MOWANEMANI, ODIYAIWUU.com — Situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di Kabupaten Dogiyai, Provinsi Papua Tengah belakangan kurang kondusif. Kebakaran Gedung DPRD, kantor Bupati Dogiyai, pemalangan jalan, dan pencurian merupakan peristiwa kelam dan memilukan yang menimpa kabupaten di wilayah adat Meepago itu.
Penjabat Bupati Drs Petrus Agapa, M.Si merespon situasi kamtibmas yang kurang kondusif tersebut kemudian mengundang pimpinan TNI, Polri, pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD), kepala distrik, kepala kampung, dan semua unsur masyarakat seperti tokoh adat, agama, perempuan, dan pemuda mengikuti rapat terbuka di Aula Kingmi Digikotu, Dogiyai, Selasa (18/4).
“Saya mengundang pimpinan TNI-Polri, pimpinan OPD bersama seluruh elemen mengikuti rapat terbuka ini agar berbagai permasalahan yang terjadi dibahas bersama,” ujar Petrus Agapa kepada Odiyaiwuu.com di Mowanemani, Dogiyai, Selasa (18/4).
Dalam pertemuan yang dipandu Penjabat Sekretaris Daerah Damiana Tekege, SH, M.Hum, Agapa menambahkan, melalui pertemuan tersebut masing-masing unsur menyampaikan pandangannya sehingga pemerintah mengambil langkah-langkah lebih lanjut.
“Perlu saya sampaikan pada kesempatan berharga ini bahwa Pemerintah Kabupaten Dogiyai sungguh bekerja keras memajukan masyarakat dan daerah. Pemerintah juga berniat baik dan selalu bekerja keras bersama masyarakat dan seluruh elemen menjaga kamtibmas Dogiyai agar roda pemerintahan dan pelayanan kemasyarakatan berjalan lancar dan efektif,” ujar Agapa lebih lanjut.
Bupati Agapa juga mengungkapkan kepihatinannya karena saat ini sebagian besar gedung kantor sudah dibakar. Padahal, gedung tersebut merupakan sarana pemerintah untuk menjalankan roda pemerintahan dan pelayanan masyarakat. Selain itu, saat ini peristiwa pencurian semakin meningkat, pemalangan jalan raya juga terus dilakukan.
“Saya berharap agar bertolak dari peristiwa-peristiwa itu, kita harus bertobat dan kembali ke jalan yang benar agar masyarakat Dogiyai aman dan daerah berkembang maju. Kapan kita mau maju kalau kantor-kantor pemerintah saja dirusak, dibakar, dan fasilitasnya dicuri?,” kata Agapa retoris.
Menurutnya, semestinya semua pihak bercermin pada kabupaten lain yang sudah lebih maju. Sedang Dogiyai malah berjalan akibat terjadinya aneka peristiwa yang malah merugikan masyarakat dan daerah.
“Akibat peristiwa bahkan kerusuhan yang terus terjadi di Dogiyai, proses belajar-mengajar di sekolah tidak berjalan dengan aman. Ekonomi warga juga tersendat-sendat dan pelayanan di kantor-kantor pemerintahan terganggu,” katanya.
Pihaknya berharap agar para kepala kampung ikut menjaga keamanan wilayah dan warganya. Para kepala kampung dihimbau mengadakan kegiatan-kegiatan pemberdayaan yang melibatkan kaum muda melalui kegiatan pemberdayaan.
Para kepala distrik dan kepala dinas juga diminta aktif memberikan pemahaman yang baik kepada masyarakat bahwa menjaga kamtibmas adalah tanggungjawab semua pihak demi kemajuan bersama.
“Melihat berbagai peristiwa yang terus terjadi di Dogiyai yang merugikan masyarakat, saya minta para pelaku anarkis, pencurian, palang jalan atau bakar kantor harus diproses hukum. Jangan lagi diselesaikan secara kekeluargaan atau adat. Kalau karena setiap masalah kita selesaikan secara kekeluargaan, malah semakin banyak terjadi. Biarkan pelaku diproses hukum,” kata Agapa tegas.
Kepaka Kepolisian Resor (Polres) Dogiyai Kompol Sarraju mengatakan, sedikitnya ada empat masalah utama yang sering terjadi di Dogiyai. Masalah-masalah tersebut yakni palang jalan raya, pencurian, pembakaran gedung kantor, dan kecelakaan di jalan raya.
“Saya berharap agar semua unsur masyarakat ikut memberikan pemahaman kepada pemuda di Dogiyai agar tidak terlibat dalam berbagai aktivitas yang merugikan pemerintah dan daerah,” ujar Sarraju.
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Dogiyai Yulianus Boga mengatakan, Kabupaten Dogiyai bukan hadiah dari Jakarta. Dogiyai lahir hadir atas perjuangan dan pengorbanan pemerintah, orangtua, para tokoh, dan berbagai elemen sehingga saat ini tengah dilihat dan dinikmati.
“Pemerintah dan semua pihak sudah berjuang menjadikan Dogiyai sebagai sebuah kabupaten. Tujuannya supaya orang Dogiyai juga bisa menjadi tuan di atas tanahnya. Orang Dogiyai bisa menjadi pejabat, bisa sekolah, bisa bangun daerah dan bisa sejahtera. Makanya, apabila masih ada kebakaran, pencurian, dan palang-palang jalan harus ditangkap dan diproses hukum,” kata Yulianus.
Pihaknya juga mengingatkan agar berbagai persoalan yang dibicarakan bersama dalam rapat terbuka tersebut dirumuskan dan ditetapkan sebagai peraturan. Apabila ada yang melanggar, dikenakan sanksi.
Tokoh muda Dogiyai Benediktus Goo mengatakan, semua peristiwa kebakaran yang terjadi Dogiyai selalu identik dengan pemuda. Pihak pemerintah dan kepolisian selalu menaruh curiga terhadap kaum muda setiap terjadi peristiwa kebakaran kantor pemerintah. Padahal, hingga kini polisi belum mengungkap siapa pelaku sesungguhnya. Bahkan siapa pelaku yang bermain di balik aneka peristiwa memilukan itu.
“Saya berharap, melalui pertemuan terbuka ini kita semua punya niat baik dan berusaha memadamkan apinya. Bukan lagi berusaha memadamkan asap. Kita semua harus benar-benar mengungkap pelaku. Selama ini polisi biarkan, pelihara dan tidak mampu tangkap dan adili pelaku,” kata Benedikus.
Bendiktus berharap agar pemerintah melalui dinas-dinas terkait merangkul kaum muda Dogiyai untuk bekerja, menciptakan lapangan kerja bagi kaum muda lainnya agar mereka juga sibuk dengan pekerjaannya dan tidak melakukan tindakan yang merugikan. (Donatus Mote/Odiyaiwuu.com)
