Jenazah Michelle Kurisi Doga Tiba di Sentani: Polda Papua Prihatin Atas Kehilangan yang Dialami Keluarga Korban - Odiyaiwuu.com | Membahagiakan Kehidupan

Jenazah Michelle Kurisi Doga Tiba di Sentani: Polda Papua Prihatin Atas Kehilangan yang Dialami Keluarga Korban

Almarhumah Michelle Kurisi Doga. Foto: Istimewa

Loading

JAYAPURA, ODIYAIWUU.com — Jenazah Michelle Kurisi Doga, Jumat, (1/9) tiba di Bandara Udara Internasional Sentani, Jayapura. Jenazah Michelle diterbangkan dari Wamena, kota Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua Pegunungan menggunakan Pesawat Cargo Trigana Air PK-YSV.

Suasana haru dan duka menyelimuti keluarga korban yang sudah menunggu di Bandara Sentani atas berpulangnya Michelle, perempuan asli Papua. Michelle adalah korban pembunuhan yang hendak masuk bertemu dengan anggota Tentara Pembebasan Nasional Pembebasan Papua Barat, sayap militer Organisasi Papua Merdeka. Menurut rencana jenazah akan dimakamkan di Jayapura.

“Kami sangat prihatin atas kehilangan yang dialami keluarga Michelle Kurisi Doga. Kedatangan jenazah ini adalah bagian dari upaya untuk memberikan penghormatan terakhir kepada almarhumah,” ujar Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Papua Kombes Pol Ignatius Benny Ady Prabowo, SH, SIK, M.Kom kepada Odiyaiwuu.com dari Jayapura, Papua, Jumat (1/9).

Kedatangan jenazah Michelle menyedot perhatian utama sejumlah pihak yang terlibat dalam proses penjemputan di bandara. Kasat Intelkam Polres Jayapura Iptu Jhon H Itlay dan Kapolsek Bandara Ipda Wajedi, SH, MH yang diwakili Kanit Reskrim Polsek Bandara Ipda Sukarano, turut hadir dalam momen penjemputan tersebut.

Pesawat Cargo Trigana Air dengan nomor penerbangan Boeing 737-300 PK-YSV yang membawa jenazah Michelle menyentuh bibir Bandara Sentani sekitar pukul 14.55 WIT.

Proses pendaratan pesawat tersebut berjalan lancar dan disambut dengan hening oleh petugas bandara dan pihak berwenang yang telah siap untuk menerima kedatangan jenazah.

Pemindahan jenazah Michelle dari Wamena ke Jayapura menggunakan pesawat cargo ini guna memenuhi permintaan keluarga yang mengharapkan agar putri tercinta mereka dapat dikebumikan di Jayapura.

Menurut Benny, Polda Papua dan seluruh aparat kepolisian di Jayapura siap memberikan dukungan dan pengawalan dalam prosesi pemakaman Michelle.

“Semoga keluarga dapat menemukan ketenangan dan kekuatan dalam menghadapi cobaan ini. Tentunya terkait kasus yang menimpa korban akan terus kami lakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap siapa di balik kejahatan tersebut,” kata Benny lebih jauh.

Prosesi pemakaman jenazah Michelle akan dilakukan di Rumah Duka di Dok VIII, Distrik Jayapura Utara, Kota Jayapura dan akan menjadi momen penghormatan dan perpisahan terakhir bagi keluarga serta teman-teman yang ditinggalkannya.

Sebelumnya, media memberitakan, aparat kepolisian harus mengungkap dan membuka ke publik ihwal tewasnya Michelle, perempuan asli Papua korban pembunuhan yang hendak masuk bertemu dengan anggota TPNPB, sayap militer OPM.

Polisi juga perlu mengungkap secara transparan siapa yang mengutus dan apa motif di balik langkah menyuruh Michelle berani masuk dan hendak bertemu anggota TPNPB. Kemudian, polisi segera menjelaskan secara terang-benderang kasus kematian itu kepada keluarga korban atas nama keadilan dan kebenaran.

“Menurut saya pihak aparat kepolisian harus mengungkap kasus pembunuhan Michelle dengan terbuka dan transparan. Termasuk juga mengungkap siapa atau pihak-pihak yang terlibat di balik kematian Michelle agar mempertanggungjawabkan perbuatannya di hadapan hukum sekaligus memberikan rasa keadilan bagi masyarakat terutama keluarga korban,” ujar pegiat HAM Theo Hesegem kepada Odiyaiwuu.com dari Jayapura, Papua, Kamis (31/8).

Menurut Hesegem, bila ada misi negara yang diemban Michelle, pemerintah harus menjelaskan kepada keluarga korban. Dengan demikian informasi yang mencuat ke publik tidak simpang siur dan keluarga korban harus mendapat informasi valid dan komplit, tidak sepotong-sepotong.

“Saya heran hingga saat ini tempat kejadian dan korban belum diketahui. Semua pihak belum disodorkan informasi resmi sehingga membingungkan masyarakat, terutama keluarga korban. Saya juga heran dengan kerja intelijen di Papua yang mengalami kesulitan mengungkap dan memastikan tempat kejadian korban dibunuh,” lanjut Hesegem, yang juga Direktur Yayasan Keadilan dan Keutuhan Manusia Papua.

Hesegem mengatakan, seharusnya intelijen sudah mengkantongi tempat kejadiannya atau korban saat ini sehingga tidak membingungkan masyarakat dan keluarga korban. Apabila Michelle bekerja sesuai misi negara, kata Hesegem, intelijen sudah tahu keberadaan korban. Begitu juga dengan siapa saja korban bertemu, kapan, di mana dan hari apa sebelum dihabisi.

“Menurut saya semua perjalanan korban selalu dipantau dan terekam oleh intelijen. Untuk memastikan tempat kejadian perkara, pada 30 Agustus 2023 saya melakukan perjalanan ke Distrik Kimbim dan bertemu Kapolsek bersama anggotanya di Kimbim. Namun, menurut Kapolsek Kimbim di sana aman-aman saja, tidak ada apa-apa dan aktivitas masyarakat berjalan normal,” ujar Hesegem.

Sementara itu, Benny Ady Prabowo juga angkat bicara merespon siaran pers TPNPB yang menyebut, pihaknya telah melakukan penembakan terhadap Michelle di Kimbim, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Pegunungan Papua, Selasa (29/8).

Dalam narasi tersebut TPNPB menyebut Michelle adalah seorang agen intelijen negara Indonesia yang menjadi target penembakan. “Pembunuhan ini terjadi setelah dia diinterogasi mengenai tujuannya dalam perjalanan menuju ke Kwijawagi, di mana dia bermaksud mengumpulkan data tentang pengungsi perang masyarakat Nduga,” ujar pihak TPNPB dalam siaran persnya.

“Saat ini kami sedang melakukan pendalaman dan investigasi lebih lanjut guna memverifikasi kebenaran informasi ini. Kami telah melakukan penyelidikan yang teliti untuk mengungkap kebenaran dari informasi ini,” ujar Benny kepada Odiyaiwuu.com dari Jayapura, Papua, Rabu (30/8). (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)

Tinggalkan Komentar Anda :