JAKARTA, ODIYAIWUU.com – Perayaan Idul Fitri 1 Syawal 1442 Hijriyah tahun 2021 bagi umat Islam yang jatuh pada Rabu, 13 Mei merupakan momentum bersejarah. Pasalnya, perayaan hari besar keagamaan umat Islam itu bertepatan dengan perayaan Kenaikan Tuhan Yesus Kristus, Isa Almasih, bagi umat Kristiani.
Oleh karena itu, mewakili keluarga besar Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, Menkominfo Johnny G Plate menyampaikan ucapan, Selamat Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1442 Hijriyah bagi umat Muslim di Indonesia.
“Minal Aizin wal Faizin, mohon maaf atas segala salah dan khilaf. Marilah kita maknai perayaan Idul Fitri ini sebagai momentum untuk kembali kepada fitrah dan naluri kemanusiaan yang murni, kembali kepada keberagamaan tetapi tetap menjaga keharmonisan dan kerukunan di antara kita sekalian,” uar Menkominfo Johnny G Plate saat berlangsung acara Halal Bihalal Lebaran 1442 H yang diselenggarakan secara virtual oleh Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan dalam keterangan tertulis yang diterima ODIYAIWUU.Com dari Pelaksana Tugas Kepala Biro Humas Kementerian Kominfo Ferdinandus Setu di Jakarta, Jum’at (14/5).
Menteri Johnny juga mengucapkan selamat ulang tahun kepada Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Mohammad Mahfud MD, yang berulang tahun ke-64 pada 13 Mei 2021. “Semoga selalu sehat dan sukses dalam karya, dalam karsa, bertambah pahala dan berkat berlimpah dari Tuhan Sang Pencipta,” lanjut Johnny Plate yang juga Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Partai NasDem.
Menteri kelahiran Manggarai, Flores ini menambahkan, perayaan Idul Fitri selalu identik dengan momentum silaturahmi yang penuh dengan kasih sayang dan kedamaian. Momentum itu sejalan dengan prinsip rahmatan lil alamiin, bahwa umat Islam di Indonesia senantiasa mengambil peran menebar kebaikan untuk semesta alam, menjalin toleransi dan kerukunan tanpa sekat dalam keberagaman.
Selain menebar kebaikan, menjalin toleransi dan kerukunan, Menkominfo menilai momentum tersebut juga selaras dengan Pancasila sebagai ideologi negara dan prinsip Bhineka Tunggal Ika, di mana terdapat kehidupan masyarakat yang majemuk dan plural.
“Dalam perayaan Idul Fitri, umat Islam memperingati ‘hijrah’ atau perpindahan Rasulullah Shalallaahu Alaihi Wassalaam (SAW) bersama sahabat-sahabatnya dalam rangka meninggalkan kampung kemusyrikan menuju suatu kampung keimanan, dalam rangka melakukan pembinaan dan pendirian masyarakat Islam yang sebenar-benarnya, sebuah masyarakat yang baik di sisi Tuhan dan Rasul-Nya,” ujarnya.
Sementara dalam perayaan Kenaikan Isa Almasih, umat Kristiani memperingati ‘naiknya’ atau ‘hijrahnya’ Isa Almasih ke Surga, yang menerobos batas ruang dan waktu dalam perjalanan penebusan seluruh umat manusia sampai dengan akhir zaman. “Kedua peristiwa keagamaan yang dirayakan pada hari yang sama ini, tentu saja sangat bermakna sebagai sebuah anugerah untuk saling meneguhkan dan mengukuhkan persaudaraan sejati di antara sesama anak bangsa ciptaan Tuhan Yang Maha Esa dan Maha Kuasa,” ujarnya.
Cermin Prinsip Moral
Pada bagian lain, Menteri Kominfo menyatakan persaudaraan dalam keberagaman antar umat beragama, juga mencerminkan prinsip-prinsip moral dasar kemanusiaan yang dihayati secara universal. “Di antaranya, prinsip-prinsip penghormatan terhadap martabat manusia, prinsip-prinsip berpihak pada kaum miskin atau kaum dhuafa, option for the poor, prinsip solidaritas sebagai komitmen untuk memperjuangkan kebaikan bersama, bonum commune, prinsip subsidiaritas yang menjamin sebuah tatanan sosial yang adil dan beradab,” jelasnya.
