JAKARTA, ODIYAIWUU.com — Gugus Tugas Papua, Pengurus Pusat Pemuda Katolik Sabtu (25/6) menyelenggarakan pelatihan Penulisan Artikel Ilmiah dan Reference Manager Bagi Pemuda Papua. Kegiatan pelatihan yang diselenggarakan melalui zoom meeting, dihadiri ratusan pemuda Papua dari berbagai kalangan baik mahasiswa, aktivis, ASN yang berada di Papua maupun beberapa dari daerah lain.
Ketua Gugus Tugas Papua Pengurus Pusat Pemuda Katolik Melkior NN Sitokdana, S.Kom, M.Eng dalam sambutan singkatnya mengatakan, kegiatan pelaihan menulis ilmiah ini bertujuan meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Papua khususnya soal tulis-menulis.
“Kegiatan pelatihan penulisan artikel ilmiah ini juga bertujuan mempersiapkan peserta yang akan mengikuti kompetisi menulis dan presentasi esai tentang dinamika pro kontra darah otonomi baru yang akan dilaksanakan Gugus Tugas Papua Pemuda Katolik dalam waktu dekat,” ujar Melkior Sitokdana, yang juga akademisi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.
Dalam kegiatan pelatihan tersebut tampil sebagai pemateri di antaranya Theofransus Litaay, SH, LLM, Ph.D, selaku dosen, peneliti, dan Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Kepresiden Republik Indonesia. Theofransus menyampaikan materi soal teknik penulisan artikel ilmiah dan sharing pengalaman menjadi seorang peneliti.
Theofransus yang juga dosen Universitas Kristen Satya Wacana menyampaikan apresiasi atas semangat pemuda Papua mengikuti kegiatan dimaksud. “Bagus sekali semangat adik-adik, Saya senang sekali. Saya akan mendukung kegiatan Papua edukatif,” ujarnya.
Hadir juga Kurniawan Patma, SE, MAk, CAP, CRP, CIISA, selaku dosen yang juga anggota Gugus Tugas Papua Pengurus Pusat Pemuda Katolik. Kurniawan menyampaikan soal teknik penulisan essay. Kurniawan lebih menekankan teknik-teknik menulis essay gaya khas Papua. Mulai dari tips penulisan judul yang bernilai tambah, contohnya judul menggunakan akronim sesuai isu hangat yang terjadi di Papua. Dalam sesi pembahasannya pihaknya memperkenalkan berbagai buku-buku kumpulkan essay hasil karyanya.
Selain itu ada juga materi tentang reference manager menggunakan software Mendeley dibawakan oleh Agustinus Fritz Wijaya, S.Kom, MCs, selaku dosen Universitas Kristen Satya Wacana.
Fritz yang juga pemuda Katolik di Salatiga ini dengan penuh kesabaran melatih peserta cara menginstal Mendeley, mencari referensi di internet, mengelola situasi di Mendeley dan implementasi sitasi di Microsotf Word. Modul yang disiapkan turut membantu peserta memahami yang disampaikan.
Ketua Umum Pemuda Katolik Stefanus Asat Gusma mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan Gugus Tugas Papua. Menurut Gusma, literasi menjadi penting untuk mendongkrak kualitas SDM orang muda Papua. Ia menambahkan, harus diakui bahwa ada beberapa daerah di Indonesia masih darurat literasi.
Padahal baca-tulis adalah faktor kunci bagi masyarakat untuk bebas dari belenggu kebodohan dan ketertinggalan. “Maka apa yang dibuat Gugus Tugas Papua diharapkan bisa menghasilkan sebuah kultur baru yang diisi tidak saja lewat gagasan dan ide, tetapi praktik nyata bagi kaum muda Papua agar adanya kecakapan dalam berliterasi,” ujar Gusma.
Pihaknya meminta kaum muda Papua agar bisa lebih aktif mengakses sumber-sumber literasi sehingga mengurangi buta aksara. “Kita berharap ke depan juga lebih banyak akses sebagai sumber pendukung bagi masyarakat Papua seperti perpustakaan umum, tokoh buku, dan media massa. Selain itu adanya perangkat teknologi informasi yang bisa dimanfaatkan kaum muda Papua dalam mengakses sumber-sumber literasi,” kata Gusma lebih jauh. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)