Bupati Dumupa Bantu Rp. 60 Juta untuk Membawa Jenazah Mahasiswa asal Dogiyai di Manado ke Kampungnya - Odiyaiwuu.com | Membahagiakan Kehidupan

Bupati Dumupa Bantu Rp. 60 Juta untuk Membawa Jenazah Mahasiswa asal Dogiyai di Manado ke Kampungnya

Bupati Kabupaten Dogiyai, Provinsi Papua Yakobus Dumupa. Foto: Dok. Odiyaiwuu.com

Loading

MOWANEMANI, ODIYAIWUU.com — Bupati Kabupaten Dogiyai Yakobus Dumupa membantu uang Rp. 60 juta untuk untuk memulangkan jenazah Yosias Auwe, mahasiswa asal Papua di kota studi Manado, Sulawesi Utara ke Dogiyai, Papua

Mahasiswa semester VIII Institut Teknologi Minahaesa (ITM) Tomohon, Sulawesi Utara asal Dogiyai berpulang pada Minggu (16/1) sekitar pukul 07.00 WITA. Almahrum dikabarkan tersengat listrik pada Minggu (16/1). Korban lalu dibawa ke asrama Dogiyai, Manado untuk disemayamkan.

“Kami membantu dana untuk memulangkan jenazah adik Yosias Auwe, mahasiswa asal Dogiyai yang meninggal akibat tersengat listrik. Pemerintah Kabupaten Dogiyai membantu dana sebesar Rp 60 juta melalui keluarga almahrum untuk membantu proses pemulangan jenazah melalui Bandara Sam Ratulangi Manado. Kemarin (19/1) jenazah tiba di Nabire,” ujar Bupati Yakobus Dumupa kepada Odiyaiwuu.com saat dihubungi Kamis (20/1).

Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Daerah Kabupaten Dogiyai Petrus Agapa juga membenarkan, jenazah mahasiswa asal Dogiyai yang tengah kuliah di kota Bunga Tomohon itu Rabu (19/1) sudah tiba di Nabire. Jenazah calon pemimpin masa depan Dogiyai itu langsung dibawa ke Dogiyai untuk dimakamkan di kampung halamannya.

“Rabu (19/1) jenazah adik almahrum Yosias Auwe tiba di Nabire dan langsung dibawa ke Dogiyai untuk dimakamkan,” ujar Petrus Agapa saat dihubungi Odiyaiwuu.com melalui pesan singkat WhatsApp di Mowanemani, Kamis (20/1).

Yuneki Dogomo, kerabat almahrum mengatakan, informasi yang diperoleh menyebutkan, pada Minggu (16/1), Yosias Auwe mengisi waktu luangnya bermain bola. Yosias lalu keluar lapangan hendak membeli air di depan gedung Futsal Campion. Tak jauh dari situ, ada sebuah kios sehingga ia mampir di sana.

“Di depan pintu kios tersebut dikelilingi kawat yang terdapat aliran listrik. Almarhum meletakkan tangan di atas kawat tersebut. Apesnya, ia tak sadar kalau kawat itu ada aliran listrik sehingga ia terkena setrum,” ujar Yuneki Dogomo.

Melihat Yosias Auwe tersetrum, dua sahabatnya mencoba membantu korban dengan menariknya agar terhindar dari sengatan listrik. ”Bantuan itu gagal akibat tegangan listrik tinggi sehingga korban meninggal,” lanjut Dogomo.

Pihaknya menyampaikan terima kasih kepada Bupati Dogiyai Yakobus Dumupa yang membantu memulangkan jenazah mahasiswa asal Dogiyai itu dari bandara Sam Ratulangi Manado ke Nabire, Papua.

“Atas nama keluarga besar, saya menyampaikan terima kasih kepada Bapak Bupati Dogiyai Yakobus Dumupa. Setelah informasi diterima beliau langsung respon dengan membantu Rp. 60 juta memulangkan jenazah adik kami Yosias Auwe ke kampung halaman,” lanjut Dogomo. (Yanuarius Goo/Odiyaiwuu.com)

Tinggalkan Komentar Anda :