ENDE, ODIYAIWUU.com — Tahta Suci Vatikan di Roma mengangkat dan menetapkan Pemimpin Umum Societas Verbi Divini atau Serikat Sabda Allah (SVD) Pastor Dr Paulus Budi Kleden, SVD sebagai Uskup Keuskupan Agung Ende.
Pengumuman terpilihnya Pastor Budi sebagai Uskup Agung Ende disampaikan Administrator Keuskupan Agung Ende Pastor Yosef Daslan Moang Kabu Pr dan disiarkan secara langsung melalui laman YouTube Komisi Sosial Keuskupan Agung Ende dari Gereja Kristus Raja Katedral Ende, Flores, Sabtu (25/5) pukul 18.00 WITA.
“Para imam, biarawan, biarawati, seluruh umat Keuskupan Agung Ende yang berbahagia. Bertepatan dengan Pesta Allah Tritunggal Maha Kudus saya atas nama Administrator Diosesan Keuskupan Agung Ende dimandatkan oleh Nuncio Mgr Piero Pioppo untuk membacakan surat yang dikirim oleh Vatikan melalui Sekretariat Nunciat. Surat itu saya terima dalam keadaan tersegel,” ujar Pastor Daslan disambut tepuk tangan umat yang hadir.
“Melalui surat ini, saya hendak mengungkapkan kepada Anda dan juga kepada semua elemen Keuskupan Agung Metropolitan Ende rasa syukur yang mendalam atas semangat semangat dan komitmen Anda yang murah hati dalam melaksanakan kewajiban dan tanggung jawab Anda sebagai administrator diosesan. Kini, sukacita saya semakin besar sebab saya berkewajiban untuk mengumumkan bahwa Bapa Suci telah mengangkat Pater Paulus Budi Kleden SVD, yang saat ini menjabat Superior Serikat Sabda Allah sebagai Uskup Agung Metropolitan Ende yang baru,” ujar Pastor Daslan lebih lanjut saat membacakan pengumuman tersebut.
Kabar gembira itu, persisnya dipublikasikan dalam bulletin Osservatore Romano dan diumumkan di seluruh dunia pada Sabtu (25/5) pukul 12.00 waktu Roma. Dalam kesempatan itu, Pastor Daslan membacakan sekilas riwayat hidup (curriculum vitae) Pastor Budi Kleden.
“Demikian surat yang saya bacakan berisi pengumuman tentang gembala Keuskupan Agung Ende yang baru. Kita bersyukur bahwa saat ini kita telah memiliki seorang gembala yang baru,” ujar Pastor Daslan.
Pastor Budi Kleden lahir 16 November 1965 di Waibalun, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur. Ia putra pasangan suami-isteri: Petrus Sina Kleden (Almarhum) dan Dorothea Sea Halan (Almarhumah). Ayah Budi seorang tukang kayu dan sang bunda ibu rumah tangga.
Budi lahir sebagai anak kelima dari tujuh bersaudara. Keempat kakak Budi yaitu Simon Suban Kleden, Gabriela Nyora Kleden, Ambronsian Kemohun Kleden, dan Yosefa Leto Kleden. Sedangkan dua adinya yaitu Maria Agustina Kleden dan Karolus Paulus Sani Kleden.
“Kami sangat terharu mendengar berita itu. Kami berdoa semoga Tuhan selalu membimbing beliau dalam pelayanan yang pasti berat ini. Juga berdoa dan berharap agar rekan-rekan imam dan umat di Keuskupan Agung Ende dapat menerima beliau dengan senang hati,” ujar Sani Kleden kepada Odiyaiwuu.com di Jakarta, Sabtu (25/5).
Pastor Budi masuk Seminari Menengah San Dominggo di Hokeng, Larantuka tahun 1981-1985. Ia kemudian menjalani masa Novisiat di SVD di Maumere tahun 1985. Kemudian studi filsafat di Seminari Tinggi Santu Paulus Ledalero tahun 1986-1988.
Pastor Budi mengikrarkan kaul pertama pada 1 Agustus 1987. Kemudian, kaul kekal pada 15 Agustus 1992. Ia melanjutkan studi teologi di Sekolah Tinggi Teologi Santo Gabriel di Modling, Austria, tahun 1988-1993.
Usai tahbisan imam pada 19 Mei 1993 di Modling, tahun 1993-1996 berkarya di Swiss sebagai Asisten Pastor Paroki di Steinhausen dan di Auw. Tahun 1996-2000, melanjutkan studi S3 bidang Teologi di Universitas Albert Ludwig di Freiburg hingga meraih gelar doktor di bidang Teologi Dogmatik.
Usai merampungkan S2, tahun 2001 ia kembali dan berkarya sebagai dosen di Sekolah Tinggi Filsafat dan Teologi (kini, ITFK) Ledalero, Maumere tahun 2005-2008. Pa pernah menjabat Wakil Provinsial SVD Ende selama satu tahun.
Pada tahun 2018, Pastor Budi terpilih sebagai Superior Jenderal SVD Sedunia periode 2018-2024. Kemudian diangkat sebagai Uskup Keuskupan Agung Ende.
Pastor Budi menggantikan Uskup Agung Ende Mgr Vincentius Sensi Potokota yang meninggal dunia di Rumah Sakit Sint Carolus, Jakarta, Minggu (19/11 2023) sekitar pukul 18.21 WIB.
Mgr Sensi, Uskup kelahiran kampung Saga, Kecamatan Detusoko, 11 Juli 1951 tutup usia setelah 16 tahun, 163 hari menggembalakan umat Dioses Ende sejak memulai tugas kegembalaan 7 Juni 2007. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)