Adapun prinsip lainnya adalah kesejahteraan umum sebagai hukum tertinggi (salus populi suprema lex esto). Adagium Latin ini lebih menakankan kesejahteraan umum bagi masyarakat yang hidup aman dan tertib. Prinsip-prinsip moral dasar kemanusiaan universal tersebut juga sejalan dengan nilai-nilai kebangsaan kita yang terus-menerus diperjuangkan, sejalan dengan sikap dan setiap perkembangan dan perubahan zaman.
“Di antaranya nilai religiusitas, nilai kemanusiaan yang adil dan beradab, nilai produktivitas untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, nilai keseimbangan antara hak dan kewajiban, saling toleransi dan tolong-menolong, nilai demokrasi dan cinta Tanah Air, serta nilai kesetaraan di hadapan hukum atau equality before the law,” kata Johnny.
Menteri lulusan Universitas Katolik Indonesia Atmajaya ini mengungkapkan kebahagiaannya hidup di bumi pertiwi yang masyarakatnya penuh toleransi, hidup rukun tanpa sekat dalam keberagaman. Karena pada dasarnya agama memang mengajari kedamaian. “Kekayaan spiritual yang dimiliki Indonesia inilah yang harus terus disyukuri,” lanjut Johnny.
Spirit Transformasi
Menteri Johnny menjelaskan bahwa salah satu peristiwa besar dalam sejarah kaum muslimin adalah peristiwa hijrah. Spirit hijrah saat ini menjadi relevan ketika dunia menghadapi pandemi, dimana hijrah dari ekosistem yang serba fisik ke ekosistem protokol kesehatan yang ketat. “Masyarakat juga berubah dari interaksi fisik ke interaksi online atau virtual. Hijrah dalam bentuk meninggalkan kebiasaan lama menuju keadaban baru, agar umat manusia terbebas dari pandemi Covid-19 dan kehidupan sosial-ekonomi kita bisa bangkit kembali,” ujarnya.
Di sisi lain, disrupsi digital yang menggerus begitu banyak sisi kehidupan memaksa masyarakat untuk hijrah dalam bentuk transformasi digital. Tujuannya untuk terus membangun negeri sebagai bagian dari ibadah bersama.
“Salah satu makna hijrah dalam konteks masa kini adalah berbenah ke arah yang lebih baik. Tentu hal ini sangat berhubungan dengan kondisi sekarang, di mana kita harus mengubah pola hidup keluarga dan sosial dalam menghadapi pandemi sehingga kita dan seluruh masyarakat aman dari virus Covid-19 ini,” ajak Menteri Johnny.
Sebagai umat beragama, Menteri Kominfo mengajak masyarakat untuk tetap berpegang teguh pada harapan akan kasih Tuhan Sang Pencipta seperti ungkapan ubi caritas, deus ibi est. Ungkapan latin itu menurutnya bermakna di mana ada kasih, di situ Tuhan hadir.
“Akhirnya, di hari penuh kebahagiaan ini, sekali lagi kami menyampaikan ucapan selamat hari raya Idulfitri 1442 Hijriyah, minal aidzin wal faizin, mohon maaf lahir dan batin,” imbuhnya.
Acara Halal Bihalal dipimpin langsung oleh Menkopolhukam Mahfud MD. Selain dihadiri Menkominfo Johnny G. Plate, hadir pula Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Kepala Badan Intelejen Negara Budi Gunawan, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Boy Rafli Amar, Jaksa Agung ST Burhanuddin.
Selain itu, hadir juga Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Doni Monardo, Wakil Menteri Pertahanan Muhammad Herindra, Wakil Menteri Luar Negeri Mahendra Siregar, serta beberapa Duta Besar, perwakilan pimpinan Kepolisian RI, TNI dan sejumlah pejabat tinggi negara lainnya. (Ansel Deri/ ODIYAIWUU.com)