Memaknai HUT ke-169 Pekabaran Injil di Tanah Papua
OPINI  

Memaknai HUT ke-169 Pekabaran Injil di Tanah Papua

Dr Yosua Noak Douw, S.Sos, M.Si, MA, Putera Seorang Penginjil dan Guru; Sekretaris Daerah Kabupaten Tolikara. Foto: Istimewa

Loading

Oleh Yosua Noak Douw

Putera penginjil dan guru; Sekretaris Daerah Kabupaten Tolikara

UMAT Kristiani di seluruh tanah Papua, Senin (5/2) memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-169 Pekabaran Injil di tanah Papua. Peringatan bersejarah itu merupakan momentum penuh syukur merefleksikan perjalanan awal Injil, Kabar Gembira, masuk di bumi Cenderawasih di Pulau Mansinam, Provinsi Papua Barat.

Doa melambung dari hati terdalam umat Kristiani di Papua, ‘potongan surga yang jatuh ke bumi, di ufuk timur Indonesia sebagai ungkapan syukur betapa Tuhan sungguh dan selalu Ajaib selamanya bagi umat kesayangan-Nya. Umat yang bermukim di rumah-rumah di jantung kota-kota hingga di honai di bawah pelukan hutan, gunung, lembah, ngarai, pinggirang sungai dan danau.

Doa dan memori kolektif umat Kristiani juga segera menyasar dan mengenang nama Carl Willhem Ottow dan Johan Gottlob Geissler, dua penginjil asal Eropa yang dituntun Tuhan menjejakkan kakinya di Batavia pada 7 Oktober 1852. Kaki Ottow -penginjil asal Belanda- dan Geissler asal Jerman ringan melangkah menyentuh tanah Papua tahun 1855 atas nama Tuhan, sang Sumber Kasih.

Oleh karena itu, peringatan HUT ke-169 Pekabaran Injil di tanah Papua adalah momen yang penting untuk mengenang sekaligus merayakan nilai-nilai kebenaran dan kebaikan yang telah ditanamkan Ottow dan Geissler. Peringatan dan perayaan ini juga menjadi momentum penting merefleksikan kasih dan keagungan Tuhan bagaimana pemimpin gereja lokal bergandengan merayakan cinta Tuhan paling nyata sekaligus meneruskan nilai-nilai iman Kristiani dalam karya nyata bagi kemuliaan nama Tuhan dalam kehidupan nyata di tengah masyarakat.

Karya nyata

Ottow dan Geisler sungguh misionaris yang sangat berpengaruh dalam sejarah penyebaran agama Kristen di tanah Papua. Keduanya tidak sekadar membawa dan mengajarkan Injil namun mendedikasikan seluruh hidup dan karyanya untuk memberdayakan masyarakat setempat. Nilai-nilai kebaikan dan kebenaran yang ditanamkan dalam hati masyarakat tanah Papua telah memengaruhi banyak orang dan membentuk landasan kuat bagi perkembangan agama Kristen di Papua.

Tak berlebihan, peringatan dan perayaan HUT ke-169 Pekabaran Injil di tanah Papua adalah sebuah momentum doa dan refleksi atas karya agung Tuhan sekaligus kesempatan menghormati warisan dan jasa-jasa Ottow dan Geissler.

Melalui perayaan ini, umat Kristiani di tanah Papua diingatkan tentang pentingnya keutamaan-keutamaan hidup umat dalam wujud kasih, persaudaraan, kebaikan, kesetiaan, dan kejujuran yang telah diajarkan dan dicontohkan kepada masyarakat tanah Papua. Nilai-nilai ini tidak hanya berperan dalam konteks agama, tetapi juga dalam membangun masyarakat yang lebih baik.

Selain itu, peringatan dan perayaan ini juga menjadi momentum syukur umat Kristiani di tanah Papua atas kuasa kasih Tuhan. Dengan dasar yang ditanamkan Ottow dan Geissler, umat Kristiani di tanah Papua dimampukan setiap waktu menjadi agen perubahan di tengah kehidupan dunia. Umat Kristiani diharapkan aktif menyebarkan ajaran Injil melalui karya nyata di tengah kehidupan guna memajukan masyarakat dan pembangunan di tanah Papua.

Semangat dan komitmen

Perayaan HUT ke-169 Pekabaran Injil di tanah Papua juga menjadi momentum untuk membangun kembali semangat, komitmen, dan persaudaraan di tengah dunia terus meneguhkan nilai-nilai kebaikan dan kebenaran. Umat Kristiani diingatkan untuk tetap memegang teguh prinsip-prinsip tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Kemudian melanjutkan misi Kristus Yesus meneruskan ajaran Injil serta mewujudkan keadilan dan perdamaian (justice and peace) universal di tengah dunia.

Dengan demikian, peringatan Injil masuk tanah Papua tidak sekadar perayaan sejarah. Ia lebih dari itu yakni momentum yang membangkitkan semangat dan komitmen memperjuangkan nilai-nilai kebaikan dan kebenaran yang telah diwariskan Ottow dan Geissler. Semoga perayaan ini dapat menjadi titik awal yang baik dalam perjalanan umat Kristiani di tanah Papua untuk terus memberdayakan umat masyarakat demi mewujudkan cinta Tuhan bagi sesama.

Kita tahu, Papua merupakan adalah tanah yang kaya akan keanekaragaman hayati, baik flora maupun fauna, aneka suku dan budaya, alam mempesona. Namun, di saat bersamaan berdampingan bahkan menghadapi berbagai aneka tantangan berat. Oleh karena itu, berbagai hal berikut menjadi perhatian pemerintah, gereja, dan pemangku kepentingan di tanah Papua.

Pertama, pemberdayaan masyarakat dan umat Tuhan di tanah Papua merupakan hal mendesak sebagai salah satu upaya memperkuat iman dan kepercayaan masyarakat terhadap ajaran Injil. Melalui momentum peringatan HUT ke-169 Pekabaran Injil di tanah Papua, umat Tuhan diharapkan dapat semakin menggali dan menghayati makna ajaran Injil dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini merupakan salah satu pintu kecil memperkokoh kesatuan umat dalam iman dan kehidupan berjemaat.

Kedua, pemberdayaan umat Tuhan di tanah Papua juga memiliki tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui berbagai program pembangunan yang dilakukan oleh gereja dan lembaga keagamaan. Melalui pemberdayaan ekonomi, pendidikan, dan kesehatan, umat Tuhan diharapkan dapat hidup lebih bermartabat dan mandiri. Hal ini sejalan dengan ajaran Injil yang mengajarkan untuk peduli sesama dan melakukan perbuatan baik kepada orang lain.

Ketiga, pemberdayaan umat Tuhan juga merupakan cara untuk melindungi serta mempertahankan kearifan lokal dan budaya masyarakat Papua. Melalui peringatan dan perayaan ini, umat Tuhan diharapkan dapat memadukan ajaran Injil dengan nilai-nilai budaya dan adat istiadat yang telah lama menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Papua. Hal ini merupakan upaya untuk menjaga keberagaman serta memperkuat persatuan dalam keberagaman di tanah Papua. Selamat Ulang Tahun ke-169 Pekabaran Injil di Tanah Papua Tahun 2024. Tuhan berkati umat dan tanah Papua. Wa wa wa….

Tinggalkan Komentar Anda :