TIMIKA, ODIYAIWUU.com — Pihak Yayasan Lembaga Bantuan Hukum (YLBH) Papua Tengah menyampaikan duka menyusul insiden gugurnya dua anggota Brimob Batalyon C Nabire di Jalan Trans Nabire-Enarotali, Rabu (13/8) pagi. Korban diketahui bernama Brigadir Arif Ardiansyah dan Bripda Nelson Wanaha.
Dua anggota Brimob itu dikabarkan gugur di tangan anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) di KM 126 Kampung Aibore, Distrik Sirowo, Kabupaten Nabire, Provinsi Papua Tengah. Korban gugur saat melaksanakan tugas pengamanan perbaikan jalan PT AMP di Jalan Trans Nabire-Enarotali di Kilometer 126 Siriwo.
“Kami menyampaikan belasungkawa mendalam kepada keluarga besar Korps Brimob atas berpulangnya dua anggotanya, Brigadir Arif Ardiansyah dan Bripda Nelson Wanaha,” ujar Direktur YLBH Papua Tengah Yoseph Temorubun, SH dari Timika, kota Provinsi Papua Tengah, Kamis (14/8).
Temorubun juga menyampaikan duka kepada keluarga korban atas hilangnya suami dan ayah terkasih dalam menunaikan tugas negara. Pihaknya juga berdoa, semoga amal ibadah kedua almarhum mendapat tempat yang layak di sisi Allah di Surga.
“Keluarga tentu sangat terpukul atas tragedi ini. Mereka gugur sebagai kusuma bangsa saat menunaikan tugas dan tanggung jawabnya yang dipercayakan pimpinannya. Insiden tragis ini berpotensi menyulitkan berbagai upaya dan kerja keras pemerintah dan berbagai elemen masyarakat yang tanpa henti berniat baik menciptakan Papua Tengah sebagai zona aman dan damai,” kata Temorubun lebih lanjut.
Insiden Jalan Trans Nabire-Enarotali Rabu (13/8) pagi berujung Arif Ardiansyah mengalami luka bacok di pipi kanan dan luka tembak di bahu kiri. Sedangkan Nelson Wanaha menderita dua luka tembak di bagian kepala. Maut akhirnya menjemput dua anggota Brimob itu. Dua pucuk senjata api AK-China beserta 8 amunisi magazen dan satu rompi dibawa kabur anggota OPM.
Juru Bicara TPNPB OPM Sebby Sambom dalam siaran pers yang diperoleh menyebutkan, kedua anggota Polri ini ditemukan dengan luka di bagian kepala dan wajah. Berdasarkan laporan Personel Intelijen Strategis (PIS) TPNPB OPM dari Kilometer 100 Nabire, insiden ini membuat seluruh akses lintas Nabire menuju Dogiyai lumpuh total.
“Aparat militer Indonesia disebut tengah menguasai wilayah tersebut untuk melakukan pengejaran terhadap pelaku,” ujar Sebby dalam keterangan pers yang diterima, Rabu (13/8) sore.
Kasatgas Hubungan Operasi Damai Cartenz Kombes Pol Yusuf Sutejo menjelaskan, pihaknya masih menunggu informasi resmi terkait peristiwa tersebut. “Sabar, kami masih menunggu informasi yang A1 dari anggota yang sudah di tempat kejadian perkara (TKP),” ujar Yusuf Sutejo.
Aparat kepolisian dari Polres dan Polda Papua Tengah telah bergerak ke lokasi untuk melakukan pengamanan lokasi serta olah tempat kejadian perkara.
Informasi yang diperoleh menyebutkan, ada indikasi pelaku pembunuhan dua personel Brimob Batalyon C Pelopor Nabire dilakukan oleh dari kelompok OPM Kodap III Wilayah Dula pimpinan Aibon Kogoya. (*)