Banjir di Distrik Kamuu Merupakan Bencana Terbesar yang Terjadi di Kabupaten Dogiyai

Banjir di Distrik Kamuu Merupakan Bencana Terbesar yang Terjadi di Kabupaten Dogiyai

Penjabat Bupati Kabupaten Dogiyai Marthen Ukago, SE, M.Si (tengah), Senin (5/8) menggelar rapat koordinasi dengan seluruh pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) menyusul bencana banjir yang melanda Distrik Kamuu awal bulan ini. Foto: Istimewa

Loading

MOWANEMANI, ODIYAIWUU.com — Asisten II Sekretariat Daerah Kabupaten Dogiyai Natalis Agapa, SE, M.Si, Pelaksana Tugas Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Yanuarius Goo, A.Md Kes, dan  Pelaksana Tugas Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Moses Tebai, S.Sos bersama tim langsung meluncur ke lokasi bencana di Distrik Kamuu menyusul banjir menerjang wilayah itu sejak Jumat (2/8) pekan lalu.

 Kehadiran Natalis bersama tim di lokasi bencana berdasarkan perintah Penjabat Bupati Dogiyai Marthen Ukago, SE, M.Si untuk meninjau langsung situasi dan kondisi masyarakat serta dua kampung yaitu Kampung Putapa dan Bukapa di Distrik Kamuu yang terkena bencana untuk selanjutnya dilaporkan ke penjabat bupati sehingga diambil langkah lebih lanjut.

“Banjir yang melanda Distrik Kamuu, terutama dua kampung itu merupakan musibah paling besar yang terjadi di Dogiyai. Banjir tidak hanya merenggut  nyawa warga namun harta benda, tanaman warga, usaha perikanan, dan ternak. Karena itu, perlu dilakukan tindakan cepat menyelamatkan warga dan langkah-langkah tanggap darurat lainnya,” ujar Natalis Agapa melalui keterangan tertulis dari Kamuu, Dogiyai, Papua, Selasa (6/8).

Penjabat Bupati Marthen Ukago, Senin (5/8) menggelar rapat koordinasi dengan para pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait musibah banjir dan tanah longsor menerjang sejumlah kampung di Distrik Kamuu seperti Putapa dan Bukapa. 

Banjir hebat yang melanda wilayah itu menyebabkan empat warga meninggal. Korban teridentifikasi yaitu guru SD Inpres Ponu Dorthea Iyai (40 tahun), Decki Anouw (12), Enjelin Anouw, dan seorang lagi belum ditemukan.

Menurut Marthen, langkah cepat yang diambil pemerintah daerah yaitu melakukan koordinasi dengan seluruh pimpinan OPD serta instansi terkait untuk mengambil langkah tanggap darurat dalam penanganan warga dan pemulihan lokasi terdampak pasca banjir dan longsor. 

Marthen juga mengatakan pemerintah daerah akan segera melakukan normalisasi kali yang berada di kedua kampung tersebut. Selain itu, memberikan bantuan bama kepada warga pasca bencana guna mengatasi kelaparan. 

“Bantuan bama ini sifatnya urgen karena lahan kebun dan ternak habis tersapu banjir dan longsor. Karena itu, besok (Selasa, 6/8) akan segera dilakukan pengiriman bama secara bertahap dan menyeluruh,” ujar Marten.

Adapun bantuan yang diberikan yaitu 12 karung beras 50 kilogram, supermi 50 karton, gula 2 sak, minyak goreng, telur, 1 buah genset, satu buah alkon dan 5 buah tenda serta perlengkapannya. 

“Bantuan ini kami langsung serahkan agar masyarakat dapat bergotong royong dalam mencari korban yang belum ditemukan. Selain itu pula pemda juga memberikan bantuan 4 peti jenazah dan berharap agar jenazah yang sudah di temukan agar segera dimakamkan,” kata Marthen. 

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari mengatakan, ada empat orang warga meninggal dunia akibat banjir bandang yang menerjang wilayah Kabupaten Dogiyai, Provinsi Papua Tengah pada 2 Agustus 2024 pukul 20.00 WIT.

“Kejadian banjir tersebut dipicu oleh hujan dengan intensitas tinggi selama beberapa hari yang melanda wilayah Kabupaten Dogiyai. Banjir bandang ini menyebabkan dua kampung, yaitu Kampung Bukapa dan Kampung Putapa yang berada dalam wilayah administratif Distrik Kamu, Kabupaten Dogiyai terdampak,” ujar Abdul Muhari di Jakarta, Selasa (6/8). (Ansel Deri, Yanuarius Goo/Odiyaiwuu.com)

Tinggalkan Komentar Anda :