JAKARTA, ODIYAIWUU.com — Pameran International Metal Technology (IMT) Taiwan ke-10 digelar di Taichung International Exhibition Center, Selasa-Kamis (14–16).
Pameran yang digelar di pusat strategis manufaktur Taiwan merupakan ajang perdagangan paling terspesialisasi di Taiwan yang berfokus pada seluruh rantai produksi dan pasokan teknologi logam.
IMT Taiwan merupakan satu-satunya pameran dagang di Taiwan yang mencakup keseluruhan spektrum industri logam mulai dari material, pengecoran, pembentukan, perlakuan permukaan, hingga manufaktur cerdas.
Pameran ini menjadi platform penting bagi para pelaku industri global untuk menjajaki inovasi, kolaborasi, dan kemitraan strategis.
Direktur Kerja Sama Korporasi dan Bisnis Internasional Federasi Pengusaha Logam Mesin Indonesia (Gamma) Dr Rahajeng Widya, SE, SH, MM, MH, CPC, CPHRM, CLM, CPMP menilai, kegiatan seperti IMT Taiwan memiliki nilai strategis tinggi bagi penguatan industri logam dan mesin nasional.
“Acara ini bukan hanya sekadar etalase teknologi global, tetapi juga jembatan untuk membangun sinergi industri yang saling menguntungkan antara Taiwan dan Indonesia,” ujar Rahajeng, yang juga Sekretaris Umum Perempuan Indonesia Maju Mandiri (PIM).
Menurut Rahajeng, Indonesia memiliki potensi besar dalam pengembangan industri logam dan mesin, baik sebagai pasar maupun basis produksi regional.
Namun, dalam menjalin kerja sama internasional, Indonesia perlu menegaskan posisinya bukan sekadar sebagai destinasi pasar, melainkan mitra sejajar dalam kolaborasi industri yang melibatkan alih teknologi, pengembangan sumber daya manusia (SDM) serta investasi riset dan inovasi.
“Kesempatan seperti ini harus dimanfaatkan oleh anggota Gamma untuk memperluas jaringan kemitraan, membangun joint venture, dan mengadopsi teknologi baru yang relevan dengan kebutuhan industri nasional,” katanya.
Selain itu, lanjut Rahajeng, pihaknya ingin memastikan kerja sama dengan mitra internasional memberikan nilai tambah bagi kedua pihak serta membangun rantai pasok yang saling memperkuat.
Ke depan, Gamma berkomitmen mendorong model kolaborasi industri strategis yang berorientasi jangka panjang, termasuk dalam bidang component manufacturing, precision engineering, dan inovasi industri hijau (green industry).
“Melalui kerja sama yang saling menghargai dan berbasis manfaat bersama, kami yakin Indonesia dan mitra global seperti Taiwan dapat tumbuh bersama dalam ekosistem industri yang berdaya saing dan berkelanjutan,” ujar Rahajeng.
IMT Taiwan 2025 menawarkan peluang tak tertandingi untuk berinteraksi langsung dengan pemasok dan mitra potensial. Tahun sebelumnya, pameran ini menarik lebih dari 8.000 pembeli profesional serta menampilkan teknologi mutakhir di bidang pembentukan logam, perlakuan panas, pengecoran, penempaan presisi, dan penyelesaian permukaan.
Edisi tahun ini menghadirkan inovasi dengan fokus khusus pada manufaktur cerdas dan solusi berbasis Environmental, Social, and Governance (ESG), memastikan keselarasan antara efisiensi industri dan keberlanjutan global.
Salah satu daya tarik utama tahun ini adalah ESG Special Exhibition, yang menampilkan teknologi serta proses ramah lingkungan generasi baru untuk membantu produsen global memenuhi standar produksi hijau tanpa mengorbankan daya saing dan efisiensi biaya.
Kehadiran Gamma di IMT Taiwan 2025 diharapkan menjadi momentum penting untuk membuka kemitraan baru dan memperluas wawasan terhadap perkembangan industri logam canggih Taiwan serta perannya dalam rantai pasokan global. (*)