MOWANEMANI, ODIYAIWUU.com — Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Nabire, Provinsi Papua hingga saat ini belum menerbitkan sertifikat tanah setelah diajukan Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Dogiyai. Pihak dinas perpustakaan Dogiyai berharap sertifikat segera terbit agar proses pembangunan fisik gedung segera dimulai.
Pihak Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Dogiyai sudah mengajukan semua persyaratan memperoleh sertifikat tanah di kantor BPN Nabire agar bisa segera membangun kantor dinas baru sehingga memudahkan pelayanan kepada masyarakat.
“Kami sudah ajukan usulan ke BPN Nabire agar Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Dogiyai segera memperoleh sertifikat tanah. Namun, kelihatan masih agak lama. Kami berharap agar BPN Nabire segera menerbitkan sertifikat tanah agar kami segera membangun kantor dinas baru,” ujar Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Dogiyai Wilhelmus Petege saat dihubungi Odiyaiwuu.com di Mowanemani, kota Kabupaten Dogiyai, Kamis (7/7).
Menurut Wilhelmus, pihaknya sudah mengajukan semua berkas yang diperlukan ke BPN Nabire, tetapi hingga saat ini sertifikat tanah untuk lokasi pembangunan kantor dinas yang ia pimpin belum kunjung terbit. Kerinduan segera memiliki gedung baru sudah lama terpendam. Karena itu, untuk tetap memberikan pelayanan kepada masyarakat, Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Dogiyai masih mengontrak rumah penduduk.
“Kami sudah serahkan semua dokumen persyaratan dua bulan lalu. Namun, hingga saat ini belum ada tanda-tanda sertifikat terbit sehingga kami memulai merencanakan membangun gedung baru. Tanah yang akan dibangun gedung perpustakaan baru itu milik Pemerintah Kabupaten Dogiyai. Kami hanya menunggu sertifikat dari BPN. Kami berharap segera terbit sehingga kami mulai bangun,” lanjut Wilhelmus.
Kepala Bidang Perpustakaan Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Dogiyai Albertina You, S.Si mengaku, selama ini pelayanan kepada warga yang mengunjungi ruang baca dinas perpustakaan setempat masih sangat minim. Bila ada warga yang hendak membaca buku, pihaknya baru akan membuka pintu sehingga pengunjung leluasa membaca buku-buku koleksi perpustakaan.
“Ruang baca Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Dogiyai sangat kecil. Kami menyewa satu ruang kecil rumah penduduk. Letaknya juga tak jauh dari kantor dinas. Kalau ada pengunjung datang, baru kita buka,” kata Albertina You kepada Odiyaiwuu.com dari Mowanemani, Kamis (7/7).
Menurut Albertina, lulusan Sekolah Tinggi Filsafat Teologi (STFT) Fajar Timur, selaku kepala bidang perpustakaan ia bersama stafnya selalu mengunjungi sekolah-sekolah menggunakan mobil perpustakaan keliling bantuan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Para siswa dan guru leluasa membaca buku-buku yang dibawa dalam mobil tersebut.
Pihaknya sangat senang dengan bantuan mobil dinas perpustakaan keliling bantuan Perpustakaan Nasional. Usulan Bupati Dogiyai Yakobus Dumupa melalui Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Wilhelmus Petege mendapat respon Perpustakaan Nasional sehingga Dogiyai memiliki mobil perpustakaan keliling.
“Anak-anak di sekolah-sekolah di pedalaman atau di kampung-kampung bisa kami layani dengan mudah. Namun, kami juga berharap agar kami segera memiliki kantor sendiri sehingga pelayanan kepada masyarakat, terutama anak-anak sekolah lebih maksimal,” lanjut Albertina. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com).