JAYAPURA, ODIYAIWUU.com – Gubernur Papua Lukas Enembe mengapresiasi jajaran Detasemen Khusus 88 Antiteror Kepolisian Republik Indonesia yang berhasil melakukan penangkapan terhadap 11 orang terduga teroris di Kabupaten Merauke.
Gubernur Enembe juga meminta jajaran Densus 88 Antiteror Polri senantiasa melakukan intensifikasi mapping dan pengembangan lebih luas di sejumlah wilayah Papua, baik yang menjadi daerah transit, daerah tinggal, maupun daerah yang menjadi sasaran serangan oleh kelompok teroris.
“Gubernur Papua berharap agar Polri, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme, dan Badan Intelijen Negara selalu mengedepankan upaya preventif melalui program-program unggulan yang dimiliki setiap instansi dalam melakukan deradikalisasi secara berkesinambungan,” ujar Juru Bicara Gubernur Papua Muhammad Rifai Darus melalui keterangan tertulis kepada Odiyaiwuu.com di Jakarta, Kamis (3/6).
Menurut Rifai Darus, Gubernur juga meminta kepada instansi terkait untuk melakukan rehabilitasi dan pembinaan terhadap keluarga teroris yang ditangkap di Merauke. Gubernur juga menghimbau seluruh pemuka agama di tanah Papua untuk terus menabur nilai-nilai kemanusiaan dan kasih kepada jemaat di lingkungannya.
“Bapak Gubernur percaya bahwa peran pemuka agama sangat strategis dalam mencegah aksi-aksi radikal demi terjaganya keutuhan NKRI. Beliau meminta kepada warga Papua untuk membantu aparat dengan melakukan deteksi dini di lingkungan tempat tinggalnya masing-masing. Dengan melakukan intensifikasi pencegahan melalui deteksi dini, maka diharapkan terjalin komunikasi yang baik antara warga dan aparat demi mewujudkan rasa aman dan rasa nyaman di wilayahnya,” kata Rifai Darus.
Selain itu, Gubernur menghimbau seluruh masyarakat untuk tetap tenang serta meningkatkan kewaspadaan utamanya menjelang pagelaran Pekan Olahraga Nasional XX Papua 2021 yang akan diselenggarakan pada 3 kabupaten dan kota.
“Pemerintah Provinsi Papua akan terus menjalin komunikasi dan berkoordinasi dengan aparat keamanan demi terjaminnya keamanan penyelenggaraan PON Papua. Mari bersama kita tunjukkan bahwa Torang Bisa. Mari kita bersama-sama memerangi segala upaya destruktif kelompok teroris di tanah Papua. Salam damai untuk semua,” ujarnya.
Teroris Incar Uskup Merauke
Uskup Agung Keuskupan Agung Merauke Mgr Petrus Canisius Mandagi MSC mengakui, dirinya menjadi salah seorang yang jadi incaran teroris yang sudah ditangkap aparat Densus 88 Antiteror Polri. Terkait upaya pembunuhan oleh teroris tersebut, melalui pesan WhatsApp Uskup Mandagi langsung melaporkan kasus itu kepada Ketua Konferensi Waligereja Indonesia Kardinal Ignatius Suharyo Pr.
Menurut Uskup Mandagi, ada dua kali pencobaan pembunuhan terhadap dirinya. Pertama, tanggal.1 Januari 2021 ketika ia baru tiba di Merauke sebagai Uskup Agung. Kala itu, seorang anggota teroris sudah menunggunya di rumah uskup namun si teroris ditemui Pastor John Kandam Pr, Sekretaris Uskup.
“Teroris dengan ransel bom berpura-pura mencari tempat kost. Padahal, dia menunggu kedatangan uskup di rumah keuskupan. Syukurlah saya tidak langsung datang ke rumah keuskupan, tetapi masih dibawa oleh umat yang menjemput ke Buti, tempat misionaris pertama mendarat dan tempat penguburan para pastor serta biarawan dan biarawati,” kata Uskup Mandagi dalam surat kepada Kardinal yang diperoleh Odiyaiwuu.com di Jakarta, Kamis (3/6).
Kedua, rencana pencobaan pembunuhan kedua ialah Minggu, 30 Mei saat Misa di Katedral. Teroris itu, demikian Uskup Mandagi, akan meledakkan diri bersama dengan Uskup. Tetapi, teroris mengurungkan niatnya karena uskup tidak ada di Katedral. Pada hari Minggu Uskup tengah berada di Kepi, Kabupaten Mappi untuk melayani Misa Krisma di sana. “Syukurlah teroris itu sudah ketangkap pada Minggu sore 30 Mei. Terima kasih atas doa Bapak Kardinal dan seluruh umat Katolik di Indonesia untuk keamanan masyarakat di Merauke,” ujar Uskup Mandagi (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com).