OKSIBIL, ODIYAIWUU.com — Foto Anace Pekey yang disebut sebagai guru kontrak di tapal batas Republik Indonesia dan Papua Nugini tepatnya di Distrik Bias, Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua Pegunungan beredar luas dan menjadi viral di jagat maya.
Anece dikabarkan meninggal dunia dan penyebar foto dengan nomor kontak person dalam foto itu menyebut pihaknya bingung hendak meminta tolong kepada siapa. Namun, foto yang beredar tersebut dipastikan hoaks.
“Kami hendak menyampaikan kepada siapa saja yang menyebarkan foto yang mengatakan bahwa ada seorang ibu guru bermarga Pekey yang meninggal di Distrik Bias, Pegunungan Bintang adalah pembohongan publik, hoaks,” ujar kerabat korban Gerald Bidana melalui keterangannya dalam grup The Spirit of Papua (SoP), Minggu (5/1).
Gerald yang juga Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pegunungan Bintang mengaku, pihak Dinas Pendidikan Pegunungan Bintang memiliki data base lengkap guru kontrak maupun pegawai negeri dan guru di wilayah itu.
Pihaknya juga mengaku sudah melakukan cross check informasi beserta foto jenazah perempuan yang diklaim sebagai guru honorer bermarga Pekey yang bertugas di Bias dan disebar di berbagai grup WhatsApp oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
“Fakta sebenarnya yang kami dapatkan, foto jenazah itu bernama Esteriana Kaladana yang berasal dari Kampung Okano, Distrik Oksebang. Kaladana meninggal di Desa Kabiding, Oksibil tahun 2023. Almarhumah adalah mahasiswi STPK Katolik di Waena, Kota Jayapura,” kata Gerald lebih lanjut.
Esteriana Kaladana telah meninggal dunia tetapi fotonya dimanfaatkan oknum tidak bertanggung jawab untuk menipu publik dan merusak nama baik Pemda. Karena itu, ia meminta pihak-pihak yang menyebar foto tersebut segera mempertanggungjawabkan perbuatannya.
“Kami minta agar siapa dan darimana sumber berita (foto) itu harus bertanggung jawab. Sebagai kepala Dinas Pendidikan Pegunungan Bintang saya meminta kepada semua orang yang menyebarkan foto penipuan ini segera menghentikan aksi itu. Pekerjaan menyebarkan foto orang meninggal adalah pekerjaan bodoh dan justru melukai perasaan keluarga yang ditinggalkan,” ujar Gerald. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)