Puluhan Ribu Pelayat Antri Memberi Penghormatan Terakhir Jenazah Sri Paus di Basilika Santo Petrus - Odiyaiwuu.com | Membahagiakan Kehidupan

Puluhan Ribu Pelayat Antri Memberi Penghormatan Terakhir Jenazah Sri Paus di Basilika Santo Petrus

Para pelayat sedang antri untuk memberi penghormatan kepada mendiang Paus Fransiskus, pemimpin umat Katolik sedunia di Basilika Santo Petrus Vatikan, Jumat (24/4). Foto: Dokumen Sr Isna de Ona, misionaris asal Indonesia di Roma.

Loading

ROMA, ODIYAIWUU.com — Puluhan ribu umat Katolik dan pelayat baik di Roma maupun dari berbagai negara di dunia, Jumat (24/4) waktu Roma memadati Basilika Santo Petrus Vatikan untuk melayat dan memberi penghormatan kepada mendiang Paus Fransiskus, pemimpin umat Katolik sedunia.

“Kami para suster dari satu Kongregasi juga sedang antri memberi penghormatan dan mendoakan Bapa Paus Fransiskus sebelum dimakamkan. Para pelayat sangat banyak. Puluhan ribu bahkan lebih,” ujar Sr Isna de Ona, misionaris asal Pulau Lembata, Nusa Tenggara Timur, kepada Odiyaiwuu.com dari Basilika Santo Petrus Vatikan, Jumat (25/4).

Menurut Sr  Isna de Ona, para pelayat bukan hanya umat Katolik tetapi juga umat beragama lain yang datang dari berbagai negara di dunia. Petugas juga sangat cekatan mengatur lalu lintas antrian agar memudahkan pelayat memberi penghormatan atau mendoakan Bapa Paus Fransiskus. 

“Momen ini sungguh berahmat bagi kami. Semoga Bapa Paus mendoakan kita semua. Beliau sungguh pemimpin umat Katolik sejagat dan pemimpin dunia yang rendah hati dan dekat juga dengan orang-orang kecil,” ujar Sr Isna de Ona, misionaris yang lama bermukim di Roma, Italia.

Kantor berita antaranews.com Jumat (24/4) melaporkan, sudah lebih dari 90 ribu orang memberikan penghormatan terakhir mereka secara langsung kepada Sri Paus pada hari kedua jasadnya disemayamkan di Basilika Santo Petrus Vatikan, Kamis (24/4).

Menurut media Vatikan, puluhan ribu pelayat tersebut memasuki katedral sejak prosesi dibuka bagi umum pada Rabu (23/4) pukul 11:00 hingga Kamis pukul 19:30 waktu setempat. Mereka harus mengantri berjam-jam sebelum bisa masuk Basilika.

Basilika semestinya ditutup tepat tengah malam, tetapi antrean para pelayat yang hendak menyaksikan sang Paus masih sangat panjang sehingga otoritas Vatikan tetap membuka Basilika hingga pukul 5:30 pagi, sebelum dibuka lagi dua jam kemudian. Sekitar 13.000 orang saja telah memasuki Basilika dari periode tengah malam hingga pukul 5:30 pagi tersebut.

Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni menjadi satu dari sekian pejabat tinggi yang memberikan penghormatan terakhirnya kepada Sri Paus pada Rabu (23/4).

Masyarakat masih dapat melayat ke Basilika pada Jumat sebelum prosesi pemakaman Paus Fransiskus digelar pada Sabtu dan akan dihadiri oleh pemimpin dunia, termasuk Presiden Amerika Serikat Donald Trump beserta 200 ribu lebih orang lainnya.

Kantor Protokoler Sekretariat Negara Vatikan pada Kamis (24/4) menyatakan, 130 delegasi negara, termasuk di antaranya 50 kepala negara dan 10 pemimpin monarki, dikonfirmasi hadir dalam pemakaman Paus.

Jasad Paus Fransiskus, yang dipasangkan jubah merah dengan mitra (penutup kepala) putih dan rosario di tangannya, terbaring di sebuah peti mati terbuka di depan Altar Pengakuan Dosa di Basilika Santo Petrus.

Peti mati tersebut diletakkan pada sebuah panggung kecil di atas hamparan permadani yang dibuat sederhana sebagai bentuk penghormatan atas wasiat Paus Fransiskus.

Sebuah ritus akan dilaksanakan pada Jumat pukul 20:00 untuk upacara tutup peti yang dipimpin Kardinal Kevin Joseph Farrell. Paus Fransiskus kemudian akan dikebumikan di Basilika Santa Maria Maggiore, berbeda dari paus-paus sebelumnya yang dimakamkan di Basilika Santo Petrus. 

Jenazah Paus Fransiskus, Rabu (23/4) pagi diantar dari Domus Santa Marta menuju Basilika Santo Petrus Vatikan. Jenazah diantar dalam sebuah prosesi agung menuju Basilika agar memberikan kesempatan pelayat yang hendak berdoa dan memberi penghormatan.

“Tadi pagi jenazah Bapa Suci Paus Fransiskus sudah kami hantar dari Domus Santa Marta dalam sebuah prosesi agung menuju Basilika Santo Petrus Vatikan,” ujar Staf Dicastery for Interreligious Dialogue (DID) Takhta Suci Vatikan Pastor Dr Markus Solo Kewuta SVD kepada Odiyaiwuu.com dari Vatikan, Rabu (23/4).

Menurut Padre Marco, Staf PCID atau Dikasterium untuk Dialog Antar Umat Beragama yang menangani desk Islam untuk wilayah Asia dan Pasifik di Vatikan, setelah jenazah tiba di Basilika Santo Petrus, para pelayat diberi kesempatan berdoa dan memberikan penghormatan terakhir dengan mengantri di luar lapangan Santo Petrus sesuai arahan petugas. 

Padre Marco menjelaskan, lapangan Basilika akan dibuka untuk umum sesuai jadwal yang dikeluarkan. Pada Rabu (23/4) dari pukul 11.00 hingga 24.00 tengah malam waktu Roma. Kemudian, Kamis (24/4) dari pukul 07.00 hingga 24.00 tengah malam. Kemudian, pada Jumat (25/4) dari pukul 07.00 hingga 19.00 sore. 

“Menyusul ritus penutupan peti pada Jumat (25/4) pukul 20.00 waktu Roma sebagai persiapan untuk prosesi pemakaman pada Sabtu (26/4) pukul 10.00 pagi,” kata Padre Marco, islamolog asal kampung Lewouran, Kabupaten Flores Timur, yang mendalami Studi Islamologi dan Arabistik di Dar Comboni, Kairo, Mesir tahun 2002-2003.

Padre Marco menambahkan, prosesi pemakaman Sri Paus, Kepala Negara Vatikan, dimulai dengan Misa Kudus Requiem di lapangan Santo Petrus Vatikan. Setelah perayaan, jenazah akan langsung  dihantar ke Basilika Santa Maria Maggiore di tengah kota Roma untuk upacara penguburan. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)

Tinggalkan Komentar Anda :