JAKARTA, ODIYAIWUU.com — Tokoh masyarakat adat Meepago dan mantan Bupati Kabupaten Nabire dua periode Isaias Douw, S.Sos, MAP menyampaikan apresiasi kepada Presiden Joko Widodo dan jajaran pemerintah pusat menjawab aspirasi masyarakat di berbagai wilayah adat di tanah Papua sehingga saat menjadi daerah otonom baru provinsi dan terus berpacu memajukan daerahnya masing-masing.
“Saya menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada Bapak Presiden bersama jajaran pemerintah pusat sehingga saat ini semua wilayah adat di tanah Papua saat ini sudah menjadi daerah otonom provinsi dan mengurus wilayahnya sesuai dengan potensi yang dimiliki,” ujar Ketua Tim Pembentukan Calon Daerah Otonom (DOB) Provinsi Papua Tengah Isaias Douw kepada Odiyaiwuu.com di Jakarta, Kamis (28/9).
Menurut Isaias, sebagai tokoh pembentukan calon daerah otonom Provinsi Papua Tengah pihaknya mengaku memiliki beban moral dan rasa tanggung jawab besar bersama masyarakat adat Meepago (Papua Tengah) baik Kabupaten Deiyai, Dogiyai, Intan Jaya, Mimika, Nabire, Paniai, Puncak, dan Puncak Jaya memajukan daerah otonom ini.
“Sebagai tokoh pembentukan daerah otonom baru Papua Tengah saya siap maju melanjutkan dasar-dasar pembangunan di wilayah adat Meepago pada bursa Pilgub 2024 mendatang. Pengalaman mengabdi sebagai aparatur sipil negara di berbagai wilayah adat Meepago hingga dipercaya menjadi Bupati Nabire dua periode adalah legasi dan modal utama saya di hadapan masyarakat,” kata Isaias.
Isaias mengaku, seluruh warga masyarakat tentu mengenal dirinya sebagai salah seorang tokoh pemerintahan dan tokoh masyarakat Meepago dengan rekam jejak pengabdian panjang membangun daerah ini di berbagai wilayah tugas semasa masih aktif sebagai ASN hingga Bupati Nabire periode Bupati Nabire 2010-2015 dan 2016-2021.
“Kalau saya lihat, teman-teman seumuran saya dan para senior saya sudah berpulang. Orangtua dan senior saya, AP (Anselmus Petrus) You sudah tua dan masih setia mendampingi saya dalam berbagai diskusi soal Papua Tengah. Beliau sudah tua dan sudah sehingga tak mungkin maju Pilgub mendatang. Saya ingin meletakkan pondasi kuat bagi masyarakat dan tanah adat Meepago,” kata Isaias, mantan Ketua Asosiasi Bupati Wilayah Papua Tengah.
Isaias Douw lahir di Puduu, Kabupaten Deiyai, 15 Desember 1965. Sejak memasuki usia 13 tahun hingga merampungkan studi di perguruan tinggi ia diasuh oleh seorang ayah angkat yang berasal dari Jawa dan ibu asuh dari Sulawesi Selatan.
Isaias, ayah enam putera, menamatkan sekolah di SD YPPK Ugapugaa tahun 1977. Ia kemudian masuk SMP Yapis Nabire dan tamat tahun 1981. Akibat orangtua yang serba kekurangan selama Isaias menempuh pendidikan, ia bekerja serabutan sebagai kuli bangunan.
Berbekal semangat membaja, Isaias masuk SMA dia memberanikan diri melanjutkan pendidikan di SMA Negeri 527 Nabire dan tamat tahun 1985. Bermodal ijazah SMA, tahun 1985 Isaias diangkat sebagai pegawai Negeri Sipil (PNS) pada Pemda Kabupaten Nabire (sebelumnya Pemda Paniai).
Sambil mengabdi sebagai ASN ia melanjutkan pendidikan di AAP SWM Nabire hingga rampung tahun 1989. Semangat menimba ilmu menggunung mengantar Isaias masuk Fakultas Ilmu Sosial Politik (Fisip) Universitas Cenderawasih tahun 1993 dan lulus tahun 1995.
Perjalanan pengabdian sebagai ASN terbilang Panjang. Awalnya ia merenda karier sebagai Staf Keuangan Sekretariat Kabupaten (Setkab) Paniai di Nabire tahun 1985-1986. Kemudian tahun 1986-1992 diangkat sebagai Staf Keuangan Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Paniai di Nabire dengan jabatan bendahara rutin.
Usai merampungkan kuliah, ia didapuk sebagai Kepala Sub Bagian (Kasubag) Perbendaharaan Paniai periode 1997-1998. Periode 1999-2003 jabatannya merangkan naik sebagai Kepala Bagian Keuangan Kabupaten Paniai. Kemudian, tahun 2003-2005 dipromosi menjadi Kepala Bagian Umum Kabupaten Paniai.
Torehan prestasi mengantarnya menjadi Kepala Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Paniai tahun 2005-2007. Naluri hidup berorganisasi di bidang kepemudaan dan politik mengantar Isaias diplot sebagai Sekretaris AMPI Paniai tahun 1998-2002. Kemudian periode Tahun 2002-2005 sebagai Bendahara Partai Golkar Kabupaten Paniai.
Berbagai pengalaman pengabdian membuat Isaias dikenal di seluruh wilayah suku Mee dan Moni mulai dari Sugapa (Intan Jaya), Enarotali (Paniai), Wagethe (Deiyai), Mowanemani dan Mapia (Dogiyai), Nabire dan sekitarnya. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)
