JAYAPURA, ODIYAIWUU.com — Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia Eka Kristina Yeimo, S.Pd, M.Si, Senin (4/11) menyambangi kampus Universitas Cenderawasih (Uncen) Jayapura, dalam rangkaian kunjungan kerja (kunker) sebagai anggota DPD RI di Papua.
Dalam kunjungan tersebut, Eka Yeimo, anggota DPD RI Daerah Pemilihan Papua Tengah, bertemu dan berdiskusi dengan Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan Dr Septinus Saa, S.Sos, M.Si di Ruang Kerja Wakil Rektor III Uncen.
Salah satu topik diskusi terkait peluang mahasiswa Uncen mengakses bantuan studi melalui program pemerintah yakni Kartu Indonesia Pintar atau KIP-Kuliah lewat kuota pemangku kepentingan DPD RI. Termasuk juga topik terkait bagaimana mendorong Papua sebagai provinsi olahraga di Indonesia.
“Dalam pertemuan ini saya juga sudah menyatakan komitmen dan siap membantu adik-adik mahasiswa dan mahasiswi Uncen. Saya siap memberikan beasiswa kepada 50 adik mahasiswa dan mahasiswi asal Papua Tengah sebagai langkah awal. Tujuan saya maju DPD RI salah satunya berniat mendorong bantuan studi bagi mahasiswa,” ujar Eka Yeimo kepada Odiyaiwuu.com dari Jayapura, Papua, Rabu (6/11).
Sedangkan Septinus Saa dalam pertemuan tersebut berharap agar anggota DPD RI Eka Yeimo bekerja sama membantu Uncen melalui kerja-kerja formal di Senayan. Termasuk juga membuka jaringan agar anak-anak asli Papua yang memiliki niat kuliah namun kesulitan akses dapat dibantu.
“Saya meminta Ibu Yeimo membantu memikirkan soal anak-anak asli Papua yang sulit melanjutkan studi. Pak Jokowi (Presiden ke-7 RI) juga sudah mencanangkan Papua sebagai Provinsi Olahraga sejak PON tahun 2021. Potensi kita punya, khusus di Jayapura fasilitas eks PON lengkap, termasuk potensi atlet dan segala macam kita punya. Saat ini kita punya fakultas dan punya professor. Artinya, Papua punya potensi sehingga sekarang bagaimana agar Papua unggul dari sisi olahraga,” kata Septinus.
Menurut Septinus, pihaknya juga sudah menyampaikan dan berdiskusi dengan pihak KONI Papua terkait potensi yang dimiliki Uncen di bidang olahraga. Papua sebagai provinsi olahraga, ujarnya, dimulai dari Uncen. Hal ini cukup beralasan karena kontribusi atlet Papua saat berlangsung PON sangat besar.
“Emas pertama disumbangkan oleh mahasiswa Uncen. Ini artinya kita punya potensi. Cuma memang mungkin karena soal kebijakan mengingat mengurus olahraga di daerah juga butuh kolaborasi karena pemerintah daerah punya kewenangan di situ,” ujar Septinus. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)