JAKARTA, ODIYAIWUU.com – Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia Johnny Gerald Plate mengungkapkan, peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitas) ke- ke-113 tahun 2021 menjadi momentum untuk menggalang kembali semangat kebangkitan sebagai bangsa yang tangguh. Semangat kebangkitan nasional mengajarkan kepada setiap warga negara untuk selalu optimis menghadapi masa depan. Dalam era digital kali ini, semangat kebangkitan nasional menjadi bukti ketangguhan bangsa dalam menghadapi pandemic
“Bangkit, kita bangsa yang tangguh! Kita hadapi semua tantangan dan persoalan bersama-sama sebagai pewaris ketangguhan bangsa ini, tangguh dalam menghadapi pandemi Covid-19 yang sudah melanda secara global lebih dari setahun ini,” ujar Menkominfo Johnny Plate dalam sambutannya sebagaimana disiarkan kanal YouTube Kemkominfo TV saat berlangsung upacara peringatan Hari Kebangkitan Nasional ke-113 di Kantor Kementerian Kominfo, Medan Merdeka, Jakarta, Kamis (20/5).
Menteri kelahiran Manggarai, Flores itu mengajak seluruh warga negara bersiap siaga menghadapi ancaman gelombang baru pandemi Covid-19. Warga juga diingatkan selalu bersiaga menghadapi ancaman gelombang baru dengan tetap mematuhi protokol kesehatan secara ketat dan disiplin seperti memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak atau menghindari kerumunan.
Politisi Partai NasDem ini mengimbau warga senantiasa menjaga kesatuan dan persatuan bangsa. Terutama dalam menghadapi beredarnya disinformasi, mis-informasi, mal-informasi dan hoaks, Ia juga mengajak masyarakat untuk tangguh dalam menghadapi beragam tantangan selama masa pandemi.
“Hal ini ditujukan untuk menjaga kesatuan bangsa untuk menjaga kita sebagai suatu kesatuan sebagai bangsa. Mari kita manfaatkan ruang digital secara tepat dan bijak. Katakan tidak pada segala jenis hoaks, jenis ujaran kebencian, dan berbagai jenis penyalahgunaan ruang digital yang mencederai semangat persatuan dan kesatuan kita sebagai bangsa dan diisi dengan hal-hal yang bermanfaat untuk kemajuan ekonomi secara khusus ekonomi digital yang berkembang dari waktu ke waktu,” kata Johnny.
Ia juga mengajak masyarakat untuk tangguh dalam kebersamaan guna memulihkan ekonomi nasional Indonesia. Salah satu peluang yang bisa dimanfaatkan adalah ekonomi digital. “Di tengah pandemi bisnis dagang berbasis digital ini bahkan diproyeksikan tumbuh 33,2% dari tahun sebelumnya tahun 2020 yang mencapai 253 triliun, menjadi 337 triliun pada tahun 2021 ini,” lanjut Johnny, yang juga berlatar belakang wirausahawan.
Menurutnya, peningkatan jumlah transaksi lewat e-commerce juga tidak terlepas dari kebijakan pemerintah dalam mendorong akseptasi digital kepada masyarakat, serta terus mengakselerasi perkembangan finansial teknologi dan digital banking. “Saudara-saudara sebangsa dan setanah air, pandemi Covid-19 berhasil memaksa kita untuk mengubah kebiasaan kebiasaan kita secara drastis seperti interaksi fisik atau tatap muka di dunia nyata yang berpindah ke dunia virtual dengan memanfaatkan kemajuan teknologi telekomunikasi,” katanya.
Virus korona yang mengglobal tanpa sadar memaksa warga bangsa melakukan perubahan atau pemanfaatan teknologi digital untuk melakukan berbagai aktivitas kehidupan dari non-digital menjadi digital. Karena itu, peringatan Hari Kebangkitan Nasional ini menjadi titik awal dalam membangun kesadaran untuk bergerak mengatasi permasalahan-permasalahan yang dihadapi bangsa Indonesia.
