KARUBAGA, ODIYAIWUU.com — Penjabat Bupati Kabupaten Tolikara Marthen Kogoya, SH, MAP, Rabu (26/7) menyerahkan secara simbolis bantuan cadangan beras pemerintah tahap kedua dan ketiga kepada keluarga penerima manfaat (KPM) bertempat di lapangan Merah Putih, Karubaga, kota Kabupaten Tolikara, Provinsi Papua Pegunungan.
Menurut Kogoya, bantuan beras sebanyak 23 ton yang diberikan kepada keluarga penerima manfaat tersebut berdasarkan data Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Tolikara.
“Saya serahkan secara simbolis kepada penerima bantuan beras di Distrik Karubaga, distrik-disrik lain nanti menyesuaikan. Jadi 46 distrik semuanya mendapat bantuan beras ini,” ujar Kogoya didampingi Kepala Dinas Ketahanan Pangan Desman Penggu dalam arahannya saat menyerahkan bantuan secara simbolis.
Kogoya meminta kepada para kepala distrik (camat) dan kepala kampung (kepala desa) untuk mengawal proses penyaluran beras agar bisa sampai kepada masyarakat penerima manfaat. Ia juga mengingatkan, bila masyarakat melihat pegawai atau petugas menjual beras bantuan harus segera membuat laporan.
“Saya harap bapak kepala dinas dan staf, kepala distrik, lurah, dan kepala kampung layani masyarakat kita dengan baik supaya beras ini sampai di kampung-kampung. Kalau ada yang dapat informasi atau lihat staf, pegawai pemda yang jual beras bantuan segera lapor saya supaya kita proses di polisi,” ujar Kogoya.
Penjabat Bupati Marthen Kogoya, Rabu (9/5/) meluncurkan (launching) penyaluran bantuan cadangan beras pemerintah untuk keluarga penerima manfaat. Saat itu, Kogoya mengingatkan agar proses penyaluran beras dikawal dengan baik sehingga membantu masyarakat memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari.
“Dalam penyaluran beras bantuan, jangan sampai terjadi penyimpangan. Beras bantuan ini harus sampai kepada masyarakat yang berhak menerima. Instansi teknis terkait harus mengawal proses penyaluran beras bantuan ini agar berjalan lancar dan aman,” kata Kogoya.
Kogoya saat mengatakan, penyaluran bantuan cadangan beras merupakan bagian dari upaya pengendalian harga barang selama krisis pangan dunia sejak gagal panen padi atau gandum akibat perubahan cuaca. Karena itu, ia mengimbau masyarakat tetap berkebun untuk menjaga ketersediaan pangan lokal. (Ansel Deri, Muni K/Odiyaiwuu.com)