JAKARTA, ODIYAIWUU.com — Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) Arianto Kogoya mengeluarkan sejumlah imbauan agar pemerintah, aparat keamanan dan masyarakat terlebih khusus di Papua Pegunungan menjaga suasana kedamaian menyongsong perayaan Natal 25 Desember bagi umat Kristiani dan Tahun Baru (Nataru) serta pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak tahun 2024.
“Sebagai anggota DPD RI dari Daerah Pemilihan (Dapil) Papua Pegunungan, saya ingin menyampaikan dan menyoroti beberapa hal penting jelang perayaan Natal dan Tahun Baru serta momentum Pilkada 2024,” ujar anggota DPD RI Arianto Kogoya melalui keterangan tertulis kepada Odiyaiwuu.com di Jakarta, Kamis (12/12).
Menurut Arianto, senator muda kelahiran Papua Pegunungan, himbauan dimaksud sebagai berikut. Pertama, mengingat saat ini masih dalam masa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024, ia mengingatkan sekaligus mengimbau pihak terkait untuk menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di Papua Pegunungan.
“Pilkada merupakan agenda negara lima tahunan yang perlu dikawal supaya berjalan sukses. Pilkada ini memilih pemimpin untuk lima tahun ke depan, maka saya berharap agar kita bersama-sama baik itu KPU, Bawaslu bersama jajarannya menjaga kamtibmas,” ujar Arianto Kogoya.
Kedua, terkait kamtibmas di Distrik Oksop, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan. Menurut informasi yang diterima telah terjadi pengungsian besar-besaran warga Oksop ke hutan. Hal itu terjadi akibat oleh aktivitas dari aparat keamanan dan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat, sayap militer Organisasi Papua Merdeka (TPNPB OPM).
“Saya mengimbau pihak terkait untuk sama-sama menahan diri mengingat saat umat Kristiani tengah mempersiapkan diri untuk menyambut Natal. Saya berharap pihak terkait untuk menghentikan sementara kegiatan di Distrik Oksop yang berimbas pada masyarakat,” ujarnya.
Selain itu, Arianto juga berharap agar pemerintah setempat dapat mengembalikan masyarakat Oksop ke kampungnya masing-masing. Kami mendapat informasi mereka terpaksa makan sayuran hutan. Ini kan kurang baik,” ujar Arianto Kogoya. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)