BOMOMANI, ODIYAIWUU.com – Penyelenggaraan sosialisasi perdana Pemilihan Kepala Kampung (Pilkam) atau Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) di Tingkat Distrik atau Kecamatan Mapia, Kabupaten Dogiya, Provinsi Papua akan dilakukan terpusat di Bomomani, kota Distrik Mapia, Dogiyai pada Jumat (25/6) mendatang.
Kepala Distrik/Camat Mapia Yohanes Butu mengatakan, sosialisasi perdana Pemilihan Kepala Kampung atau Kepala Desa Tingkat Kecamatan Mapia akan dihadiri perwakilan dari tujuh kampung atau desa di wilayah Mapia. Setelah sosialisasi perdana tersebut, baru akan dilanjutkan ke kampung-kampung atau desa agar masyarakat terlibat aktif menyukseskan hajatan penting itu untuk mendapatkan kepala kampung atau kepala desa yang akan memimpin kampung atau desa.
“Sosialisasi perdana kita lakukan terpusat di Bomomani, ibu kota Distrik Mapia. Setelah itu kita lanjutkan ke kampung-kampung. Ada kabar menggembirakan karena masyarakat terlibat aktif dalam proses pencalonan kepala kampung atau kepada desa. Masyarakat sudah mulai tahu apa kriteria calon kepala kampung yang mereka akan pilih untuk memimpin kampung atau desanya bila kelak terpilih,” ujar Kepala Distrik Mapia John Butu dalam keterangannya kepada Odiyaiwuu.com saat dihubungi di Bomomani, kota Distrik Mapia, Rabu (23/6) sore.
Menurut John Butu, sapaan akrabnya, sebanyak tujuh kampung atau desa akan melakukan Pemilihan Kepala Kampung/Desa tahun ini. Tujuh kampung atau desa tersebut masing-masing Kampung Bomomani yang juga merupakan jantung kota Distrik Mapia, kemudian Kampung Gopouya, Dawaikunu, Abaimaida, Obaikagopa, Magode, dan Diyoudini. Jumlah penduduk Mapia saat ini sebanyak oleh 16.975 jiwa.
Berperan aktif
Bupati Dogiyai Yakobus Dumupa saat dihubungi mengimbau warga masyarakat berparan aktif mengikuti tahapan sosialisasi Pemilihan Kepala Kampung/Desa di seluruh wilayah Dogiyai yang akan dimulai di 76 kampung atau desa.
Menurut Bupati Dumupa, peran aktif waga masyarakat sangat diperlukan agar keseluruhan proses sosialisasi hingga pemilihan Kepala Kampung/ Desa berjalan aman, lancar, dan sukses. Sukses tersebut akan menentukan masa depan kepemimpinan yang mendapat dukungan, legitimasi rakyat dalam keseluruhan rencana dan pelaksanaan agenda pembangunan di kampung atau desa.
“Selaku Bupati saya bersama jajaran Pemerintah Kabupaten Dogiyai mengambil keputusan bijaksana dan demokratis terkait pelaksanaan Pemilihan Kepala Kampung. Kami semua berharap agar Pemilihan Kepala Kampung di Dogiyai dilaksanakan secara demokratis melalui pemilihan langsung dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat,” ujar Bupati Dumupa Odiyaiwuu.com di Mowanemani, kota Kabupaten Dogiyai, Papua, Senin (21/6).
Pihaknya juga mengingatkan, belakangan banyak isu dan berita bohong, hoaks, provokatif, dan menyesatkan yang diproduksi orang tidak bertanggungjawab berseliweran di tengah masyarakat. Berita hoaks itu kemudian disebarkan pula oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab dengan niat mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat dan daerah.
“Kami pemerintah mengimbau agar masyarakat Dogiyai jangan tertipu atau termakan dengan isu dan berita bohong tersebut. Warga tetap fokus dengan aktivitasnya masing-masing. Mari kita semua mengikuti dan melaksanakan seluruh proses dan tahapan Pemilihan Kepala Kampung dengan demokratis, lancar, aman, dan damai demi kemajuan kampung dan Dogiyai yang kita cinta,” ujar Bupati Dumupa, mantan anggota Majelis Rakyat Papua.
Mapia merupakan salah satu distrik di Kabupaten Dogiyai yang terus menggeliat dalam pawai pembangunan. Distrik ini memiliki kelebihan karena terdapat juga Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Kompak Eguwai Diti. SPBU ini dibangun di atas lahan 30 x 45 meter persegi dan berada di pedalaman Kampung Bomomani. SPBU Kompak Eguwai Diti menjadi satu-satunya tempat menjual BBM satu harga di Mapia.
Namun demikian, distrik ini termasuk masih terkendala akses jalan memadai. Untuk menggapai Mapia, perjalanan darat ditempuh sekitar 6-8 jam dari Nabire, kota Kabupaten Nabire. Jarak Nabire menuju Mapia kurang lebih 180-an kilometer. Bila perjalanan menggunakan pesawat berbadan kecil dari Nabire akan memakan waktu tempuh 30–40 menit.
Sejak Indoensia merdeka, baru pada Selasa (9/7 2019) warga Mapia menikmati BBM satu harga seperti harga di wilayah Indonesia lainnya. Di Mapia, harga BBM berbagai jenis beragam. Premium dijual Rp 6.450 per liter, solar Rp 5.150 per liter, dan pertalite Rp 7.850 per liter. Kini, warga Mapia cukup berjalan kaki atau naik sepeda motor menuju SPBU untuk membeli BBM.
“Kami berterima kasih dengan program Pak Jokowi, Bapak Presiden, kami seluruh warga di pedalaman dapat menikmati BBM dengan harga yang sama di Pulau Jawa atau wilayah Indonesia lainnya,” kata John Butu. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)