luturan dari USA Women Community and Founder of Papua serta juga tamu kehormatan lainnya dari peneliti Madya Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Dr Herie Saksono, MM.
Beberapa praktisi dan perwakilan APS di luar negeri seperti dari Amerika Serikat Daniel Game, Anis Labene dan Jonathan Tahalele serta Yekison Telenggen dari Kanada dan beberapa narasumber dari Kementerian Lembaga lainnya seperti Kementerian Luar Negeri dan Bappenas hadir dalam konferensi tersebut.
Pada konferensi kedua APS ini hadir beberapa tokoh nasional dari Papua antara lain drh Constant Karma, Penjabat Gubernur Papua periode 2012-2013 dan Wakil Gubernur periode 2000-2005; Drs Philemon Arobaya, Duta Besar Indonesia untuk Rep Chile 2014-2018; Yusuf Wally, Bupati Keerom periode 2010-2015; Mathius Awoitauw, SE, M.Si, Bupati Jayapura periode 2012-2017 dan 2017-2022. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)