NABIRE, ODIYAIWUU.com — Pemuda Katolik Komisariat Daerah (Komda) Papua Tengah menilai, selama mengemban tugas sebagai Penjabat Gubernur Provinsi Papua Tengah, Wakil Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Dr Ribka Haluk, S.Sos, MM telah mengerjakan banyak agenda di wilayah Meepago (Papua Tengah) demi kemajuan daerah sesuai harapan pemerintah pusat.
Meski demikian, ada sejumlah agenda pembangunan masih menumpuk setelah Papua Tengah ditinggalkan Ribka. Selama mengemban tugas sebagai Penjabat Gubernur Provinsi Papua Tengah sebelum diangkat menjadi Wakil Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Ribka Haluk telah buat sesuatu menurut pemerintah pusat.
“Selama mengemban tugas sebagai penjabat gubernur, agenda-agenda urgen dan strategis diselesaikan Namun, banyak agenda beliau untuk kemajuan masyarakat Papua Tengah belum diselesaikan,” ujar Sekretaris Pemuda Katolik Komda Papua Tengah Natan Tebai kepada Odiyaiwuu.com dari Nabire, Papua Tengah, Jumat (15/11).
Berbagai agenda yang diselesaikan atau dituntaskan Ribka, ujar Natan, seperti menyukseskan Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden serta Pemilihan Legislatif, membangun kantor gubernur, menghadirkan berbagai satuan keamanan baik TNI maupun Polri serta membentuk Majelis Rakyat Provinsi Papua Tengah.
Namun, di sisi lain Ribka meninggalkan sejumlah agenda menumpuk lainnya yang perlu diperhatikan serius dan dituntaskan Penjabat Gubernur Papua Tengah Anwar Harun Damanik, S.STP, MM. Misalnya, membangun Rumah Sakit Tipe B, mendirikan Perguruan Tinggi Negeri, mengawasi pengelolaan dan penggunaan anggaran transparan.
“Persoalan transportasi udara dan bandara hingga kini belum clear. Belum membentuk lembaga kemitraan pemerintah daerah seperti Ombudsman, Komisi Informasi Papua, Palang Merah Indonesia, Gapensi, Kadin, KONI, dan lain-lain,” kata Natan.
Oleh karena itu, berbagai agenda menumpuk warisan Ribka tersebut harus menjadi menjadi atensi penjabat gubernur beserta jajaran pemerintah daerah. Natan berharap agar Penjabat Gubernur Damanik harus menyelesaikan agenda warisan tersebut dengan cepat demi kemajuan masyarakat dan daerah.
“Jangan mengutamakan atau memfasilitasi proses pembentukan institusi TNI maupun Polri dan agenda pemerintah pusat namun mengabaikan berbagai aspek aspek yang menjadi kebutuhan urgen dan strategis bagi masyarakat,” ujar Natan.
Natan menyebut, Ribka sukses meniti karirnya di mata pemerintah pusat namun belum terlihat kebijakan yang berpihak pada aspirasi dan hajat hidup masyarakat selama mengemban tugas sebagai Penjabat Gubernur Papua Tengah setelah masuk Kabinet Merah Putih Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
“Saat ini kami sedang melihat kesungguhan kerja Penjabat Gubernur Papua Tengah, Pak Anwar Damanik. Apa strateginya membangun Papua Tengah di sisa masa tugas menjemput gubernur dan wakil gubernur definitif hasil Pilkada 2024, masih misteri,” kata Natan.
Ribka tiba di Nabire, Senin (11/11) menumpang pesawat komersil dalam rangkaian kunjungan kerja perdana sejak menjabat Wakil Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia. Dalam kunjungan tersebut ia didampingi sejumlah pejabat dan staf Kemendagri.
Tiba di Nabire Ribka disambut Penjabat Gubernur Anwar Harun Damanik beserta para pejabat di lingkungan Pemprov Papua Tengah. Tarian asli Papua menyambut Ribka bersama rombongan.
Setelah tiba, Ribka meninjau perpanjangan runway Bandar Udara Douw Aturure atau Bandara Nabire Baru di Wanggar, Distrik Nabire Barat. Kabupaten Nabire. Ribka juga dijadwalkan melakukan kunjungan ke kawasan pusat pemerintahan Provinsi Papua Tengah.
Di sana Ribka akan meninjau langsung proses pembangunan, pagar kantor gubernur, jalan lebar 50 meter, sistem penyediaan air minum (SPAM) di kawasan pusat pemerintahan tersebut.
Pada Jumat (15/11), Ribka dijadwalkan akan hadir dalam acara bakar batu yang dihadiri para tokoh adat, masyarakat, dan agama serta tokoh masyarakat di Papua Tengah.
“Rencananya Jumat (15/11) ini kita melaksanakan upacara bakar batu bersama seluruh masyarakat di Papua Tengah,” ujar Ribka. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)