Menko Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar: Sekolah Rakyat Siap Beroperasi Senin 14 Juli - Odiyaiwuu.com | Membahagiakan Kehidupan

Menko Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar: Sekolah Rakyat Siap Beroperasi Senin 14 Juli

Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat Republik Indonesia Abdul Muhaimin Iskandar. Sumber foto: CNBC Indonesia/Tri Susilo

Loading

JAKARTA, ODIYAIWUU.com — Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Republik Indonesia Abdul Muhaimin Iskandar, Sabtu (12/7) menyebut, Sekolah Rakyat sudah siap beroperasi secara bertahap mulai Senin (14/7).

“Sejauh ini sudah siap semua. Bahkan rekrutmen anak-anak Sekolah Desil 1 sudah masuk, sehingga sudah bisa mulai kegiatan belajar-mengajar,” ujar Menteri Muhaimin Iskandar mengutip antaranews.com di Jakarta, Sabtu (12/7).

Menurut Cak Imin, sapaan akrabnya, pada prinsipnya, 100 Sekolah Rakyat akan siap dioperasionalkan secara penuh awal Agustus 2025, sembari persiapan Sekolah Rakyat terus dijalankan dan akhirnya dibangun sekolah khusus untuk program Sekolah Rakyat dengan bangunan baru.

Kendati demikian, kata Cak Imin, untuk operasional Sekolah Rakyat yang dimulai pada 14 Juli 2025, operasional program akan dijalankan dengan menggunakan fasilitas yaitu sekolah-sekolah yang ada, 100 titik gedung yang dimiliki Kementerian Sosial, serta gedung yang dimiliki pemerintah daerah.

“Nah, nanti sambil Sekolah Rakyat sementara yang ini berjalan, kami membangun gedung khususnya,” kata Cak Imin, yang juga Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Menteri Sosial Republik Indonesia Saifullah Yusuf sebelumnya menegaskan, pemerintah memastikan siswa Sekolah Rakyat benar-benar diambil berdasarkan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) sesuai Instruksi Presiden (Inpres) Nomor: 8 Tahun 2025 adalah tentang Optimalisasi Pelaksanaan Pengentasan Kemiskinan dan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem.

Gus Ipul menjelaskan, ada dua jenis Sekolah Rakyat yang akan didirikan, yakni Sekolah Rakyat rintisan dan Sekolah Rakyat permanen. Sekolah Rakyat rintisan merupakan renovasi dari aset yang dinyatakan layak oleh Kementerian Pekerjaan Umum (PU), misalnya menggunakan gedung-gedung Kemensos, maupun gedung milik kementerian/lembaga lain yang dinyatakan layak.

“Dari hasil asesmen dan survei yang dilakukan oleh Kementerian PU, ada 100 titik yang dinyatakan layak, dan menanggung sekitar 9.700 siswa lebih untuk sekolah rintisan ini,” ujar Gus Ipul di Kantor Kemensos Jakarta Pusat, Kamis (10/7).

Dari 100 titik pertama tersebut, untuk 63 titik akan dimulai pada 14 Juli 2025, sementara 37 titik lainnya akan beroperasi pada akhir Juli 2025. Sementara itu, untuk pembangunan 100 Sekolah Rakyat permanen, akan dimulai pada September 2025, dengan target rampung Juni 2026.

Kementerian Sosial Republik Indonesia memberikan pembekalan kepada 1.569 guru Sekolah Rakyat dari seluruh Indonesia sebagai bagian dari persiapan menjelang dimulainya proses pembelajaran pada 14 Juli mendatang.

“Materi pembekalan mencakup kurikulum, orientasi Sekolah Rakyat, pendidikan inklusi yang ramah anak dan ramah hak asasi manusia, termasuk pemetaan bakat atau talent mapping,” kata Wakil Menteri Sosial Agus Jabo di Bandung, Jawa Barat, Sabtu (12/7).

Menurut Agus Jabo, para guru dibekali dengan konsep-konsep dasar yang akan mereka terapkan saat mengajar, agar memiliki kesiapan baik secara teknis maupun emosional saat mendampingi siswa.

Agus menekankan, guru Sekolah Rakyat tidak hanya berperan sebagai pengajar, tetapi juga sebagai orang tua bagi siswa yang tinggal di asrama tanpa didampingi keluarga.

“Karena ini boarding tidak bersama orang tua, tentunya guru selain jadi pengajar, mereka juga harus menjadi orang tua di sekolah ini yang bisa menjadikan siswa-siswa di sini nyaman, aman,” kata Agus.

Selain pendidikan formal, Kemensos juga menekankan pentingnya pembentukan karakter kebangsaan, keagamaan, dan sosial bagi para siswa. Arahan Presiden juga menjadi perhatian, yakni pentingnya membekali siswa dengan keterampilan hidup.

“Di samping mereka akan mendapatkan ilmu, kita juga akan mendidik murid-muridnya itu punya karakter-karakter kebangsaan, karakter keagamaan, karakter sosial,” ujar Agus.

Agus berharap Sekolah Rakyat yang menjadi salah satu program strategis pemerintah ini dapat membuka akses pendidikan yang layak bagi anak-anak sekaligus membentuk generasi muda yang mandiri dan berdaya saing.

“Supaya kalau mereka sudah lulus SMA, belum mau melanjutkan di perguruan tinggi, mereka sudah bisa bekerja untuk membantu orang tuanya, membantu masyarakat di sekitarnya,” kata Agus. (*)

Tinggalkan Komentar Anda :