WAGHETE, ODIYAIWUU.com — Bupati Kabupaten Deiyai Ateng Edowai, S.Pd.K, M.Pd, Selasa (13/12) pukul 09.00-10.20 WIT menggelar pertemuan bersama anggota Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan dihadiri pimpinan serta sejumlah anggota DPRD, pimpinan OPD, para kepala distrik beserta kurang lebih 13 orang tokoh adat di Rumah Jabatan Bupati Deiyai, Provinsi Papua Tengah.
Pertemuan tersebut digelar menyusul peristiwa kebakaran Pasar Waghete di Jalan Waghete 1, Distrik Tigi yang dilakukan oleh sekelompok orang tak dikenal pada Senin (12/12) sekitar pukul 11.00 WIT. Sekitar pukul 08.30 WIT para peserta berkumpul di halaman kantor Distrik Tigi sebelum bergerak menuju ke rumah jabatan Bupati Deiyai. Tiba di kediaman resmi Bupati, sekitar pukul.08.50 WIT, Bupati Ateng Edowai membuka pertemuan guna mendengar testimoni anggota Forkopimda.
“Kami kerkumpul dalam ruang rapat ini untuk menyelesaikan masalah pasca kejadian kebakaran yang baru saja menimpa Deiyai. Masalah ini harus diselesaikan secepatnya agar tidak menimbulkan berita hoaks lainnya. Kita akan bicarakan bersama untuk mencari solusi, jalan keluar atas masalah ini,” ujar Bupati Ateng Edowai dalam pengantar awal pertemuan.
Menurut Bupati Edowai, pemilik hobi membaca, berkebun, dan berolahraga, terkait masalah korban akibat kebakaran tersebut diakuinya sudah ditangani sebagai bupati. Edowai menyebut ia sudah menggelontorkan biaya perobatan kepada warga yang luka dan akan mengagendakan insentif bagi pedagang warga korban kebakaran.
“Jika ada oknum di social media, sosmed mengatasnamakan Deiyai sebagai Ketua KNPB maupun ketua-ketua lainnya, saya berharap agar tidak mempercayai hoaks (berita palsu) tersebut dapat mencemarkan nama baik Deiyai. Jika kelompok KNPB ataupun kelompok yang lain meminta sejumlah uang, datang temui bupati dan uang tersebut untuk membuat kegiatan. Tidak boleh seperti itu karena akan menimbulkan suasan tidak aman,” tegas Edowai.
Sementara itu Ketua DPRD Deiyai Petrus Badokapa dalam pertemuan tersebut juga menyayangkan peristiswa pembakaran Pasar Waghete oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Peristiwa tersebut bukan hanya mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) tetapi berpotensi memicu situasi masyarakat dan daerah tidak nyaman.
“Kejadian (kebakaran Pasar Waghete) kemarin membuat kios dan lapak pakaian milik pedagang mengalami kerugian besar. Untuk itu masyarakat yang dimintai keterangan harus mengatakan dengan jujur dan jelas pada saat peristiwa terjadi. Apakah, misalnya, dia yang melakukan ataupun oknum-oknum lain, masyarakat harus berikan keterangan dengan jujur. Kami DPRD akan pantau situasi bersama Pak Bupati, Pak Dandim, dan Pak Kapolres,” kata Badokapa.
Menurut Badokapa yang kini menjabat Ketua Asosiasi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Papua Tengah mengingatkan, sebelum menyambut kemeriahan Nari Natal 25 Desember 2022 agar kita menyelesaikan masalah untuk tidak ada lagi berita palsu atau hoaks yang mengganggu nuansa damai Natal khususnya umat Kristiani.
“Bila suasana Natal tidak berjalan dengan aman dan damai, ada saja oknum atau kelompok yang memanfaatkan momen dengan memperkeruh suasana atau keadaan yang sudah aman dan damai saat ini,” kata Badokapa, Ketua DPC Partai Hanura Deiyai.
Pertemuan dihadiri anggota Forkopimda, pimpinan OPD, anggota DPRD, dan tokoh masyarakat. Mereka antara lain Kapolres Deiyai Kompol I Made Suartika, SIP, Dandim 1703/Deiyai Letkol Inf I Wayan Dedy Suryanto, SE, Ketua Komisi I DPRD Hendrik Onesimus Madai, SE, Kepala Distrik Tigi Otopia Mote, SIP, Kepala Distrik Tigi Timur Lukas Doo, S.STP, Kepala Distrik Tigi Barat Demianus Badii, S.Sos, Ketua LMA Deiyai Frans Mote, Kepala Suku Tigi Yosep Mote, dan sejumlah undangan. (Ansel Deri, Yulius Pekei/Odiyaiwuu.com)