TIMIKA, ODIYAIWUU.com — Kabar gembira dan sukacita penuh syukur kepada Tuhan tengah dialami umat Katolik Santo Mikhael Hiripau, Paroki Santo Emmanuel Mapurujaya, Dekanat Mimika-Agimuga, Keuskupan Timika di Distrik (Kecamatan) Mimika Timur, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah.
Kegembiraan itu dialami umat saat Administrator Keuskupan Timika Administrator Diosesan Keuskupan Timika Pastor Marthen Ekowaibi Kuayo, Pr, Rabu (30/11) meresmikan Gereja Stasi Hiripau. Gereja tersebut rampung dibangun panitia bersama umat dan bantuan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mimika senilai Rp 3 miliar serta umat berbagai daerah dan para donator.
Sebelum prosesi peresmian, Pastor Kuayo tiba bersama rombongan disambut aparat kampung Hiripau di pintu masuk gereja lalu diarak masuk menuju gereja diiringi tarian kas Suku Kamoro. Gereja mungil tersebut berukuran 20 × 30 meter berlantai keramik dilengkapi bangku panjang umat saat mengikuti Misa mingguan atau ibadat lainnya.
Tiba di pintu masuk, Staf Ahli Bupati Kabupaten Mimika Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia Mimika Ignasius Edi Santoso menyerahkan kunci kepada Pastor Kuayo, imam Diosesan Keuskupan Timika. Setelah menerima kunci, imam putra asli Papua dari Kabupaten Dogiyai itu membuka pintu dan umat melangkah masuk mengikuti Misa konselebrasi peresmian.
Saat memimpin Misa, Pastor Kuayo didampingi Pastor Paroki Emmanuel Mapurujaya Romo Petrus Fenyapwain, OFM dan Pastor Rekan Paroki Mapurujaya RP Stefanus Sabinus, OFM; RD Gusti Rumsori Pr; RP Lambertus Nita, OFM; dan RP Didimus Kosi, OFM.
Pastor Kuayo dalam kotbahnya mengatakan, peresmian gereja Santo Mikhael Hiripau ini bukan hanya untuk umat tetapi untuk Tuhan Kita Yesus Kristus. Karena itu, ia mengajak umat bersama-sama memohon kepada Tuhan agar menyucikan gereja.
“Saya mengajak seluruh umat Hiripau setia selalu memuji dan memuliakan nama Tuhan kita Yesus Kristus. Allah selalu hadir dalam hidup kita, baik itu umat Hiripau maupun kita semua. Yesus dengan caranya sendiri, selalu dan senantiasa bersama kita,” kata Pastor Kuayo.
Saat berlangsung ramah tamah usai Misa, pihaknya menyampaikan terima kasih kepada Pemkab Mimika yang telah membantu proses pembangunan gedung gereja stasi Hiripau.
“Kami berharap agar sejak peresmian gereja ini, umat stasi Hiripau selalu aktif, baik di dalam gereja maupun di luar gereja. Misalnya, kegiatan komunitas basis, kombas dan lain-lain. Hari Minggu seluruh umat harus datang untuk beribadah supaya mengucap syukur atas kebaikan Tuhan,” ujarnya.
Ia mengingatkan, gereja ini akan bermanfaat apabila digunakan oleh umat untuk beribadah memuji dan memuliakan nama Tuhan. “Saya berharap agar umat Hiripau harus menjauhkan hal-hal yang bertentangan dengan nilai-nilai agama, seperti kekerasan dalam rumah tangga dan minuman beralkohol,” kata Pastor Kuayo.
Sedangkan Santoso dalam sambutan mengatakan, tujuan pembangunan gedung gereja ini mendesak mengingat sangat dibutuhkan umat Hiripau untuk beribadah bersama dalam mengenal, meneladani, dan mengikuti ajaran-ajaran Tuhan.
“Proses pembangunan gereja ini pasti membutuhkan waktu yang lama dan aneka kendala. Namun, bermodal semangat dan kerjasama seluruh komponen gereja, baik itu keuskupan, pemerintah daerah, para pastor dan seluruh umat Hiripau, akhirnya proses pembangunan gereja megah ini dapat dirampungkan,” kata Santoso.
Pihaknya berharap agar kehadiran gereja tersebut memberikan semangat lebih bagi umat Katolik Hiripau untuk melaksanakan ibadah untuk mendekatkan diri dengan Tuhan.
“Kita berharap agar gereja ini dijaga dan dipilihara dengan baik. Kita berharap agar gereja ini semakin banyak digunakan umat baik secara pribadi maupun kelompok berdoa kepada Tuhan,” lanjut Santoso.
Pihaknya juga meminta pastor paroki agar dapat membimbing, mengarahkan serta mendorong umat Hiripau lebih dekat kepada sang pencipta, agar menjadi garam dan terang dunia di tengah-tengah masyarakat.
Ajakan ini, lanjut Santoso, sejalan tema 2 Tawarik 17:16, Sekarang Tuhan telah memilih dan Kuduskan rumah ini supaya Tuhan tinggal selamanya. Tema ini relevan agar gereja ini menjadi tempat bagi umat untuk mendekatkan diri dengan Tuhan dan takut akan Tuhan. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)