JAYAPURA, ODIYAIWUU.com — Direktur Eksekutif United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) atau Gerakan Pembebasan Papua Barat Markus Haluk turut menyampaikan ungkapan syukur pada peringatan Hari Ulang Tahun ke-112 Kota Jayapura yang dirayakan Pemerintah Kota (Pemkot) Jayapura dan bersama masyarakat kota itu serta Pemerintah Provinsi Pemprov) Papua bersama masyarakat di Bumi Cenderawasih pada Senin, 7 Maret 2022.
“Hari ini Kota Jayapura merayakan HUT ke-112 tahun 2022. Pada 1910 Pemerintah Belanda menancapkan tiang pertama untuk membuka Pos Pemerintahan Belanda di Taman Imbi, samping Kali Imbi (Porasko) orang Belanda dengan Indonesia, yang datang hanya kurang lebih 10 orang. Pada saat yang sama orang Port Numbay jumlahnya ribuan orang. Sampai dengan tahun 1962 jumlah Belanda dan Indonesia di Port Numbay kurang lebih 4.000 orang,” ujar Direktur Eksekutif ULMWP Markus Haluk kepada Odiyaiwuu.com dari Jayapura, Papua, Senin (7/3).
Menurut Markus Haluk, penulis buku Hidup atau Mati: Hilangnya Harapan Hidup dan hak Asasi Manusia di Papua, pada tahun 1970-an jumlah orang Indonesia di Port Numbay tidak lebih dari 5.000 jiwa. Jumlah kaum migran Kota Jayapura lokal Papua dan Indonesia terus meningkat dari waktu ke waktu.
Pada tahun 2021, jumlah penduduk Kota Jayapura mencapai 362.998 jiwa. Dari jumlah tersebut orang asli Port Numbay yang tinggal di Kota Jayapura dan di luar kota Jayapura, termasuk dari wilayah lain di Indonesia dan luar negeri, sekitar 9.000 orang atau 0.03 persen. Hal yang sama juga dialami orang Papua di wilayah Keerom, Merauke, Timika, Sorong, Fak-fak, Nabire, Biak, dan Kabupaten Jayapura. Selanjutnya, ujar Markus, siap-siap untuk Kabupaten di wilayah La-Pago dan Mee-Pago.
“Mari kembali kepada Port Numbay. Pertanyaannya ialah 112 tahun Kota Jayapura itu untuk siapa? Kini waktunya untuk merefleksikan bersama. Para ondoafi (kepala suku), tetua adat dan agama, intelektual, akademisi, dan birokrat di Port Numbay untuk buka mata dan bangkit. Tuhan bersamamu. Selamat HUT ke-112, Kota Jayapura. Salam Waras. Waaaaaa.. waaaa.. waaaa,” ujar Markus Haluk.
“Kalau melihat wajah Port Numbay pada HUT ke-112 hari ini, di manakah engkau di antara bangunan ini. Adakah tempat untuk orang Port Numbay di jantung Kota Jayapura,” kata Markus lebih lanjut dalam nada retoris.
Pemulihan ekonomi
Walikota Jayapura Benhur Tomi Mano dan Wakil Walikota, H Rustam Saru pada HUT ke-112 Kota Jayapura mengatakan, di sisa masa jabatan keduanya memfokuskan pemulihan ekonomi masyarakat pada masa pandemi Covid-19.
“Untuk diketahui dalam kondisi pandemi saat ini, peringatan HUT Kota Jayapura yang ke 112 tahun, dilakukan secara sederhana namun tidak mengurangi rasa syukur dalam menyambutnya,” ujar Walikota Benhur Tomi Mano usai upacara peringatan HUT ke-112 Kota Jayapura di Lapangan Tri Sila Lantamal X, Jayapura, Papua mengutip teraspapua.com, Senin (7/3).
Menurut Benhur Tomi Mano, pada HUT kali Pemkot Jayapura fokus penanganan Covid-19 dan pemulihan kesehatan bagi masyarakat kota. Hal ini dilakukan agar masyarakat tetap sehat dan tidak banyak yang terpapar virus Covid-19. “Selain pemulihan kesehatan masyarakat, fokus kita juga untuk memulihkan ekonomi, sehingga tetap stabil. Pembangunan yang kita lakukan semata-mata demi untuk masyarakat,” katanya lebih lanjut.
Benhur Tomi Mano mengakui, di tahun terakhir masa kepemimpinannya di era Covid-19 dana besar terserap sehingga pembangunan tidak bisa terlaksana dengan baik. “Namun, ada beberapa infrastruktur yang sudah diselesaikan di akhir masa jabatan yakni gedung kantor Walikota, Sekretariat Dewan Kota Jayapura dan pada tanggal 12 Maret nanti Ketua PGRI akan resmikan gedung Graha PGRI,” ujarnya.
Benhur Tomi Mano mengaku, banyak hal belum dilaksanakan, tetapi pihaknya ingin Kota Jayapura yang heterogen atau majemuk perlu dijaga persatuan dan kesatuan, kerukunan, dan toleransi antarumat beragama. “Saya berharap kepada warga kota agar tetap ada rasa memiliki kota ini dan setia berpartisipasi aktif dalam pembangunan,” kata BTM, sapaan akrab Walikota Jayapura Benhur Tomi Mano. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)