“Hari Kebangkitan Nasional ini mengingatkan kita kepada semangat untuk bergerak sebagai bangsa dengan tanpa memandang perbedaan, suku, agama, ras, dan golongan. Mimpi kita untuk tancap gas memacu ekonomi dan kemajuan peradaban sebagai simbol kebangkitan bangsa menuju Indonesia digital, semakin digital, semakin maju,” kata Johnny, lulusan Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya Jakarta.
Tiga Agenda Penting
Pada bagian lain, Johnny mengemukakan, melalui momentum bersejarah Hari Kebangkitan Nasional seluruh masyarakat Indonesia dan keluarga besar Kominfo diajak merefleksikan tiga hal penting yang menjadi dasar kebangkitan nasional bagi bangsa Indonesia.
Menurutnya, ada tiga hal yang diretas perhimpunan Budi Utomo pada 113 tahun lalu. Pertama, cita-cita untuk memerdekakan cita-cita kemanusiaan. Kedua, memajukan nusa dan bangsa. Ketiga, mewujudkan kehidupan bangsa yang terhormat dan bermartabat di mata dunia. “Tiga hal ini merupakan substansi makna kebangkitan nasional yang harus terus dipertahankan dan diaktualisasikan lintas generasi dan senantiasa diterapkan dalam kerangka dinamis sesuai konteks zamannya,” katanya.
Ia mengingatkan, tatkala era pra kemerdekaan kebangkitan nasional mampu menjadi ruh gerakan perlawanan terhadap hegemoni penjajah, maka pasca kemerdekaan kebangkitan nasional menjadi inspirasi pelaksanaan pembangunan bangsa. Kemudian era reformasi membawa Indonesia menuju pengelolaan negara yang lebih terbuka dan lebih demokratis.
“Dalam konteks ini, makna kebangkitan nasional seyogyanya diarahkan menjadi faktor pemandu untuk mengembangkan demokratisasi di segala bidang, mewujudkan keadilan penegakan hukum, kemakmuran dan kesejahteraan rakyat. Inilah agenda kontekstual yang sejatinya lebih dari cukup untuk mengantarkan bangsa Indonesia ke cita-cita ketiga yang diretas Budi Utomo, berbuat sesuai dinamika kehidupan bangsa saat ini,” ujar Johnny, mantan anggota DPR Daerah Pemilihan Nusa Tenggara Timur 1.
Johnny mengisahkan, pada Mei 20 Mei 1948, Presiden Soekarno menjadikan hari lahirnya organisasi Budi Utomo sebagai Hari Kebangkitan Nasional. Pilihan itu bukan tanpa sebab, menurutnya ketika itu terdapat ancaman perpecahan antar golongan dan ideologi. Selain itu, Indonesia dalam masa revolusi mempertahankan diri dari Belanda yang ingin kembali berkuasa di Indonesia.
“Dengan harapan, golongan yang saling bertengkar dan rakyat Indonesia melalui momen ini dapat mengumpulkan kekuatan bersatu melawan penjajah, melawan Belanda. Presiden Soekarno berharap penetapan Hari Kebangkitan Nasional bisa mencegah perpecahan saudara-saudara sebangsa dan setanah air,” paparnya.
Namun, Johnny menegaskan peringatan Hari Kebangkitan Nasional ini bukan sekadar menjadi ritual untuk mengenang kejayaan sejarah masa lalu. Tetapi soliditas persatuan era Budi Utomo yang terbentuk dengan semangat Dokter Sutomo dan kawan-kawannya perlu diwujudkan dalam praktik berbangsa dan bernegara yang lebih operasional.
Peringatan upacara Harkitnas 2021 dengan menerapkan physical distancing itu dihadiri sejumlah pejabat pimpinan tinggi madya (eselon I) dan pimpinan tinggi pratama (eselon II) di lingkup Kementerian Kominfo. Sementara, sebagian sivitas Kementerian Kominfo ada yang mengikuti upacara secara langsung di tempat. Ada juga yang menyaksikan melalui konferensi video dari rumah masing-masing yang disiarkan langsung kanal YouTube Kemkominfo TV. (John Agapa/Kewa Wakei/Odiyaiwuu.com)